3 Panas reaksi dan termokimia

144

8. 3 Panas reaksi dan termokimia

Gambar 8. 3 Hubungan sist em dengan l ingkungan Pel aj aran mengenai panas reaksi dinamakan t ermokimia yang merupakan bagian dari cabang il mu penget ahuan yang l ebih besar yait u t ermodinamika. Sebel um pembicaraan mengenai prisip t ermokimia ini kit a l anj ut kan, akan dibuat dul u def inisi dari beberapa ist ilah. Sal ah sat u dari ist il ah yang akan dipakai adal ah sist im. Sist im adal ah sebagian dari al am semest a yang sedang kit a pel aj ari. Mungkin saj a misal nya suat u reaksi kimia yang t erj adi dal am suat u gel as kimia. Di l uar sist im adal ah l ingkungan. Dalam menerangkan suat u sist im, kit a harus memperinci sif at -sif at nya secara t epat . Diberikan suhunya, t ekanan, j uml ah mol dari t iap zat dan berupa cairan, padat at au gas. Set el ah semua variabel ini dit ent ukan berart i semua sif at -sif at sist im sudah past i, berart i kit a t el ah menggambarkan keadaan dari sist im. Bil a perubahan t erj adi pada sebuah sist im maka dikat akan bahwa sist im bergerak dari keadaan sat u ke keadaan yang l ain. Bil a sist im diisol asi dari l ingkungan sehingga t ak ada panas yang dapat mengalir maka perubahan yang t erj adi di dal am sist im adal ah per ubahan adi abat i k. Selama ada perubahan adiabat ik, maka suhu dari sist im akan menggeser, bil a reaksinya eksot ermik akan naik sedangkan bil a reaksinya endot er mik akan t urun. Bil a sist im t ak diisol asi dari l ingkungannya, maka panas akan mengal ir ant ara keduanya, maka bil a t erj adi reaksi, suhu dari sist im dapat dibuat t et ap. Perubahan yang t erj adi pada t emperat ur t et ap dinamakan per ubahan i sot er mi k. Telah dikat akan, bila t erj adi reaksi eksot ermik at au endot ermik maka pada zat -zat kimia yang t erl ibat akan t erj adi perubahan energi pot ensial . Panas reaksi yang kit a ukur akan sama dengan perubahan energi pot ensial ini. Mul ai sekarang kit a akan menggunakan perubahan ini dal am beberapa kuant it as sehingga perl u Di unduh dari : Bukupaket.com 145 dit egakkan beberapa perat uran unt uk menyat akan perubahan secara umum. Simbol ∆ huruf Yunani unt uk del t a umumnya dipakai unt uk menyat akan perubahan kuant it as. Misal nya perubahan suhu dapat dit ul is dengan ∆ T, dimana T menunj ukkan t emperat ur. Dal am prakt ek biasanya dal am menunj ukkan perubahan adal ah dengan cara mengurangi t emperat ur akhir dengan t emperat ur mul a-mul a. ∆ T = T akhir – T mul a-mul a Demikian j uga, perubahan energi pot ensial Ep ∆ E. P = EP akhir – EP awal Dari def inisi ini didapat suat u kesepakat an dalam t anda al j abar unt uk perubahan eksot erm dan endot erm. Dal am perubahan eksot ermik, energi pot ensial dari hasil reaksi l ebih rendah dari energi pot ensial pereaksi berart i EP akhir l ebih rendah dari EP mul a-mul a . Sehingga harga ∆ EP mempunyai harga negat if . Kebal ikannya dengan reaksi endot erm, dimana harga ∆ EP adal ah posit if . 8. 3. 1 Reaksi eksoterm dan endoterm Gambar 8. 