Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
atau masyarakat. Iklan telah menjadi harapan besar bagi sebagian besar produsen yang ingin produknya melekat di hati konsumennya.
Iklan merupakan cara yang efektif untuk meraih konsumen dalam jumlah yang besar dan tersebar secara geografis. Di satu pihak
iklan dapat dipakai untuk membangun kesan jangka panjang suatu produk atau merek, dan di pihak lain memicu penjualan yang cepat.
Suatu iklan yang cenderung tidak mempunyai pengaruh utama pada perilaku konsumen maka akan diragukan bila iklan tersebut dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk atau merek. Oleh karena itu iklan harus dibuat seefektif mungkin, kreatif,
menarik agar produk dapat diterima oleh masyarakat sehingga bisa menimbulkan pengaruh positif Elyasa, 2011. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia daya tarik iklan dapat diartikan sebagai berikut : daya diartikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu atau
kemampuan bertindak, tarik diartikan sebagai kata kerja berarti menghela supaya dekat, maju, ke atas, ke luar, dan sebagainya
sedangkan iklan diartikan sebagai berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang
ditawarkan. Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa daya tarik iklan adalah kemampuan untuk membujuk khalayak ramai
agar tertarik dengan barang dan jasa yang ditawarkan dengan menggunakan berita pesanan.
Iklan merupakan bauran pemasaran yang menuntut dana tidak sedikit, namun demikian seberapa besar pengaruh iklan dalam
tujuan pemasaran sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Perdebatan yang muncul diantaranya adalah mengenai seberapa
efektif iklan ini mempengaruhi atau merangsang konsumen dalam sikap atau sampai pada pembelian produk dan jasa. Berkaitan dengan
kelayakan hasil yang diperoleh dengan total dana yang dikeluarkan untuk sebuah iklan dan adanya usaha menjawab berbagai perdebatan
keefektifan suatu iklan, memunculkan beberapa studi tentang pengaruh iklan terhadap sikap akhir yang ditimbulkannya, jadi
bagaimana suatu iklan dapat dibuat tidak hanya sebatas menarik dan kreatif saja, tetapi bagaimana iklan tersebut membentuk sikap
Kurniawati, 2009. Iklan menggunakan selebriti banyak digunakan untuk
menarik perhatian konsumen. Di Indonesia sangat mudah kita temui produk yang diiklankan di media cetak, radio dan televisi
menggunakan selebriti sebagai model. Penggunaan selebriti tidak terbatas pada produk yang low involvement produk yang berukuran
kecil seperti pena dan handphone, namun juga produk high involvement
produk yang berukuran besar seperti mobil dan motor. Penggunaan selebriti sebagai model iklan bertujuan untuk
menumbuhkan citra yang baik bagi produk itu sendiri. Target utamanya adalah meningkatkan kepercayaan.
Perusahaan berharap dengan adanya bintang iklan tersebut membuat konsumen percaya pada produk dan perusahaan yang
memproduksinya, sehingga
mendorong masyarakat
untuk membelinya. Fungsi selebriti dari sisi lain adalah karena selebriti
menjadi idola bagi orang awam. Apa yang menjadi impian masyarakat umum mampu digambarkan oleh selebriti. Mereka
kadang mengidentifikasikan dirinya dengan figur yang dikaguminya. Perusahaan menggunakan selebriti sebagai bintang iklan karena
melalui mereka suatu produk akan lebih mudah diterima pasar, dan mendapatkan perhatian di pasar Kusudyarsana, 2004.
Celebrity endorse
dimaksudkan untuk
memudahkan konsumen dalam menyadari hadirnya suatu brand brand awareness
karena keberadaan mereka yang sering tampil di media televisi, media cetak, maupun media sosial. Brand awareness adalah sebuah
tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi Peter dan Olson 2000:190. Dengan menciptakan brand awareness, pemasar
berharap bahwa kapanpun kebutuhan kategori muncul, brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan dan selanjutnya
dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan. Celebrity endorse juga dapat meningkatkan kepercayaan
konsumen terhadap produk yang dipromosikan serta perusahaan yang membuat brand karena brand tersebut secara nyata digunakan oleh
selebriti yang bersangkutan. Dengan adanya selebriti sebagai bintang iklan, konsumen tidak hanya akan mengetahui eksistensi brand saja,
tetapi konsumen juga akan menjadi tertarik untuk menggunakan brand
tersebut brand attitude sebagai bentuk rasa kagumnya terhadap selebriti dalam ikon brand tersebut.
Menurut Shimp 2014:259-262, ada dua atribut umum yang berkontribusi terhadap efektivitas endorser dan masing-masing
terdiri dari beberapa sub atribut yang berbeda, yaitu kredibilitas kepercayaan dan keahlian serta daya tarik daya tarik fisik, rasa
hormat, kesamaan dengan target audiens. Sedangkan menurut Temporal Lee 2001: 39,
atribut celebrity endorse
terdiri dari tiga , yaitu kepribadian selebriti, ternama dan berkharisma.
Perusahaan harus berhati-hati dalam membentuk persepsi konsumen mengenai brandnya, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam menyikapi brand perusahaan brand attitude. Brand attitude adalah evaluasi
keseluruhan konsumen terhadap merek sebagai reaksi konsumen terhadap objek, asosiasi merek, dan hasilnya dapat berupa perasaan
menyukai atau tidak menyukai terhadap suatu merek Keller dalam Sitinjak, 2003:38. Ada beberapa atribut brand attitude, yaitu
gembira, puas, rasa aman, bangga, dan menyenangkan Novita, 2010. Sedangkan menurut Chaundhuri 1999 atribut brand attitude
terdiri atas tiga, yaitu tertarik, kepercayaan, dan sikap positif. Berdasarkan ulasan-ulasan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Celebrity Endorser dan Daya Tarik Iklan terhadap Brand Awareness dan dampaknya
terhadap Brand Attitude. Studi pada produk pembersih muka merek Garnier Men.