saja faktor penyebab terjadinya perceraian di luar pengadilan di Desa Babakan dan bagaiamana implikasi perceraian di luar pengadilan terhadap
hak asuh anak. Sedangkan perbedaanya dengan penulisan skripsi penulis adalah membahas tentang kesadaran hukum dan persepsi masyarakat
terhadap perceraian dilihat dari perspektif hukum Islam positif yang berlaku di Indonesia, dan objek penelitiannya berada di Desa Serdang Jaya
Kecamatan Betara Kabupaten Tanjab Barat jambi. 2.
Skripsi Firman Lukmawandani, Kesadaran Masyarakat Tentang Hukum Perceraian di Pengadilan Studi pada Masyarakat Desa Sukamandi Jaya
Kecamatan Ciasem Kabupaten subang, SAS, 2013. Pada skripsi ini membahas tentang bagaimana pengetahuan masyarakat Sukamandi
tentang perceraian di pengadilan dan kesadaran hukum masyarakat Sukamandi terhadap Perceraian di depan pengadilan. Adapun
perbedaannya dalam penulisan skripsi ini ialah untuk mengetahui apakah motif yang melatarbelakangi terjadinya perceraian serta bagaimana
persepsi masyarakat terhadap perceraian dilihat dari perspektif hukum Islam positif yang berlaku di Indonesia yang terjadi di Desa Serdang Jaya
Kecamatan Betara Kabupaten Tanjab Barat jambi.
E. Kerangka Teori
Keberlangsungan hidup manusia tidak terlepas dari problematika kehidupan yang semakin kompleks dan kontemporer pada saat ini. Hal
tersebut mengarahkan pada permasalahan bagi warga masyarakat tentang
untuk siapa hukum itu dibuat, merasakan dan menerima hukum tersebut. Seperti halnya kesadaran hukum yang harus dipupuk di dalam diri setiap
individu masyarakat, karena pada hakikatnya hukum terlahir untuk masyarakat dan keberhasilan suatu hukum apabila diterapkan dan berkembang
dalam masyarakat. Adapun arti hukum menurut Prof. Mr.J. Van Kan, seorang dekan
fakultas hukum pertama di Indonesia Hindia Belanda adalah keseluruhan ketentuan-ketentuan penghidupan yang bersifat memaksa yang diadakan
untuk melindungi kepentingan orang dalam masyarakat. Kemudian hukum itu mempunyai fungsi: “menertibkan dan mengatur pergaulan dalam masyarakat
serta menyelesaikan masalah- masalah yang timbul”.
11
Kata persepsi berasal dari kata perception yang berarti penglihatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi. Adapun dalam kamus besar
bahasa Indonesia persepsi adalah tanggapan penerimaan langsung dari sesuatau atau proses seseorang mengetahui beberapa hal dari panca
inderanya.
12
Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan terhadap satu objek
rangsang. Dalam proses pengelompokan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap suatu
11
Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafik, 2008, cet. Ke-10, h. 37.
12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. Ke-2, h. 863