4 Perist iwa endot erm kanan dan eksot erm kiri a. Reaksi Eksoterm Pada reaksi eksot erm t erj adi perpindahan kal or dari sist em ke l ingkungan at au pada reaksi t ersebut dikel uarkan panas. Pada reaksi eksot erm harga ∆ H = negat if - Cont oh : Cs + O 2 g Æ CO 2 g + 393. 5 kJ ; ∆ H = -393. 5 kJ b. Reaksi endoterm Pada reaksi t erj adi perpindahan kalor dari l ingkungan ke sist em at au pada reaksi t ersebut dibut uhkan panas. Pada reaksi endot erm harga ∆ H = posit if + Di unduh dari : Bukupaket.com 146 Nama l ain dari ent akpi adal ah panas. Cont oh : CaCO 3s Æ CaO s + CO 2g - 178. 5 kJ ; ∆ H = +178. 5 kJ Gambar 8. 5 Proses eksot erm dan proses endot erm 8. 4 Entalpi H dan perubahan entalpi ∆ H Gambar 8. 6 Kal orimet er Bomb Reaksi yang t erj adi dal am ” kal orimet er bomb” berada pada vol ume yang t et ap karena bej ana bomb t ak dapat membesar at au mengecil . Berart i bil a gas t erbent uk pada reaksi di sini, t ekanan akan membesar maka t ekanan pada sist im dapat berubah. Karena pada keadaan vol ume yang t et ap maka panas reaksi yang diukur dengan kal orimet er bomb disebut panas reaksi pada vol ume t et ap. Kal orimet er cangkir kopi berhubungan dengan udara dan bil a ada Di unduh dari : Bukupaket.com 147 H = at om hidrogen H = ent al pi reaksi yang menghasil kan gas, gasnya dapat menguap ke udara dan t ekanan pada sist im dapat t et ap konst an. Maka perubahan energi diukur dengan kal orimet er cangkir kopi adal ah panas reaksi pada t ekanan t et ap. Pengukuran panas reaksi pada reaksi pada vol ume t et ap dan t ekanan t et ap t ak banyak berbeda t api t idak sama. Karena kebanyakan reaksi yang ada kepent ingannya bagi kit a dilakukan dal am wadah t erbuka j adi berhubungan dengan t ekanan udara yang t et ap dari at mosf ir, maka akan dibicarakan hanya panas reaksi pada t ekanan t et ap. Panas reaksi pada t ekanan t et ap disebut perubahan ent al pi dan reaksi dan diberikan dengan simbol ∆ H. Def inisinya : ∆ H = H akhir – H mul a-mul a Wal aupun ini merupakan def i nisi yang biasa dari ∆ H, keadaan ent al pi H, mul a-mula dan akhir yang sebenarnya berhubungan dengan j uml ah energi yang ada pada keadaan ini t ak dapat diukur. Ini disebabkan karena j uml ah energi dari sist em t ermasuk j uml ah dari semua energi kinet ik dan energi pot ensial nya. Jumlah energi t ot al ini t idak dapat diket ahui karena kit a t idak menget ahui secara past i berapa kecepat an pergerakan mol ekul -mol ekul dari sist im dan j uga berapa gaya t arik menarik dan t ol ak menolak ant ara mol ekul dal am sist im t ersebut . Bagaimanapun def inisi yang diberi kan ol eh persamaan yang diat as sangat pent ing karena t el ah menegakkan t anda al j abar ∆ H unt uk perubahan eksot erm dan endot ermik. Perubahan eksot ermik H akhir l ebih kecil dari H mul a-mul a . Sehingga harga ∆ H adal ah negat if . Dengan anal isis yang sama kit a mendapat kan harga ∆ H unt uk perubahan endot ermik harganya posit if . 8. 5 Istilah yang digunakan pada perubahan entalpi : Gambar 8. 7 Perubahan Ent al phi 1. Ent al pi Pembent akan St andar ∆ H f : ∆ H unt uk membent uk 1 mol persenyawaan l angsung dari unsur- unsurnya yang diukur pada 298 K dan t ekanan 1 at m. Cont oh : H 2g + 1 2 O 2g o H 2 O l ; ∆ H f = -285. 