Penyimpanan Bahan Baku Pecel Pengolahan Pecel

pedagang pecel menggunakan bahan baku pecel berupa kacang tanah yang memenuhi syarat kesehatan, dimana kacang tanah tidak busuk, tidak berjamur, dan tidak memiliki rasa pahit saat dimakan. Dan semua pedagang pecel menggunakan bahan baku pecel berupa gula merah yang memenuhi syarat kesehatan, dimana gula merah masih dalam keadaan utuh dan tidak terbelah-belah, rasa manisnya seperti rasa legit, dan bila ditekan terasa sedikit lengket dan mudah dipatahkan

4.2.2.2 Penyimpanan Bahan Baku Pecel

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mengenai penyimpanan bahan baku pecel yang dilakukan oleh pedagang pecel dapat dilihat dalam tabel 4.7. berikut: Tabel 4.7 Distribusi Pedagang Pecel Berdasarkan Penyimpanan Bahan Baku Pecel Yang Dijual di Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.6 bahwa sebagian besar pedagang tidak menggunakan tempat penyimpanan yang tertutup untuk menyimpan bahan bakunya dan pada umumny pedagang yang menyimpan bahan yang mudah busuk dengan tidak secara terpisah. Kriteria tempat penyimpanan bahan baku pecel tidak menjadi tempat bersarangbersembunyinya serangga dan tikus telah dilakukan oleh seluruh pedagang. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.3 Pengolahan Pecel

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mengenai pengolahan pecel yang dilakukan oleh pedagang pecel dapat dilihat dalam Tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Distribusi Pedagang Pecel Berdasarkan Pengolahan Pecel Yang Dijual di Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2015 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa seluruh pedagang memakai peralatan yang tidak sompel dan rusak, menggunakan peralatan selalu dalam keadaan bersih dan dicuci dahulu sebelum digunakan, tempat pengolahan yang digunakan kedap air dan mudah dibersihkan, dan menggunakan pencahayaan yang cukup. Tidak ada pedagang yang mencuci tangannya dengan sabun setelah keluar dari kamar mandi, alasannya karena tidak tahu bahwa harus mencuci tangan menggunakan sabun setelah keluar dari kamar mandi dan bagi pedagang dengan cara berjualan pedagang kaki lima dan sepeda tidak mencuci tangan menggunkan sabun karena pada lokasi berjualan tidak tersedia fasilitas tersebut. Namun masih lebih banyak pedagang yang mencuci peralatannya tidak menggunakan air mengalir sebanyak 15 orang 43 karena tidak tersedianya fasilitas tersebut pada tempat mereka berjualan dan lebih banyak pedagang yang memiliki tempat pengolahan yang tidak bebas dari serangga seperti lalat sebanyak 20 orang 57. Pada umumnya pedagang menggunakan tutup kepala berjumlah 28 orang 80, tidak menggunakan perhiasan saat mengolah pecel berjumlah 33 orang 92, tidak menangani pecel saat sedang batuk dan pilek berjumlah 29 orang 86, pedagang yang menggunakan pakaian rapi dan bersih berjumlah 31 orang 90 serta tidak memakai sarung tangan ketika mengolah pecel berjumlah 29 orang 86 karena tidak terbiasa menggunakannyasaat mengolah pecel. Sebagian besar pedagang menggunakan celemek saat mengolah pecel berjumlah 25 orang 71, Universitas Sumatera Utara pedagang yang menggunakan lap meja untuk mengelap tangan berjumlah 21 orang 60, pedagang yang memegang langsung makanannya setelah memegang uang sebanyak 25 orang 71 , dan pedagang yang selalu memelihara kebersihan tangan, rambut, kuku tangan dan kaki saat menangani pecel ada 23 orang 66. Lebih banyak pedagang yang tidak selalu mencuci tangan sebelum mengolah pecel sebanyak 20 orang 57 dan pedagang bercakap-cakap saat mengolah pecel sebanyak 19 orang 54. Namun seluruh pedagang pecel tidak mencuci tangan pakai sabun setelah keluar dari kamar mandi.

4.2.2.4 Penyimpanan Pecel Yang Sudah Jadi

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

5 77 133

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Cipinang Besar Utara Kotamadya Jakarta Timur Tahun 2014

10 40 178

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

1 20 160

HIGIENE DAN SANITASI PANGAN

0 2 2

Penilaian Higiene dan Sanitasi Penjualan Makanan Pecel dan Pemeriksaan Salmonella di Kecamatan Medan Helvetia 2015

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Penilaian Higiene dan Sanitasi Penjualan Makanan Pecel dan Pemeriksaan Salmonella di Kecamatan Medan Helvetia 2015

0 0 7

Penilaian Higiene dan Sanitasi Penjualan Makanan Pecel dan Pemeriksaan Salmonella di Kecamatan Medan Helvetia 2015

0 3 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hygiene dan Sanitasi Makanan 2.1.1 Pengertian Hygieni dan Sanitasi Makanan - Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

1 22 19

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12