pilihan jawaban responden diberi skor nilai atau bobot yang disusun secara bertingkat berdasarkan skala Likert,
yang jenjangnya tersusun atas: o
Sangat setuju = 5
o Setuju
= 4 o
Netral = 3
o Kurang setuju
= 2 o
Sangat tidak setuju =
1
Dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah 1. Jumlah kelas 5 sehingga
interval dapat dihitung sebagai berikut: Interval = Nilai maksimum
– Nilai minimum Kelas interval
Interval = 5 -1 = 0,8 5
Dengan rentang
skala 0,8
maka skor
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Sangat Rendah apabila skor variabel 1,00 sd 1,79 yang menunjukkan celebrity endorse,
daya tarik iklan, brand awareness dan brand attitude
sangat rendah. b. Rendah apabila skor variabel 1,80 sd 2,59
yang menunjukkan celebrity endorse, daya tarik iklan, brand awareness dan brand attitude
rendah. c. Cukup apabila skor variabel 2,60 sd 3,39 yang
menunjukkan celebrity endorse, daya tarik iklan, brand awareness dan brand attitude
cukup. d. Tinggi apabila skor variabel 3,40 sd 4,19 yang
menunjukkan celebrity endorse, daya tarik iklan, brand awareness dan brand attitude
tinggi. e. Sangat Tinggi apabila skor variabel 4,20 sd
5,00 yang menunjukkan celebrity endorse, daya tarik iklan, brand awareness dan brand
attitude sangat tinggi.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang
perlu untuk mengukur variabel itu. Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang
meliputi : 1. Celebrity endorse
Definisi operasional variabel : Celebrity endorse
adalah orang atau tokoh terkenal public figure
yang digunakan untuk mendukung suatu iklan. Indikator
– indikator : a Kepribadian selebritis : selebritis yang digunakan
memiliki kepribadian yang baik. b Ternama : Selebritis yang digunakan ternama atau
terkenal di masyarakat. c Berkharisma : Selebritis yang digunakan memiliki
kharisma yang kuat, sehingga masyarakat tertarik.
2. Daya Tarik Iklan Daya tarik iklan adalah sebuah kemampuan iklan untuk
menarik pasar audience sasaran yang dituju oleh iklan
tersebut serta dapat membujuk dan mengajak orang untuk melihat iklan tersebut. Indikator daya tarik iklan adalah
menarik, kreatif dan kesan positif
Indikator – indikator :
a Menarik : Iklan menampilkan sesuatu yang beda dan unik sehingga dapat menarik konsumen.
b Kreatif : Iklan menampilkan ide yang orisinal, memiliki nilai artistik, dan estetika, serta mampu memenangkan
penghargaan. c Kesan positif : Iklan memiliki kesan positif dimata
konsumen. 3. Brand awareness
Brand awareness merupakan tujuan umum komunikasi
pemasaran, adanya brand awareness yang tinggi diharapkan kapanpun kebutuhan kategori muncul, brand tersebut akan
dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan
pertimbangan berbagai
alternatif dalam
pengambilan.
Indikator – indikator :
a Mudah diingat Tertanam dalam benak konsumen tentang brand suatu produk.
b Terkenal Mudah dikenali jenis dan tipenya. c Ingat merek Merek mudah diingat
4. Brand attitude Brand attitude
adalah kecenderungan yang dipelajari oleh konsumen untuk mengevaluasi merek dengan cara
mendukung positif atau tidak mendukung negatif secara konsisten. Evaluasi konsumen terhadap merek tertentu ini
dimulai dari sangat jelek sampai sangat bagus.
