peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 67 tahun 2013
menyatakan karakteristik kurikulum 2013 sebagai berikut :
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Mengembangkan
sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran
Tujuan Kurikulum SD 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.
a. Rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013
Pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya menuntut ketrampilan teknis dari pihak
pengembang terhadap pengembangan berbagai komponen
kurikulum, tetapi harus pula dipahami berbagai komponnen yang mempengaruhinya Mulyasa : 2013. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dalam
berbagai kesempatan
menegaskan perlunya
perubahan dan
pengembangan kurikulum 2013. Mendikbud mengungkapkan bahwa
perubahan dan pengembangan kurikulum merupakan persoalan yang sangat penting, karena kurikulum harus senantiasa sesuai dengan tuntutan zaman.
Penerapan Kurikulum SD 2013 berdampak membawa konsekuensi perubahan. Pergeseran utama menyangkut 4 komponen standar, yaitu satandar
kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian. Pada standar kompetensi lulusan, semua jenjang pendidikan mulai dari SD sampai SMA menuntut adanya
peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Pada standar isi kedudukan
mata pelajaran kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Pada elemen
standar proses semua siswa harus memiliki kemampuan untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, bahkan sampai mencipta.
Pada elemen standar penilaian jika biasanya nilai diambil dari sebuah test maka diubah menjadi penilaian yang otentik dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil kerja. Elemen perubahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 Mulyasa, 2013: 77-79.
Tabel 1. Elemen Perubahan Kurikulum 2013
ELEMEN DESKRIPSI
SD
Kompetensi Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan Kedudukan mata
pelajaran ISI Kompetensi yang semula diturunkan dari
matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan ISI Kompetensi dikembangkan melalui:
Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran Struktur
Kurikulum Mata Pelajaran dan
alokasi waktu ISI
a. Holistik dan integratif berfokus kepada alam, sosial dan budaya
b. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains
c. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6 d. Jumlah jam bertambah 4 JPminggu akibat
perubahan pendekatan pembelajaran
Proses pembelajar-an
a. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi
dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta.
b. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
c. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. d. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi
melalui contoh dan teladan Tematik dan terpadu
Penilaian a. Penilaian berbasis kompetensi
b. Pergeseran dari penilaian melalui tes mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja,
menuju penilaian otentik mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil
c. Memperkuat PAP Penilaian Acuan Patokan yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada
posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal maksimal
d. Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL
e. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian
Ekstrakurikuler a. Pramuka wajib
b. UKS c. PMR
d. Bahasa Inggris
Hal lain yang perlu dihadapi adalah kesenjangan kurikulum yang berlaku pada saat ini dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini Mulyasa, 2013:
61-63.
Tabel. 2 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
KONDISI SAAT INI KONSEP IDEAL
A. KOMPETENSI LULUSAN