14 Dari hasil penelitian tersebut di atas, dapat dilihat bahwa karyawan
yang mampu memberikan kualitas pelayanan yang baik adalah karyawan yang memiliki kecerdasan tinggi. Hal ini disebabkan karena untuk dapat
memberikan kualitas pelayanan yang baik terutama rumah sakit diperlukan sumber daya manusia yang baik pula. Sumber daya manusia yang baik adalah
sumber daya yang mampu mengendalikan dan mengelola emosinya, bertanggung jawab terhadap kelangsungan dan citra baik rumah sakit,
memiliki pengetahuan, kemampuan dan keahlian dalam bidangnya serta berorientasi pada pelayanan.
C. Usia
Usia atau umur manusia diartikan sebagai lama waktu hidup dan tinggal seorang manusia di dunia. Umur selalu berkaitan dengan satuan waktu,
baik hari, bulan atau tahun. Umur manusia umumnya dihitung dengan menggunakan satuan tahun, seperti 2 tahun, 4 tahun atau 40 tahun. Usia muda
berkisar antara 0-25 tahun sedangkan usia dewasa di atas usia tersebut. Peneliti Perilaku Organisasi, Susan Rhodes Kreitner, 2000:219
menemukan bahwa saat usia bertambah dewasa, kepuasan kerja karyawan, keterlibatan kerja, motivasi kerja dari dalam dan komitmen terhadap
organisasi kerja meningkat. Dinyatakan juga dalam buku tersebut, bahwa usia dapat memprediksikan kinerja yang lebih baik, sehingga akan berpengaruh
pada pelanggan atau konsumen.
15
D. Tingkat Pendidikan
Seringkali di dalam bekerja, faktor pendidikan merupakan syarat atau pokok untuk memegang fungsi tertentu. Pengertian pendidikan menurut
Heidjirachman 1984:77 adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan
teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan. Pendidikan juga bisa diartikan sebagai
usaha sadar dan berencana dalam menciptakan suasana belajar agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif untuk memiliki
kepribadian, kecerdasan sikap spiritual, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara, melalui kegiatan bimbingan latihan dan atau
cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Phillip H. Coombs Muri,Yusuf, 1982;61 seorang ahli perencanaan
pendidikan, mengklasifikasikan bentuk pendidikan menjadi tiga golongan yaitu :
1. Pendidikan informal ialah merupakan suatu proses yang sesungguhnya
terjadi seumur hidup yang karenanya tiap-tiap individu memperoleh sikap, nilai, keterampilan dan pengetahuan dari pengalaman sehari-hari dan
pengaruh lingkungan. 2.
Pendidikan formal ialah pendidikan yang berstruktur, mempunyai jenjangtingkat, dalam periode waktu tertentu berlangsung dari sekolah
dasar sampai universitas dan tercakup di samping studi akademis umum,
16 juga berbagai program khusus dan lembaga untuk latihan teknis dan
profesional. 3.
Pendidikan non formal ialah suatu bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja dan sistematis dengan menyesuaikan
waktu pelaksanaan, materi yang diberikan, proses belajar mengajar yang dipakai dan fasilitas yang digunakan serta tenaga pengajar dengan
kebutuhan dan keadaan peserta didik dan kebutuhan lingkungan atau masyarakat sekitarnya.
Menurut Wens Tanlain 2002:28,46 jenjang pendidikan formal ada empat yaitu :
1. Pendidikan dasar, dengan jalur pendidikan sekolah yang ditempuh melalui
SD dan pra sekolah. 2.
Pendidikan lanjutan, dengan jalur pendidikan sekolah meliputi SLTP. 3.
Pendidikan menengah, dengan jalur pendidikan sekolah meliputi SLTA, SMK dan sederajat.
4. Pendidikan tinggi, dengan jalur pendidikan sekolah meliputi universitas,
sekolah tinggi, akademi, dan lain-lain. Setiap pekerjaan memiliki kriteria tingkat pendidikan yang bebeda-
beda. Tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam suatu pekerjaan umumnya diperoleh dari pendidikan formal mulai dari tingkat pendidikan SD, SLTP,
SLTA, D1, D2, D3, S1, S2, ataupun S3. Secara garis besar tingkat pendidikan tersebut di atas dapat diklasifikaikan menjadi tiga yaitu : tingkat pendidikan
dasar, tingkat pendidikan menengah, dan tingkat pendidikan tinggi. Setiap
17 tingkatan memiliki kompetensi yang berbeda-beda. Kemampuan dan wawasan
yang dimiliki karyawan lulusan tingkat pendidikan dasar tentu berbeda dengan karyawan lulusan tingkat pendidikan di atasnya. Semakin tinggi tingkat
pendidikan diharapkan semakin tinggi pula kemampuan dan wawasannya.
E. Jenis Pekerjaan
Pada rumah sakit, jenis pekerjaan dibagi menjadi empat yaitu medis, non medis, perawat, dan non perawat. Pekerjaan medis adalah dokter, baik
dokter umum maupun dokter spesialis sedangkan jenis pekerjaan paramedis perawat meliputi perawat, paramedis non perawat meliputi apoteker,
karyawan bagian laboratorium dan lain sebagainya yang sejenis, sedangkan pada jenis pekerjaan non medis meliputi bagian administrasi, bagian
keuangan, dan personalia. Berbagai jenis pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh
karyawan jika didukung adanya job-description uraian pekerjaan. Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung
jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Apabila keempat jenis pekerjaan
tersebut sudah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka jenis pekerjaan tersebut sudah mencapai kualitas pelayanan yang baik.
Pelayanan medis merupakan jasa utama yang disediakan rumah sakit, oleh karena itu baik buruknya pelayanan medis akan membentuk image rumah
sakit tersebut dalam masyarakat. Baik buruknya pelayanan medis ini