4 Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis bermaksud meneliti
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari usia, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Penelitian ini selanjutnya dituangkan
ke dalam judul “PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DITINJAU DARI USIA, TINGKAT
PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada RSU Panti Baktiningsih Klepu, Sendangmulyo, Minggir, Sleman
55562, Telp 0274 798281.
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan rumah sakit. Faktor-faktor tersebut antara lain teknologi, peralatan serta kecerdasan
intelektual dan kecerdasan emosional sumber daya manusianya. Penelitian ini memfokuskan pada faktor kecerdasan emosional. Secara lebih spesifik akan
diselidiki seberapa jauh pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari segi usia, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan
karyawan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan
ditinjau dari usia ?
5 2.
Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari tingkat pendidikan ?
3. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan
ditinjau dari jenis pekerjaan ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap
kualitas pelayanan ditinjau dari usia. 2.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari tingkat pendidikan.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap
kualitas pelayanan ditinjau dari jenis pekerjaan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi rumah sakit dalam pemecahan permasalahan, serta dalam
pengambilan keputusan kebijaksanaan peningkatan kualitas pelayanan. 2.
Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya.
6
BAB II LANDASAN TEORETIK
A. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa latin yang berarti movere yang diartikan bergerakmenggerakkan Goleman,1999:7. Emosi akan
melibatkan seseorang dalam suatu kegiatan apapun jenis emosi yang akan dimunculkan, karena emosi menghubungkan sesuatu yang berada di luar
dengan pribadi, maka emosi akan membuat seseorang menaruh perhatian kepada apa yang dipelajarinya Hernowo,
http:www.mizan.comportaltemplatebacaartikelkodeart930 .
Emosi pada dasarnya adalah dorongan dari seseorang untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara
berangsur-angsur oleh evolusi Harmoko, http:www.binuscarrer.comarticleaspx?id=h103fqu87k6312FWL86qSq
g3D3 . Dalam kamus bahasa Inggris Oxford emosi lebih lanjut
diartikan sebagai suatu kegiatan atau pergolakan pikiran, suatu keadaan biologi dan menjauh, psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak. Menurut Cooper dan Sawaf 1998:XV, emosi bisa secara sederhana
didefinisikan sebagai penerapan dari ‘gerakan’ baik secara metafora maupun harafiah untuk mengeluarkan perasaan. Sedangkan para ahli
7 psikologi mendefinisikan emosi sebagai peristiwa kejiwaan yang dihayati
dengan suka atau tidak suka. Dari beberapa pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan emosi
adalah gerakan atau peristiwa kejiwaan yang terjadi pada diri seseorang yang dihayati dengan suka ataupun tidak suka yang menghubungkan
sesuatu yang berada di luar diri personal dengan pribadi.
2. Jenis-jenis Emosi
Menurut Goleman dalam bukunya yang berjudul “Kecerdasan Emosional”http:www.binuscareer.com, jenis-jenis emosi antara lain :
a. Amarah, seperti mengamuk, bengis, benci, jengkel, kesal hati, rasa, terganggu seperti rasa pahit, tersinggung, merasa hebat dan sebagainya.
b. Kesedihan, seperti pedih, sedih, asa, depresi berat. c. Rasa takut, seperti cemas, takut, gugup, khawatir, waspada, tidak
senang, tidak tenang, was-was fobia dan panik. d. Kenikmatan, seperti bahagia, gembira, riang, puas, terhibur, bangga,
takjub, senang sekali, dan sebagainya. e. Cinta, seperti penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,
rasa dekat, bakti hormat, kasih. f. Jengkel, hina, jijik, mual, benci, tidak suka, mau muntah dan sebagainya.
g Terkejut, takjub, terpana, dan sebagainya. h. Malu, rasa bersalah, malu hati, kesal hati, dan sebagainya.