85 kJ Di unduh dari : Bukupaket.com 148 P A dan P B adal ah t ekanan parsial yang dihit ung dengan hukum Raoul t ’ s 2. Ent al pi Penguraian: ∆ H dari penguraian 1 mol persenyawaan l angsung menj adi unsur-unsurnya = Kebal ikan dari ∆ H pembent ukan. Cont oh : H 2 O l o H 2g + 1 2 O 2g ; ∆ H = +285. 85 kJ. 3. Ent al pi Pembakaran St andar ∆ H c : ∆ H unt uk membakar 1 mol persenyawaan dengan O 2 dari udara yang diukur pada 298 K dan t ekanan 1 at m. Cont oh: CH 4g + 2O 2g o CO 2g + 2H 2 O l ; ∆ Hc = -802 kJ. 4. Ent al pi Reaksi: ∆ H dari suat u persamaan reaksi di mana zat -zat yang t erdapat dal am persamaan reaksi dinyat akan dal am sat uan mol dan koef isien-koef isien persamaan reaksi bul at sederhana. Cont oh: 2Al + 3H 2 SO 4 o Al 2 SO 4 3 + 3H 2 ; ∆ H = -1468 kJ 5. Ent al pi Net ralisasi: ∆ H yang dihasil kan sel alu eksot erm pada reaksi penet ral an asam at au basa. Cont oh: NaOH aq + HCl aq o NaCl aq + H 2 O l ; ∆ H = -890. 4 kJ mol 6. Hukum Lavoisier-Laplace Juml ah kalor yang dil epaskan pada pembent ukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya sama dengan j uml ah kal or yang diperl ukan unt uk menguraikan zat t ersebut menj adi unsur-unsur pembent uknya. Art inya : Apabil a reaksi dibal ik maka t anda kal or yang t erbent uk j uga dibal ik dari posit if menj adi negat if at au sebal iknya. Cont oh: N 2g + 3H 2 o 2NH 3 ∆ H = - 112 kJ 2NH 3g o N 2g + 3H 2g ; ∆ H = + 112 kJ 8. 6 Hukum Hess mengenai j umlah panas Gambar 8. 8 Hess Di unduh dari : Bukupaket.com 149 nil ai dari Δ H di ambil dari sumber ref erensi yang t ersedia Cont oh Soal : Diket ahui diagram sikl us sebagai berikut : Gambar 8. 9 Diagram sikl us panas reaksi Maka reaksinya bisa digambarkan sebagai berikut : 2 3 2 2 1 2 2 ; 2 2 ; 2 2 2 H SO O SO H SO O S g g g g g s o o 3 3 2 ; 2 3 2 H SO O S g g s o Jadi ∆ H 3 = ∆ H 1 + ∆ H 2 Gambar 8. 10 Sikl us Hess Karena ent alpi adal ah f ungsi keadaan, maka besaran ∆ H dari reaksi kimia t ak t ergant ung dari l int asan yang dij alani pereaksi unt uk membent uk hasil reaksi. Unt uk mel ihat pent ingnya pelaj aran mengenai panas dari reaksi ini, kit a l ihat perubahan yang sudah dikenal yait u penguapan dari air pada t it ik didihnya. Khususnya, kit a perhat ikan perubahan 1 mol cairan air, H 2 O l menj adi 1 mol air berupa gas, H 2 O g pada 100 C dan t ekanan 1 at m. Proses ini akan Di unduh dari : Bukupaket.com 150 kit a membal ik persamaan dengan merubah reakt an dan produk. hal ini berart i reaksi berj al an dari kiri ke kanan. mengabsorbsi 41 kJ, maka ∆ H = +41 kJ. Perubahan kesel uruhan dapat dit ul is dengan persamaan : 2 2 g l O H O H o kJ H 41 Persamaan yang dit ul is diat as, dimana perubahan energi j uga diperl ihat kan, dinamakan persamaan t ermokimia. Dal am persamaan t ermokimia koef isiennya diambil sebagai j uml ah mol dari pereaksi dan hasil reaksi. Persamaan t ermokimia di at as ini menyat akan bahwa 1 mol cairan air t el ah berubah manj adi 1 mol air berbent uk uap dengan mengabsorbsi 41 kJ kalori. Perubahan 1 mol cairan air menj adi 1 mol uap air sel al u akan mengabsorbsi j uml ah energi yang sama ini, t ent unya bil a keadaan mul a-mula dan akhirnya sama t ak menj adi soal bagaimana kit a mel akukan