Jenis Penelitian Populasi dan Sampel

Penelitian ini yang sumber datanya diambil dari buku-buku atau tulisan-tulisan yang telah diterbitkan, buku jurnal, majalah, surat kabar dan lainya, yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. d. Studi Dokumenter Adalah menelaah bahan-bahan yang diambil dari dokumentasi dan berkas-berkas data yang berkaitan dengan penelitian.

6. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan hasil wawancara yang diperoleh. Sehingga mendapatkan satu kesimpulan yang objektif, logis, konsisten dan sistematis sesuai dengan tujuan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini.

G. Sistematika Penulisan

Untuk sistematika penulisan, penulis membagi pembahasan menjadi lima bab, tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bagian agar pembahasan teratur dan terarah pada pokok permasalahan yang sedang dibahas. Adapun sistematika ini diuraikan sebagai berikut: BAB I Berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi review, kerangka teori, metode penelitian, metode analisis data, sistematika penulisan. BAB II Penulis menguraikan tentang pengertian perceraian, dasar hukum perceraian, macam-macam perceraian, faktor-faktor terjadinya perceraian, serta prosedur dan akibat perceraian. BAB III Penulis menyajikan tentang Sejarah Desa Serdang Jaya, letak geografis dan keadaan demografi Desa Serdang Jaya, kemudian kondisi sosial dan kependudukan Desa Serdang Jaya. BAB IV Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai faktor penyebab terjadinya perceraian pada masyarakat, serta untuk mengetahui bagaiamana kesadaran hukum dan persepsi masyarakat terhadap perceraian dilihat dari perspektif hukum positif yang berlaku di Indonesia dan analisis penulis. BAB V Pada bab akhir ini penulis akan memberikan kesimpulan yang disertai dengan beberapa saran. Demikianlah sistematika penulisan ini, mudah-mudahan penulisan ini dapat dimengerti dan bermanfaat. 20 BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PERCERAIAN DALAM HUKUM ISLAM A. Pengertian Perceraian Putusnya perkawinan adalah istilah hukum yang digunakan dalam Undang-undang Perkawinan untuk menjelaskan perceraian atau berakhirnya hubungan perkawinan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang selama ini hidup sebagai suami istri. 1 Hal ini senada dengan makna talak menurut Wahbah Al-Zuhaili dalam bukunya Al-Fiqh Al- Islami Wa’adillatuh yang mendefinisikan talak ialah: Artinya: “Talak menurut bahasa adalah melepas ikatan atau menceraikan”. 2 Dalam Kamus Hukum Indonesia kata cerai gescheider diartikan dengan putus hubungan sebagai suami istri, pisah dengan segala konsekuensi hukumnya. 3 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata cerai berarti pisah atau putus hubungan sebagai suami istri; 1 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fikih Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta: Prenada Media, 2006, Cet. Ke-1, h. 189. 2 Wahbah Al Zuhaili, Al-Fiqih Al- Islam Wa’adillatuh, Damaskus: Darul Fikr, 1989, jilid 7, h. 356. 3 Marbun, Kamus Hukum Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2006, Cet. 1, h. 40.