2. Aspek-aspek Mengelola Waktu Belajar
Mengelola waktu belajar hendaknya terencana dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Kemampuan siswa dalam mengelola
waktu belajar berbeda-beda, karena kebutuhan yang ada dalam diri mereka juga berbeda.
Gie 1995 mengemukakan beberapa aspek mengenai mengelola waktu belajar secara efektif dan efisien:
a. Menetapkan mata pelajaran yang akan dipelajari. Menetapkan mata pelajaran yang akan dipelajari kembali akan membuat
siswa tidak mudah lupa dengan mata pelajaran tersebut. Siswa dapat menuliskan mata pelajaran apa saja yang akan dipelajarinya dan
menuliskannya lalu menempelkannya di ruang belajar siswa. Siswa juga akan terbantu dengan membuat jadwal harian untuk belajarnya, hal ini
akan membantu siswa dalam mengelola waktu belajarnya dengan lebih efektif.
b. Memberikan urutan pada mata pelajaran yang dirasa sukar hingga dirasa mudah.
Memberikan urutan mata pelajaran yang dirasa oleh siswa sukar akan membantunya memahami kebutuhan yang diperlukan untuknya.
Sehingga mereka akan memiliki prioritas untuk mengutamakan mata pelajaran yan dirasa sulit oleh siswa. Hal ini akan membuat siswa untuk
secara optimal dalam mengelola waktu belajarnya, sehingga akan
tercapai keadaan dimana siswa memberikan perhatian pada mata pelajaran yang dirasanya sukar tersebut. Lalu ia akan memberikan waktu
ekstra untuk mempelajarinya. c. Meluangkan atau memberikan waktu tambahan untuk belajar.
Sebelum siswa memberikan tambahan waktu untuk untuk mengerjakan tugas mereka, pastilah mereka akan membuat jadwal untuk belajar.
Memberikan ekstra waktu terhadap mata pelajaran yang masih dirasa sukar, akan membantu siswa untuk memahami mata pelajaran tersebut
dan membuat siswa lebih menghargai waktu belajarnya dengan baik. Sehingga dengan menaati jadwal yang mereka buat akan membantu
siswa menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. d. Melaksanakan apa yang sudah dijadwalkan dalam urutan mata pelajaran
yang telah dibuatnya. Setiap siswa akan merasakan bahwa beberapa mata pelajaran
dianggapnya sukar, sehingga ia akan membuat urutan jadwal untuk mempelajarinya. Untuk melaksanakan apa yang sudah ditulis, hendaknya
siswa memiliki keteraturan dalam melaksanakannya. Namun hal ini bukan hanya sekedar tulisan semata, tetapi dengan menyediakan waktu
secara teratur dalam jangka waktu yang pasti akan membantu siswa dengan cepat dan mudah memahami mata pelajaran tersebut. Sehingga
membuat mereka memiliki tanggung jawab atas apa yang sudah mereka tulis.
Kebutuhan siswa yang berbeda-beda dalam belajar akan membuatnya sadar dan memahami beberapa mata pelajaran yang dianggapnya sukar. Sehingga
mereka akan membuat daftar mata pelajaran yang dirasa sukar, dan memberikan urutan teratas bagi mata pelajaran yang sukar tersebut. Selanjutnya mereka akan
meluangkan waktu mereka sesuai yang tertera dalam jadwal harian yang mereka buat dan akan mempelajari mata pelajaran tersebut sesuai waktu belajarnya.
Walaupun tak jarang mereka memerlukan tambahan waktu supaya siswa lebih memahami setiap mata pelajaran yang diajarkan.
3. Kategori-kategori Pengelolaan Waktu Belajar
Kategori dalam pengelolaan waktu belajar dibedakan berdasarkan kepentingan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Bliss 1986
menjelaskan 5 kategori pengelolaan waktu yang baik dan efisien, antara lain: a. Penting dan mendesak
Penting dalam kategori ini yakni berkaitan dengan tugas-tugas, dimana menuntut untuk segera dikerjakan tanpa batas waktu yang panjang.
Apabila kita mampu menyelesaikan tugas tersebut dan mencapai target waktu untuk mengerjakan, maka kita telah memberi prioritas terhadap
tugas tersebut, tetapi jika kita menunda mengerjakannya maka akan menghadapi masalah yang berkaitan dengan pengelolaan waktu.