Peralatan Cara Kerja Penelitian

8 Kirim sampel secepatnya ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.

3.5.2.2 Prosedur Pemeeriksaan Sampel di Laboratorium

Adapun tahap pemeriksaan sampel di laboratorium adalah sebagai berikut Salmi, 2006 :

1. Peralatan

a. Autoclave b. Inkubator : 37ºC dan 44ºC c. Timbanganbalance d. Labu Erlenmeyerbotol reagensia e. Rak tabung reaksi f. Lampu spirituslampu Bunsen g. Spidol h. Tabung reaksi i. Petri dishcawan petri j. Pipet steril : 1cc dan 10 cc k. Kawat ose l. Tabung Durham m. Kulkas n. Coloni Counterpenghitung koloni 2 . Bahan a. Pecel sampel b. Selenith Broth Agar c. SSA Salmonella Shigela Agar Universitas Sumatera Utara d. Bahan uji biokimia TSI Agar e. Bahan uji biokimia Simositrat f. Bahan uji biokimia Indol Medium

3. Cara Kerja Penelitian

A. Homogenisasi Sampel 1 Pipet 25 ml sampel ke dalam Erlen Meyer yang telah berisi 225 ml larutan pengencer Aquades. 2 Kocok sebanyak 25-40 kali hingga larutan homogen. B. Pembiakan Sampel 1 Ambil sampel yang telah dihomogenisasi sebanyak 1-3 ml kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml Selenith Broth Agar SBA. 2 Diinkubasi selama 6-24 jam pada suhu 37ºC. C. Penanaman Sampel 1 Ambil 1 osesengkelit sampel yang telah dibiakkan kemudian lakukan penanaman di permukaan media Salmonella Shigella Agar SSA secara zigzag. 2 Inkubasi selama 6-24 jam pada suhu 37ºC. 3 Amati koloni yang tumbuh : Pada SSA a. Warna : Tidak berwarna, jernih seperti titik air dan bulat b. Bentuk : kecil dan lepes c. Diameter : 2-3 mm Universitas Sumatera Utara D. Uji Biokimia Dari koloni tersangka Salmonella sp. ditanam pada gula-gula yaitu : TSI Agar, Simositrat, dan Indol Medium kemudian dieramkan selama 1 malam pada suhu 37ºC. 1. TSI Agar - Tersangka koloni Salmonella dipindahkan ke pembenihan miring TSI Agar dengan cara menggores bagian miringnya dan menusuk bagian tegaknya dengan cara : Inkubasikan pada suhu 37ºC selama 24-48 jam setelah itu amati terjadinya perubahan pada bagian tegaknya warna kuning dengan atau tanpa warna hitam H 2 S serata lihat apakah ada bagian miringnya warna merah atau tidak berubah. 2. Simositrat a Masukkan masing-masing 1 sengkelit tersangka koloni Salmonella ke dalam media Simositrat dengan goresan di permukaan Medium. b Inkubasikan pada suhu 37ºC selama 48 jam. c Amati reaksi. Terbentuknya warna biru menunjukkan reaksi positif dan bila tidak berubah reaksi negatif. 3. Indol Medium a Masukkan 1 sengkelit tersangka Salmonella sp. ke dalam media Indol dalam tabung. b Inkubasikan pada suhu 37ºC selama 24 jam. Tambahkan 1 ml pereaksi Indol Kovach. Universitas Sumatera Utara c Terbentuknya warna gelang merah menunjukkan reaksi positif dan bila tidak berubah atau warna kuning kecoklatan reaksi negatif. E. Pemeriksaan Lanjutan identifikasi dengan pewarnaan gram 1. Dengan menggunakan ose steril, ambil koloni tersangka Salmonella sp. dan buat sediaan pada objek glass kemudian fiksasi dengan lampu spritus. 2. Tetesi dengan larutan Gentien Violet 5 selama 5 menit lalu cuci dengan air mengalir. 3. Tetesi larutan Lugol 1 selama 1 menit kemudian bilas dengan air. 4. Bilas dengan larutan Alkohol 96 sehingga tidak adanya zat warna pada sediaan. 5. Tetesi dengan larutan Karbonfuchin selama 3 menit kemudian bilas dengan air dan keringkan dengan menggunakan kertas saring. 6. Amati dengan mikroskop lensa objektif pembesaran 100 kali dan menggunakan Oil Emersi. Bila terdapat kuman berbentuk batang, warna merah, gram negatif - berarti Salmonella sp. positif +.

