Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

maka akan berdampak negatif pada waktunya. Mereka akan menghabiskan banyak waktu mereka untuk hal tersebut, dan mengabaikan dirinya untuk mengelola waktu belajar mereka dengan efektif. Siswa SMA yang dikategorikan pada masa remaja, mereka masih sering melakukan sesuatu kegiatan sesuai dengan kemauan dan kehendaknya sendiri tanpa memikirkan keadaan di sekitarnya. Hal ini sering membuat remaja menggunakan waktunya dengan kurang bijak. Usia remaja memiliki beberapa tanda dalam perubahannya, diantaranya perubahan fisik dan kognitif, sedang berada dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, memiliki perubahan dalam dalam sikap dan perilaku mereka, sehingga kebiasaan mengelola waktu belajarnya akan bisa berubah sesuai dengan suasana hati dan keinginan sendiri. Setiap siswa memiliki suasana hati yang berbeda-beda ketika dihadapkan pada suatu hal. Suasana hati tersebut meliputi berbagai macam- macam kejadian yang dialami siswa dalam kesehariannya, misalnya ketika siswa merasa bosan atau jenuh mereka cenderung enggan melakukan hal yang bermanfaat. Sehingga hal ini berdampak pada saat siswa mengelola waktu belajarnya. Apabila suasana hati siswa sedang tidak bagus, maka ia tidak akan melakukan kegiatan yang sudah direncanakannya justru ia akan melakukan kegiatan di luar perencanaan yang telah dibuat. Hal ini bila dilakukan secara terus menerus maka akan menimbulkan penyesalan dalam diri siswa yang kurang mampu mengelola waktu mereka dengan baik. Namun sebaliknya, bagi siswa yang sedang diliputi rasa senang atau gembira, maka ia akan melakukan kegiatan yang sudah direncanakan dengan senang dan hal ini akan memiliki dampak positif bagi dirinya, yakni mereka mampu mengelola waktu mereka dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang dibuatnya. Kesulitan untuk mengelola waktu dengan baik akan berdampak bagi kegiatan akademiknya. Dimana siswa yang kurang mampu mengelola waktu dengan baik, mereka akan mengalami kesulitan ketika mendapat tugas dari sekolah dan ujian. Mereka akan mendapatkan nilai yang buruk karena mereka kurang mampu mengelola waktu belajar dan memanfaatkan waktu dengan bijaksana. Proses belajar yang dialami oleh siswa berawal dari proses berpikir siswa, ketika mereka memiliki persepsi yang positif mengenai mengelola waktu maka mereka mampu menggunakan waktu belajar dengan baik dan akan membantu siswa untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Ketika siswa kurang mampu mengelola waktu dengan baik juga akan berdampak pada keseharian mereka ketika datang ke sekolah. Mereka akan terlambat datang ke sekolah karena tidur larut malam dan keesokan paginya bangun tidak tepat waktu, sehingga berakibat pada fisik dan stamina yang kurang mendukung untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas. Selain itu yang akan dialami siswa saat mereka kurang mengelola waktu dengan baik, ketika diadakan ulangan harian dan tugas yang diberikan oleh guru. Mereka akan mengulur waktu untuk mengerjakan ulangan harian, dikarenakan tidak ada persiapan untuk menghadapi ulangan harian tersebut. Tugas harian yang diberikan juga akan mengalami hambatan saat pengumpulan. Kebanyakan dari siswa yang kurang mengelola waktunya dengan baik, akan mengumpulkan tugas tidak tepat waktu seperti teman-temannya yang lain. Melihat beberapa kejadian yang menjadi penyebab siswa kurang mampu mengelola waktu belajar mereka dengan baik, peneliti menemukan fakta yang sering terjadi di SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam mengelola waktu. Pertama, banyak siswa yang datang terlambat ke sekolah dikarenakan mereka tidur terlalu larut, sehingga keesokan harinya mereka tidak bisa bangun pagi. Kedua, ketika siswa tidak memiliki pengelolaan waktu belajar yang baik, dan mereka memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dari sekolah, mereka tidak langsung mengerjakannya justru mereka mengerjakan tugas tersebut ketika sudah larut malam. Ketiga, ketika siswa kedapatan mengerjakan pekerjaan yang lain di sekolah saat jam mata pelajaran yang lain. Keempat, siswa tidak memiliki semangat dalam mengikuti mata pelajaran di jam pertama dikarenakan ia tidur larut malam sehingga keesokan harinya bangun kesiangan dan mengakibatkannya terlambat datang ke sekolah. Kelima, siswa lupa untuk membawa buku pelajaran atau pekerjaan tangan prakarya saat itu, dikarenakan terlalu sibuk mengerjakan tugas dan lupa memasukannya kedalam tas mereka. Kelima hal diatas terjadi karena siswa kurang memiliki kesadaran dalam diri mereka untuk mengelola waktu belajar mereka dengan efektif. Pengelolaan waktu belajar bisa dikatakan efektif apabila siswa mampu menentukan serta mencapai target yang hendak dicapai dan mampu mengalokasikan atau mengelola waktu belajar dengan baik. Sebelum kita menentukan target yang hendak dicapai, pastilah kita memiliki perencanaan akan target tersebut. Hendaknya pula dalam merencanakan sebuah target yang hendak dicapai, kita perlu menyadari diri kita apakah mampu menncapainya dan memperkirakan waktu yang ada untuk mencapai target tersebut. Hal utama dalam fokus penelitian ini mengenai kurang mampu mengelola waktu belajar mereka dengan baik dan benar, sehingga hal itu akan menjadi kendala bagi siswa dalam mengelola waktu belajar mereka. Dengan melihat beberapa fenomena yang terjadi di sekolah tersebut, sehingga peneliti berharap setelah menemukan hasil dari penelitian yang dilakukan, peneliti dapat memberikan beberapa usulan topik bimbingan belajar yang berguna untuk membantu siswa supaya mampu mengelola waktu belajarnya dengan lebih baik lagi.

