Review Studi Terdahulu Kesadaran hukum dan persepsi masyarakat terhadap perceraian (studi kasus perceraian di desa serdang jaya kecamatan betara kabupaten Tanjab Barat Jambi)

peristiwa atau objek. Persepsi merupakan fungsi yang penting dalam kehidupan. Dengan persepsi, makhluk hidup dapat mengetahui sesuatu yang akan mengganggunya sehingga ia dapat menjauhinya, juga dapat sesuatu yang bermanfaat sehingga ia pun dapat mengupayakannya. Persepsi merupakan fungsi vital yang dimiliki oleh setiap manuasia, contohnya akal. 13 Paham kesadaran hukum sebenarnya berkisar pada diri warga masyarakat yang merupakan suatu faktor menentukan bagi sahnya hukum. 14 Kesadaran hukum artinya nilai-nilai yang terdapat dalam diri manusia mengenai hukum yang ada atau pengetahuan bahwa suatu perilaku tertentu diatur oleh hukum. 15 Kesadaran hukum tersebut mencakup beberapa indikator, yakni pengetahuan dan pemahaman tentang hukum, sikap hukum, dan pola perilaku hukum. Dari empat indicator tersebut, masing-masing merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya. 16 Apabila pembentukan hukum menertibkan peraturan-peraturan yang tidak cocok dengan kesadaran atau perasaan masyarakat, maka akan timbul reaksi-reaksi yang negatif dari masyarakat. Semakin besar pertentangan antara 13 Muhammad Utsman Nataji, Psikolog Dalam Al- Qur’an, Bandung: CV Pustaka Setia, 2005, h. 195. 14 Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum Dan Kepatuhan Hukum, Jakarta: Rajawali, 1982, h. 145. 15 Peter Salim, Yenny Salam, Kamus Besar Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 2002, h. 1301. 16 Ahmad Tholabi Kharlie, Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Hukum Perkawinan, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 128. peraturan dengan kesadaran tersebut, semakin sulit menerapkannya. Sebaliknya, apabila peraturan-peraturan tadi sesuai dengan kesadaran masyarakat, maka masalah-masalah di dalam penerapannya hampir tidak ada. Sehingga sebenarnya ada suatu kecenderungan yang sangat kuat, agar terjadi suatu keserasian atau kesesuaian yang propesional antara hukum yang terapkan dengan kesadaran hukum dari masyarakat yang bersangkutan. 17 Dalam hal penerapan hukum keluarga Islam di Indonesia penting diperhatikan aspek-aspek yang terkait dengan penegak hukum. Setidaknya, peran serta dan adil manusia sebagai subyek hukum sangat menentukan apakah hukum tersebut berjalan secara efektif atau tidak. 18 Dalam hal ini, untuk melihat apakah hukum tersebut berlaku dan berjalan sesuai dengan tujuannya, terutama terkait dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, maka sangat perlu untuk memperhatikan aspek masyarakat, terutama terkait dengan kesadaran hukum terhadap perceraian yang pada saat ini perkara tersebut mendominasi ruang sidang di Pengadilan Agama. Agama Islam mewajibkan para penganutnya supaya menjaga dan memelihara keutuhan dan kelanggengan pernikahan, tetapi ia membolehkan perceraian jika kehidupan diantara pasangan suami istri tidak harmonis, dan 17 Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum Dan Kepatuhan Hukum, h. 147. 18 Ahmad Tholabi Kharlie, Hukum Keluarga Indonesia, Jakarta: Sinar Grafik, 2013, h. 287.