D. Penawaran dan permintaan
Pasar pangan sudah masuk dalam tataran ketahanan pangan wilayah. Pasar pangan dibentuk dari produksi pangan wilayah, impor, dan
instrumen perdagangan. Pasar pangan, bersama produksi nasional, cadangan pangan masyarakat, dan bantuan pangan mendukung
ketahanan pangan wilayah. Uraian di atas melukiskan: 1 ada perbedaan dalam hal susunan variabel dan keterkaitannya dalam membangun
ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga dan tingkat agregasi di atasnya wilayah, nasional, dan 2 yang menghubungkan antara sistem
ketahanan pangan rumah tangga dengan sistem ketahanan pangan wilayah dan nasional adalah pasar. Berkaitan dengan hal itu, pengelolaan
pasar pangan terkendali menjadi salah satu faktor kunci dalam pencapaian ketahanan pangan nasional. Sementara itu, pemberdayaan
masyarakat agar mampu memasuki pasar tenaga kerja produktif pertanian maupun non pertanian sehingga individu dan rumah tangga
memperolehpendapatan yang cukup, merupakan salah satu faktor penentu dalam menciptakan ketahanan pangan rumah tangga.
Bersamaan dengan itu, penciptaan lapangan kerja produktif menjadi prasyarat bagi tercapainya ketahanan pangan, baik di tingkat rumah
tangga maupun nasional. Pembangunan ketahanan pangan perlu adanya
dukungan kebijakan pemerintah yang berkelanjutan dan terus menerus, agar dapat memberikan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan
ketahanan pangan itu sendiri. Berkaitan dengan aspek ketersediaan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
sumberdaya alam sangat berperan untuk peningkatan produksi, maka perlu inovasi-inovasi teknologi guna mendapatkan efek yang luas. Dan
pandangan ini melihat dari sisi suplai supply side
. Bila dilihat dari potensi sumberdaya dalam upaya untuk
menyediakan bahan pangan dan hasil pertanian pada umumnya bagi konsumen maka potensi dapat dilihat dari sisi demand
demand side .
Dari sisi demand
maka potensi sektor pertanian perlu adanya pasar, sarana prasarana transportasi dan juga komunikasi. Dengan terpadunya
elemen ini maka potensi akan memiliki spektrum luas dalam pembangunan wilayah.
Garis besarnya adalah dalam aspek ketersediaan, potensi yang ada merupakan kekuatan untuk melakukan pembangunan yang lebih
terarah. Kekuatan ini masih muncul karena keunggulan komparatif yang dimliki Jawa Timur, sehingga diperlukan upaya-upaya dalam peningkatan
mentransformasi keunggulan komparatif comparative advantage
menuju pada keunggulan kompetitif
competittive advantage yang lebih baik
dengan wilayah maupun negara lain. Potensi sumberdaya alam yang merupakan keunggulan komparatif
memerlukan manajemen lebih mendalam sehingga pemanfaatan sumberdaya melalui perencanaan yang layak dengan memperhatikan
aspek keberlanjutan, kesejahteraan dan pemerataan. Pelaksanaan pengelolaan sumberdaya juga harus mengacu pada prinsip-prinsip
pengelolaan yang efektif dan efisien serta berwawasan keberlanjutan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Evaluasi dilakukan terus menerus untuk menjaga agar penyimpangan atas perencanaan dapat ditangani untuk mendapatkan output yang telah
ditetapkan. Disisi lain tingginya produktivitas selain dipengaruhi oleh perbaikan
teknik budidaya berkenaan dengan kemampuan mengalokasikan input secara optimal juga ada faktor manajemen produksi yang berpengaruh
baik itu menekan kehilangan hasil pasca panen, handling produk misalnya penyimpanan maupun dalam aspek pengaturan tata guna air.
E. Pola Pangan Harapan