3.6 Defenisi Operasional

Universitas Sumatera Utara 1 Pecel adalah makanan yang terdiri dari beragam sayuran dan menggunakan sambal bumbu kacang sebagai komposisi utamanya. 2 Higiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang, bahan, pembuat pecel yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan. 3 Pemilihan bahan pecel adalah pengadaan bahan pecel yang berasal dari sayur dan buah yang masih segar, gula merah dan kacang tanah yang tidak kering atau layu, tidak memiliki rasa yang aneh saat dimakan dan tidak busuk. 4 Penyimpanan bahan pecel adalah tempat khusus untuk menyimpan bahan pecel sebelum diolah dalam keadaan bersih dan tertutup dengan baik. 5 Pengolahan pecel adalah proses pembuatan pecel dimana penjamah memakai alat pelindung diri saat mengolah pecel serta menggunakan peralatan yang bersih. 6 Penyimpanan pecel adalah tempat khusus penyimpanan pecel yang sudah jadi pada tempat yang bersih dan tertutup rapat dengan baik. 7 Pengangkutan pecel adalah pemindahan pecel dari tempat pengolahan ke tempat penyajianpenjualan yang dimana tempat pecel danpengambil pecelsendok dipisah, serta diletakkan ditempat yang tertutup agar terhindar dari serangga pengganggu dan debu. Universitas Sumatera Utara 8 Penyajian pecel adalah pecel disajikan dalam wadah piring atau daun yang telah terjaga kebersihannya, menggunakan peralatan yang bersih serta penyaji berpakaian yang rapi. 9 Sarana penjaja adalah lokasi yang digunakan penjual dimana konstruksiknya harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi makanan dari pencemaran. 10 Memenuhi syarat merupakan penilaian yang sesuai dengan ketentuan dari Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. 11 Tidak memenuhi syarat merupakan penilaian yang tidak sesuai dengan ketentuan dari Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. 12 Adanya kandungan Salmonella sp. adalah terdapatnya sejumlah bakteri Salmonella sp. di dalam makanan pecel yang menunjukkan bahwa makanan tersebut tidak mememenuhi syarat kesehatan dimana pemeriksaan yang dilakukan hanya sebagai konformasi. 13 Tidak adanya kandungan Salmonella sp. adalah tidak terdapatnya bakteri Salmonella sp. dalam makanan pecel yang menunjukkan bahwa makanan tersebut memenuhi syarat kesehatan dimana pemeriksaan yang dilakukan hanya sebagai konformasi.

3.7 Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran adalah melihat pelaksanaan higiene dan sanitasi pengolahan pecel yang dijual di Kecamatan Medan Helvetia yang meliputi Universitas Sumatera Utara pemilihan bahan pecel, penyimpanan bahan pecel, pengolahan pecel, penyimpanan pecel, pengangkutan pecel, penyajian pecel dan sarana penjaja . Jika salah satu pertanyaan dari observasi tahap-tahap penilaian higiene sanitasi tidak sesuai dengan Kepmenkes RINo.942MenkesSKVII2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan maka makanan tersebut tidak dapat memenuhi syarat kesehatan. Jika dalam hasil pemeriksaan diperoleh data yang menunjukkan bahwa terdapat Salmonella dalam pecel, maka jajanan tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan.

3.8 Teknik Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara : A. Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah dikumpulkan, meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang digunakan dan sebagainya. B. Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap instrument penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam penganalisisan dan penafsiran data. C. Tabulating, yaitu memasukkan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel agar mudah dipahami. D. Analisis data, yaitu agar pengolahan data secara statistik pada dasarnya suatu cara mengolah data kuantitatif sederhana, sehingga data penelitian tersebut mempunyai arti. Pengolah data melalui teknik Universitas Sumatera Utara penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah distribusi frekuensi dan ukuran pemutusan.

3.9 Teknik Analisis Data

Data diperoleh dari hasil observasi higiene sanitasi pembuat pecel yang telah diolah akan dianalisa secara deskriptif, disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan dinarasikan dengan kepustakaan yang relevan dengan mengacu pada Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003. Dan data hasil pemeriksaan laboratorium bakteri Salmonella sp. diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabel.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara Kecamatan Medan Helvetia terletak di wilayah Barat Kota Medan dengan batas-batas sebagai berikut Pemkomedan, 2011 : 1. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal 2. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah 3. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal 4. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Medan Deli Serdang Kecamatan Medan Helvetia dengan luas wilayahnya 11,55 km 2 dengan jumlah penduduk 144.257 penduduk terdiri dari 70.705 orang laki-laki serta 73.552 orang perempuan, memiliki 7 kelurahan. Kecamatan ini merupakan salah satu daerah yang banyak mata pencaharian masyarakatnya sebagai pedagang makananan dan minuman. Terdapat pusat perbelanjaan, pasar, rumah sakit, pertokoan dan perbankan dimana banyak pedagang jajanan yang berjualan, salah satunya adalah pedagang pecel.

4.2. Hasil Penelitian

Peneliti melakukan observasi terhadap penjamah makanan untuk melihat gambaran higiene sanitasi pada penjualan pecel tersebut. Peneliti menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan kepada penjual makanan pecel untuk melihat pelaksanaan higiene sanitasi pengolahan makanan pecel. Peneliti juga melakukan pemeriksaan bakteri Salmonella pada makanan pecel.

4.2.1 Karakteristik Pedagang

Universitas Sumatera Utara Karakteristik Pedagang Pecel di Kecamatan Medan Helvetia meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, lama berjualan dan cara berjualan.

4.2.1.1 Jenis Kelamin Pedagang

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

5 77 133

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Cipinang Besar Utara Kotamadya Jakarta Timur Tahun 2014

10 40 178

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

1 20 160

HIGIENE DAN SANITASI PANGAN

0 2 2

Penilaian Higiene dan Sanitasi Penjualan Makanan Pecel dan Pemeriksaan Salmonella di Kecamatan Medan Helvetia 2015

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Penilaian Higiene dan Sanitasi Penjualan Makanan Pecel dan Pemeriksaan Salmonella di Kecamatan Medan Helvetia 2015

0 0 7

Penilaian Higiene dan Sanitasi Penjualan Makanan Pecel dan Pemeriksaan Salmonella di Kecamatan Medan Helvetia 2015

0 3 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hygiene dan Sanitasi Makanan 2.1.1 Pengertian Hygieni dan Sanitasi Makanan - Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

1 22 19

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12