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas terkait dengan tingkat kemampuan mengelola waktu belajar siswa, dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut: 1. Siswa kurang memiliki pengaturan waktu dalam mengelola waktu belajarnya. 2. Dampak dan kendala yang dihadapi oleh siswa apabila mereka kurang mampu mengelola waktu belajarnya dengan baik. 3. Siswa kurang memiliki prioritas dalam dirinya untuk belajar. 4. Siswa sering datang terlambat ke sekolah dikarenakan tidur terlalu larut. 5. Siswa sering tidak teratur untuk mengumpulkan tugas yang diberikan.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab permasalahan yang teridentifikasi di atas, khususnya masalah mengenai seberapa mampu siswa mengelola waktu belajarnya pada Siswa Menengah Atas SMA kelas XI.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Seberapa baik kemampuan siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 20152016 dalam mengelola waktu belajarnya? 2. Berdasarkan hasil capaian skor terhadap butir-butir pengukuran tingkat mengelola waktu belajar yang teridentifikasi rendah, usulan topik-topik bimbingan belajar apa sajakah yang sesuai bagi XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 20152016?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan seberapa baik kemampuan siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 20152016 dalam mengelola waktu belajar. 2. Mengidentifikasikan capaian skor item pengukuran mengelola waktu belajar yang teridentifikasi rendah untuk dijadikan usulan topik-topik bimbingan belajar pada siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 20152016.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini menjadi informasi yang akan membantu siswa mengetahui pentingnya mengelola waktu belajar mereka dengan baik, sehingga siswa dapat mencapai kesuksesannya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru Hasil dari penelitian ini dapat membantu guru dalam mengawasi dan mendampingi siswa ketika mereka belum mampu mengelola waktu belajar dengan baik. Serta guru mampu menyusun topik bimbingan yang akan membuat siswa dapat mengelola waktu belajarnya. b. Bagi Siswa Siswa semakin memiliki kesadaran untuk mengetahui pentingnya mengelola waktu belajar mereka dengan baik, supaya yang mereka cita-citakan dapat terwujud di masa mendatang.

G. Definisi Istilah

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Mengelola waktu belajar adalah sebuah proses perencanaan dan mengatur waktu untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien, sehingga semua hal yang akan dilakukan dapat tertata dan teratur serta memiliki rincian yang baik pula. 2. Bimbingan belajar adalah bimbingan yang diberikan untuk menemukan cara belajar yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut.