Tabel V.10 Hasil Uji Normalitas Persamaan Kedua
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 100
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation
.49663287 Most Extreme Differences
Absolute .085
Positive .045
Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z .850
Asymp. Sig. 2-tailed .465
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel V.12, hasil pengujian One Sample Kolmogorov - Smirnov Test
menghasilkan asymptotic significance ≥ 0,05 0,465 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan
ke pengamatan
lain. Model
regresi yang
baik adalah
non
heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu antara Y yang diprediksi dengan residual.
a Jika ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas. b Jika ada pola yang jelas serta titik
– titik menyebar di atas dan di bawah angka 0, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16 For windows didapatkan grafik pengujian heteroskedasitas seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Pertama
Hasil gambar grafik antara nilai sumbu Y Nilai Y yang diprediksi dan sumbu X Nilai residual menunjukkan pola yang tidak jelas, serta titik
menyebar di atas dan di bawah sumbu Y secara tidak teratur sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar V.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Kedua
Dari hasil gambar grafik antara nilai sumbu Y Nilai Y yang diprediksi dan sumbu X Nilai residual menunjukkan pola yang tidak jelas, serta titik
menyebar di atas dan di bawah sumbu Y secara tidak teratur sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model
regresi yang baik adalah non multikolinear. Analisis ini ditentukan oleh besarnya nilai VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance.
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF yang tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka
tolerance tidak kurang dari 0.1. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS
16 For windows didapatkan nilai VIF Variance Inflation Factor dan
Tolerance untuk masing-masing variabel bebas pada tabel berikut ini:
Tabel V.11 Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel V.13 dapat diketahui bahwa besarnya nilai VIF Variance Inflation Factor dari masing-masing variabel independen
memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan tolerance tidak kurang dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen
tidak terdapat multikolinearitas.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan secara parsial.
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 CELEBRITY ENDORSE X1
.867 1.153
DAYA TARIK IKLAN X2 .867
1.153 a. Dependent Variable: BRAND AWARENESS Y
a. Uji t
Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS 16
, yang tertera pada tabel V.12 diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel V. 12 Hasil Uji t Persamaan Pertama
1. P
e C
e l
e b
r i
t y
E n
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1Constant
1.025 .437
2.345 .021
CELEBRITY ENDORSE X1
.325 .108
.269 3.017 .003
DAYA TARIK IKLAN X2
.395 .083
.422 4.739 .000
a. Dependent Variable: BRAND AWARENESS Y
1. Pengaruh Celebrity Endorse terhadap Brand Awareness.
a. Perumusan hipotesis untuk variabel Celebrity Endorse
pada persamaan Y
1
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+e
H : artinya tidak ada pengaruh positif dari variabel
celebrity endorse terhadap brand awareness
H
a
: artinya ada pengaruh positif dari variabel celebrity endorse
terhadap brand awareness. b.
Penggunaan tingkat signifikansi α Tingkat signifikansi α dalam penelitian ini adalah 5 atau
0,05. c.
Penentuan nilai t
hitung
menggunakan program SPSS. d.
Pengambilan kesimpulan 1. Dengan perbandingan nilai t
tabel
dan t
hitung
: Apabila t
tabel
t
hitung
, maka H diterima dan H
a
ditolak. Apabila t
tabel
≤ t
hitung
, maka H ditolak dan H
a
diterima. 2. Dengan
menggunakan angka
probabilitas signifikansi