Studi Pustaka library Research

20 BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PERCERAIAN DALAM HUKUM ISLAM A. Pengertian Perceraian Putusnya perkawinan adalah istilah hukum yang digunakan dalam Undang-undang Perkawinan untuk menjelaskan perceraian atau berakhirnya hubungan perkawinan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang selama ini hidup sebagai suami istri. 1 Hal ini senada dengan makna talak menurut Wahbah Al-Zuhaili dalam bukunya Al-Fiqh Al- Islami Wa’adillatuh yang mendefinisikan talak ialah: Artinya: “Talak menurut bahasa adalah melepas ikatan atau menceraikan”. 2 Dalam Kamus Hukum Indonesia kata cerai gescheider diartikan dengan putus hubungan sebagai suami istri, pisah dengan segala konsekuensi hukumnya. 3 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata cerai berarti pisah atau putus hubungan sebagai suami istri; 1 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fikih Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta: Prenada Media, 2006, Cet. Ke-1, h. 189. 2 Wahbah Al Zuhaili, Al-Fiqih Al- Islam Wa’adillatuh, Damaskus: Darul Fikr, 1989, jilid 7, h. 356. 3 Marbun, Kamus Hukum Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2006, Cet. 1, h. 40. talak. 4 Kata perceraian berasal dari kata “cerai”, yang mendapat awalan “per” dan “an”, yang secara bahasa berarti melepas ikatan. 5 Dalam istilah agama talak berarti melepas ikatan perkawinan atau bubarnya hubungan perkawinan. Sedangkan dalam Ensiklopedi Islam Indonesia talak menurut istilah adalah melepaskan tali perkawinan atau mengakhiri hubungan perkawinan. 6 Menurut pendapat Mazhab Hanafi dan Hambali mendefinisikan talak sebagai pelepasan ikatan perkawinan secara langsung atau pelepasan ikatan perkawinan dimasa yang akan datang. Adapun yang dimaksud secara langsung adalah tanpa terkait dengan sesuatu dan hukumnya langsung berlaku ketika ucapan talak tersebut dinyatakan suami. Sedangkan yang dimaksud dimasa yang akan datang adalah berlakunya hukum talak tersebut tertunda ole h suatu hal. Mazhab Syafi’i mendifinisikan talak sebagai pelepasan akad nikah dengan lafad talak atau yang semakna dengan lafad itu. Sedangkan mazhab Maliki mendefinisikan sebagai suatu sifat hukum yang menyebabkan gugurnya kehalalan hubungan suami istri. 7 4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet. Ke-1, h. 163. 5 Ahmad Warsono Munawir, Al Munawir Kamus Besar Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, Cet. Ke-14, h. 861. 6 Wahbah Al Zuhaili, Fiqih dan Perundangan Islam, Terjemah Ahmad Syeid Husain, Dewan Pustaka Dan Bahasa, jilid VII Selanggor, 2001, h. 579. 7 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam Indonesia, “Talak” Ensiklopedia Islam, Jakarta: PT. Ichar Baru an Hoeve, 1994, Cet. Ke-3, jilid 5, h. 53.