perubahan it u. Caranya dapat j uga sedemikian j auh yait u dengan cara menguraikan air t ersebut menj adi uap H 2 dan O 2 l alu menggabungkan kedua unsur ini kembali menj adi uap air. Kesel uruhan perubahan ent al pinya t et ap sama yait u +41 kJ. Sehingga kit a dapat mel ihat kesel uruhan perubahan sebagai hasil urut an l angkah-l angkah dan harga ∆ H unt uk kesel uruhan proses adal ah j umlah dari perubahan ent al pi yang t erj adi sel ama perj al anan ini. Pernyat aan t erakhir ini merupakan bagian dari Hukum Hess mengenai j umlah panas. 8. 6. 1 Tahap-tahap reaksi 1. Keadaan awal o Keadaan t ransisi-1, ∆ H 2 2. Keadaan t ransisi-1 o Keadaan t ransisi-2, ∆ H 3 3. Keadaan t ransisi-2 o Keadaan akhir, ∆ H 4 + 4. Keadaan awal o Keadaan akhir, ∆ H 1 Jadi, ∆ H 1 = ∆ H 2 + ∆ H 3 + ∆ H 4 Keadaan t ransisi mungki n saj a l ebih dari dua Persamaan t ermokimia berl aku sabagai al at alat yang pent ing unt uk menggunakan hukum Hess. Misal nya persamaan t ermokimia yang berhubungan dengan cara t ak l angsung yang baru saj a diperl ihat kan unt uk menguapkan air pada 100 C 2 2 2 2 1 g g l O O H O H o kJ H 283 2 2 2 2 1 g g g O H O O H o kJ H 242 Perhat ikan bahwa koef isien pecahan dapat digunakan dal am persamaan t ermokimia. Ini disebabkan karena koef isien ½ berart i ½ mol dal am persamaan kimia biasa, koef isien ½ biasanya dihindarkan Di unduh dari : Bukupaket.com 151 karena unt uk t ingkat mol ekul er t ak ada art inya ; set engah at om at au mol ekul t ak ada art inya dal am suat u zat kimia. Kedua persamaan di at as menunj ukkan bahwa diperl ukan 283 kJ unt uk menguraikan 1 mol H 2 O l menj adi unsur-unsurnya dan 242 kJ dikel uarkan ket ika unsur-unsur t ersebut bergabung l agi membent uk 1 mol H 2 Og. Hasil akhir perubahan penguapan dari sat u mol air didapat dengan menj uml ahkan kedua persamaan reaksi dan menghilangkan zat -zat yang ada di kedua bel ah pihak. 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 g g g g g l O H O H O H O H o At au 2 2 g l O H O H o Kit a dapat j uga mengat akan bahwa panas dari kesel uruhan reaksi sama dengan j umlah al j abar dari panas reaksi unt uk kedua l angkah reaksi t ersebut . 242 283 kJ kJ H kJ H 41 Jadi bil a kit a menj uml ahkan persamaan kimia unt uk mendapat kan hasil akhir perubahan harus j uga menj uml ahkan panas reaksi yang berhubungan. Gambar 8. 11 Diagram Endot erm dan Eksot erm Unt uk menerangkan perubahan t ermokimia, dapat j uga digambarkan secara graf ik. Gambar semacam ini biasa disebut diagram ent al pi. Perhat ikan bahwa t it ik 0, 0 nya adal ah ent al pi dari unsur-unsur bebasnya. Pemil ihan ini hanya secara kesepakat an sebab Di unduh dari : Bukupaket.com 152 yang pent ing adalah menent ukan perbedaan dari H. Harga yang past i dari ent al pi absol ut t ak bisa di ket ahui. Hanya perbedaan ent al pi ∆ H yang bisa diukur. Gambar 8. 12 Diagram t ingkat energi Hess Dimana ∆ H 1 = ∆ H 2 + ∆ H 3 + ∆ H 4 Keadaan t ransisi mungki n saj a l ebih dari dua Diagram Sikl us Gambar 8. 13 Diagram sikl us Hess Dimana ∆ H 1 = ∆ H 2 + ∆ H 3 + ∆ H 4 Keadaan t ransisi mungki n saj a l ebih dari dua Di unduh dari : Bukupaket.com 153

8. 7 Panas pembentukan