Penyimpanan Pecel Pengangkutan Pecel

Menurut penelitian Dharma 2010 yang mengkaitkan dengan tidak dipenuhinya aspek-aspek higiene dalam mengolah makananan, maka hal ini dapat berdampak pada terjadinya pencemaran terhadap makanan yang diolah dan disajikan seperti terjadinya pencemaran makanan oleh bakteri atau zatzat lain yang membahayakan kesehatan yang diakibatkan oleh tangan yang kotor, rambut, pakaian dan penjamah yang sedang menderita penyakit sehingga menjadi sumber penularan penyakit kepada konsumen yang memakan makanan jajanan tersebut.

5.2.4 Penyimpanan Pecel

Berdasarkan hasil observasi pengamatan peneliti, pecel yang telah dibuat oleh pedagang, seperti sayur-sayuran yang telah direbus di tempatkan dalam wadah kotak yang terbuat dari bahan plastik. Diketahui dari tabel 4.9 bahwa sebagian besar pedagang memiliki wadah khusus untuk penyimpanan pecel sebesar 74. Sementara pedagang lainnya tidak menyediakan tempat khusus untuk penyimpanan pecel dikarenakan tempat untuk menyimpan sayur-sayuran yang telah jadi adalah tempat yang sama untuk menyajikan pecel dan 77 pedagang yang memiliki tempat penyimpanan pecel dalam keadaan bersih. Dari seluruh pedagang hanya 17 pedagang yang memiliki wadah penyimpanan tertutup dengan baik. Pada umumnya etalasetempat penjualan pedagang tidak terhindar dari pencemaran dan serangga, masih lebih banyak yang tidak memenuhi syarat yaitu lebih dari 80. Variabel lainnya, yaitu hanya 19 pedagang yang memiliki etalasetempat penjualan tertutup sehingga terhindar dari debu dan Universitas Sumatera Utara pencemaran. Etalasetempat penjualannya dibiarkan dalam keadaan terbuka, sehingga serangga dapat dengan mudah hinggap pada makanan, dan debu yang berterbangan di sekitar tempat berjualan juga menempel pada makanan yang dijual. Hal serupa ditujunjukkan pada peneltian Arisman 2000 yang menyimpulkan bahwa di Palembang sarana penjaja makanan berupa lemari makanan yang dipajang di warung dan kantin sebagian besar tidak dalam keadaan tertutup. Hal ini bertolak belakang dengan Kepemenkes RI No.715MenkesSK2003, yaitu mengenai syarat penyimpanan makanan jadi yaitu tempat penyimpanan makanan jadi harus terlindungi dari debu, bahan kimia yang berbahaya, serangga dan hewan.

5.2.5 Pengangkutan Pecel

Makanan yang berasal dari tempat pengolahan makanan memerlukan pengangkutan untuk disimpan dan disajikan. Pengangkutan makanan perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasi baik dari serangga, debu maupun bakteri. Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan tidak berkarat atau bocor . Berdasarkan observasi peneliti, dalam pengangkutan pecel yang dijual di Kecamatan Medan Helvetia ada pedagang yang menggunakan sepeda sebesar 26 dari rumah para pedagang ke Kecamatan Medan Helvetia untuk berjualan dan 31 pedagang menggunakan kendaraan umum roda 3 yaitu becak untuk berjualan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan observasi peneliti diketahui bahwa seluruh pedagang menggunakan wadah utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya memadai dengan jumlah makanan yang ditempatkan. Pada umumnya pedagang tidak memisahkan tempat pecel dan sendokpengambil pecel sebesar 83 dan 89 tidak menggunakan baki saat mengangkut makanannya kepada konsumen. Namun, lebih banyak pedagang yang memiliki alat pengaduk dan alat sendokpengambil pecel bersih dan terhindar dari debu sebesar 57. Seluruh pedagang mengangkut makanannya kepada konsumen tidak dilakukan dengan kondisi tertutup. Hal ini tentunya tidak memenuhi syarat kesehatan. Kondisi ini sangat memungkinkan terjadinya kontaminasi makanan, dan hinggapnya serangga pada makanan. Adanya kontaminasi ini sangat memungkinkan makanan menjadi tercemar dan mengandung bahan- bahan yang dapat membahayakan bagi kesehatan konsumen. Dalam penelitian Naria 2010 kondisi ini sangat memungkinkan terjadinya kontaminasi makanan, dan hinggapnya serangga pada makanan. Adanya kontaminasi ini sangat memungkinkan makanan menjadi tercemar dan mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan bagi kesehatan konsumen.

5.2.6 Penyajian Pecel

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

5 77 133

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Cipinang Besar Utara Kotamadya Jakarta Timur Tahun 2014

10 40 178

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

1 20 160

HIGIENE DAN SANITASI PANGAN

0 2 2

Penilaian Higiene dan Sanitasi Penjualan Makanan Pecel dan Pemeriksaan Salmonella di Kecamatan Medan Helvetia 2015

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Penilaian Higiene dan Sanitasi Penjualan Makanan Pecel dan Pemeriksaan Salmonella di Kecamatan Medan Helvetia 2015

0 0 7

Penilaian Higiene dan Sanitasi Penjualan Makanan Pecel dan Pemeriksaan Salmonella di Kecamatan Medan Helvetia 2015

0 3 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hygiene dan Sanitasi Makanan 2.1.1 Pengertian Hygieni dan Sanitasi Makanan - Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

1 22 19

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12