Indikator – indikator :
a Tertarik : Tertarik untuk menggunakan merek tersebut.
b Kepercayaan : Percaya terhadap merek tersebut . c Sikap positif : Konsumen ingin menggunakan
kembali merek tersebut.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono 2009:115 mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini, populasi yang akan diteliti adalah seluruh mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang membeli dan menggunakan serta pernah melihat
iklan produk pembersih muka merek Garnier Men.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan
mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam
penelitian ini jumlah sampel yang diambil dihitung dengan rumus sampel Wibisono. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa jumlah populasi relatif besar dan tidak dapat teridentifikasi dengan pasti, sehingga tidak
mungkin seluruh elemen diteliti karena adanya keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya
manusia. Adapun rumus sampel Wibisono Riduan, 2004:66 sebagai berikut:
= 96,04 = 100 sampel Dimana :
n = jumlah sampel
σ = Standar deviasi populasi pendugaan sampel
dengan perwakilan 0.5 x 0.5 = 0.25 Zα2 = nilai z adalah tingkat kepercayaan 95 yaitu
sebesar 1,96 e
= tingkat kesalahan 5 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat
diketahui jumlah sampel adalah sebesar 96,04. Maka jumlah responden dibulatkan menjadi 100 orang. Jadi responden yang
dilibatkan dalam penelitian ini ada 100 orang.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang merupakan salah satu metode dari non probability
sampling. Purposive sampling dilakukan dengan mengambil
orang – orang yang terpilih menurut ciri – ciri khusus yang
dimiliki oleh sampel itu. Dalam teknik ini sampel dipilih dengan cermat sehingga
relevan dengan rancangan penelitian. Sampel dipilih menurut pertimbangan
– pertimbangan tertentu dari peneliti. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang membeli dan menggunakan serta pernah melihat iklan produk
pembersih muka merek Garnier Men.
H. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari sumber berikut :
1. Data primer, adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, baik dari individu atau
perseorangan. Data ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan, yang diperoleh dengan
cara melakukan
pengamatan, survei
serta wawancara atau memberi daftar pertanyaan
mengenai celebrity endorse, daya tarik iklan, brand awareness
dan brand attitude. 2. Data sekunder, adalah data primer yang telah
diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain Umar,
1999.
I. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2004.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas ini dimaksudkan untuk menguji seberapa baik instrumen penelitian mengukur konsep yang
seharusnya diukur. Menurut Sugiyono 2003:109 uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner. Validitas yang diukur dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi yaitu kerangka dari suatu
konsep. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar Jogiyanto, 2004. Uji
validitas menggunakan teknik korelasi pearson produck moment
yang dirumuskan sebagai berikut Sanusi, 2011 : 77 :
Dimana : r
xy
= koefisien korelasi X
= skor butir
Y = skor total butir
N = jumlah sampel responden
Dalam menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak, digunakan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika nilai r
hitung
≥ r
tabel
dengan taraf signifikansi 5 dan derajat bebas df = n-2, maka pertanyaan atau
pernyataan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika nilai r
hitung
r
tabel
dengan taraf signifikansi 5 dan derajat bebas df = n-2, maka pertanyaan atau
pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, jika dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala dengan gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang
sama. Alat pengukur dikatakan reliabel jika jawabannya konsisten.
Dalam menguji reliabilitas peneliti menggunakan rumus Cronbach,s Alpha
Sujarweni dan Endrayanto, 2012 : 186 sebagai berikut :
r
11 =
2 2
1 1
t b
k k
Dimana: r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyakmya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b
= jumlah varian butir
2 b
= varian total Jadi, untuk menyatakan suatu instrumen reliable
atau tidak, digunakan ketentuan : a. Jika nilai Cronbach,s Alpha r
11
≥ 0,60 maka item variabel dinyatakan reliable.
b. Jika nilai Cronbach,s Alpha r
11
0,60 maka item variabel dinyatakan tidak reliable.
K. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji layak tidaknya model analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian.Uji ini meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Pedoman
yang diinginkan untuk mengetahui normalitas data adalah apabila nilai signifikansi dari uji Kolmogrov
Smirnov Asymp.sig 0,05 maka sebaran data mengikuti distribusi normal, sedangkan apabila
signifikansi Asymp.sig 0,05 maka sebaran data tidak mengikuti distribusi normal. Distribusi normal
juga akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka