Kedua, kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan tematik integratif memadukan antara 2 sampai 3 muatan pelajaran menjadi
satu.Pelaksanaan pembelajaran pada perangkat pembelajaran ini tidak hanya menggunakan pendekatan tematik integratif, akan tetapi juga menggunakan
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik melalui beberapa tahap belajar yaitu
melalui pengamatan,
bertanya, menalar,
mencoba, dan
mengkomunikasikan, serta mengasosiasikan dengan konsep belajar lainnya. Ketiga, penilaian dibuat untuk melakukan penilaian otentik terhadap
Lembar Kerja Siswa pada setiap ketrampilan. Keempat, Lembar Kerja Siswa berisi soal-soal yang harus dikerjakan
oleh siswa.
F. Pedoman Penilaian dan Kunci Jawaban
Penilaian yang digunakan dalam tematik integratif menggunakan penilaian yang bersifat terpisah dengan muatan pelajaran lainya. Meskipun
demikian, setiap muatan pelajaran tetap memuat empat aspek yang sama, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap sosial, dan sikap spiritual. Setiap
aspek yang dinilai memiliki teknik peniaian yang berbeda-beda. Penilaian pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes, penilaian keterampilan
menggunakan teknik penilian terhadap kinerja siswa atau performance, laporan
kegiatan, percobaan
dan lain
sebagainya yang
mengasah keterampilan siswa. kemudian untuk penilaian sikap sosial maupun spiritual,
teknik penilainya menggunakan non tes dengan menggunakan instrumen berupa penilaian antar teman, penilaian diri, dan observasi. Rubrik penilaian
yang diguanakan disesuaikan dengan jenis penilaian yang digunakan. Antara rubrik penilaian dengan pedoman pensekoran saling berkaitan satu dengan
yang lain, karena pedoman pensekoran digunakan untuk menilai kemampuan siswa pada saat melakukan penilaian.
Kunci jawaban berisi jawaban dari soal-soal evaluasi yang berupa tes tertulis dan bukan tugas. Kunci jawaban ditulis sesuai dengan jawaban benar
dari soal-soal yang ditanyakan.
G. Kajian Akhir dan Pembahasan
Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan validasi oleh dua pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas I SD
diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “baik” dengan skor rerata akhir 4.10. Hasil tersebut akan dipaparakan melalui
tabel berikut. Tabel 9. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013, Guru SD Kelas
I
Hasil validasi
tersebut berpedoman
terhadap sebelas
aspek pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 yaitu,
adalah 1 identitas RPP 2 perumusan indikator, 3 perumusan tujuan pembelajaran, 4 pemilihan materi ajar, 5 pemilihan sumber belajar, 6
No Validator
Bahan Ajar Skor
Kategori
1 Pakar Kurikulum SD 2013
4,0 “Baik”
2 Pakar Kurikulum SD 2013
3.84 “Baik”
2 Guru Kelas I SD A
3.64 “baik”
3 Guru Kelas I SD B
4,26 “Sangat Baik”
Jumlah 16,43
Rerata Jumlah total : Responen 3,94
Kategori “Baik”
pemilihan media
belajar, 7
metode pembelajaran,
8 scenario
pembelajaran, 9 Penilaian, 10 LKS, dan 11 Bahasa. Pada saat validasi produk, pakar Kurikulum 2013 yang pertama
memberikan skor 3,84 dengan kategori “baik”. Pakar Kurikulum 2013 yang
kedua memberikan skor 4,0 dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran
dikatakan baik karena memuat seluruh indikator yang ada dalam lembar kuesioner yang digunakan sebagai pedoman penilaian namun perlu direvisi
sedikit sesuai saran yang diberikan oleh validator. Guru kelas IV SD A memberikan skor 3,64 dengan kategori
“baik”. Guru kelas IV SD B memberikan skor 4,26 dengan kategori
“sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut, diperoleh rerata skor 4,10 dengan kategori
“baik”. Pembahasan dari hasil validasi produk akan dijelaskan dalam tabel di bawah
ini. Tabel 10. Pembahasan Produk
No Rasional Komponen Produk
Pembahasan
Identitas RPP 1
Kelengkapan unsur identitas RPP Satuan pendidikan, kelas,
semester, tema, sub tema, muatan pelajaran terkait,
pembelajaran ke, alokasi waktu
Dalam produk yang peneliti kembangkan unsur-unsur
disamping telah dimuat dalam perangkat pembelajaran yang
dikembangkan. Hal tersebut dapat dilihat pada produk yang dicetak
terpisah pada halaman 7. Perumusan Indikator
1. Kesesuaian rumusan indikator
dengan SKL, KI, dan KD Indikator yang dikembangkan
dalam perangkat pembelajaran sudah sesuai dengan KI dan KD.
Hal tersebut dapat dilihat pada produk yang dicetak terpisah pada
halaman 3 dan 4. 2
Kesesuaian dengan aspek sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan Indikator yang disusun meliputi
aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap social dan sikap spiritual. Hal
tersebut dapat dilihat pada produk yang dicetak terpisah pada hal 3
dan 4. 3.
Rumusan indikator menunjukkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi Rumusan indikator disusun dengan
menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Contoh :
Menganalisis hasil gambar ekspresi berupa poster. Menganalisis
merupakan tahapan berpikir tingkat tinggi pada tingkat C4. Hal tersebut
sesuai dengan ranah kognitif yang dikembangkan oleh Benyamin
S.Bloom dalam Hamzah 2012:61 Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Kesesuaian tujuan
pembelajaran dengan kompetensi dasar dan
indikator Tujuan pembelajaan sudah sesuai
dengan indikator yang dibuat. Hal tersebut dapat dilihat pada produk
yang dicetak terpisah pada halaman 8, 9, 31, 32, 53, 54, 75, 76, 93, 109
dan 110. 2.
Kelengkapan komponen ABCD Audience, Behaviour,
Condition, Degree dalam rumusan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang disusun memuat komponen ABCD
Audience, Behaviour, Condition, Degree. Hal tersebut dapat dilihat
pada produk yang dicetak terpisah pada halaman 8, 9, 31, 32, 53, 54,
75, 76, 93, 109 dan 110. Pemilihan Materi Ajar
1. Kesesuaian materi ajar dengan
indikatortujuan pembelajaran Pemilihan materi ajar dipilih sesuai
dengan KD dan indikator yang telah disusun. Hal tersebut
didasarkan pada teori menuruut Majid 2014:80 bahwa pada
pembelajaran tematik antara indikator dan materi pembelajaran
yang akan disampaikan harus sesuai. Hal tersebut dapat dilihat
pada produk yang dicetak terpisah pada halaman 9, 32, 54, 76, 93 dan
110. Pemilihan Sumber Belajar
1. Kesesuaian sumber belajar
dengan KI dan KD Kesesuaian sumber belajar dengan
KI dan Kd sudah sesuai. Sebagai contoh:pada subtema bekerjasama
menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan unruk siswa kelas 1 SD,
sumber yang digunakan adalah buku yang terkait dengan
temasubtema yang terkait. Selain itu juga memanfaatkan lingkungan
sekitar karena sesuai dengan temasubtema.
2. Sumber belajar yang dikutip
ditulis dengan tata tulis baku Sumber belajar dikutip sesuai
dengan tata tulis baku. Hal tersebut dapat dilihat pada produk yang
dicetak terpisah pada halaman 9, 32, 54, 76, 93 dan 110.
Metode Pembelajaran
1. Kesesuaian metode
pembelajaran dengan pendekatan Scientific
Metode pembelajaran sesuai dengan pendekatan Scientific yaitu
memuat mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang ada dalam
buku Kemendikbud 2013a:233 yang menjelaskan bahwa pada
Kurikulum 2013 pembelajaran tematik menggunakan pendekatan
Scientific. Skenario Pembelajaran
1. Menampilkan kegiatan inti
sesuai dengan pendekatan scientific mengamati,
menanya, menalar, mencobamempraktikkan,
mengomunikasikan Kegiatan inti disusun sesuai dengan
pendekatan scientific mengamati, menanya,menalar,
mencobamempraktikkan, mengomunikasikan. Hal tersebut
sesuai dengan teori yang ada dalam buku Kemendikbud 2013a:233
yang menjelaskan bahwa pada Kurikulum 2013 pembelajaran
tematik menggunakan pendekatan Scientific. Hal tersebut dapat dilihat
pada produk yang dicetak terpisah pada halaman 10, 11 dan 12 pada
pembelajaran pertama. 2.
Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas
menyimpulkan, posttest, refleksi, tindak lanjut
Pada kegiatan penutup sudah memuat kegiatan menyimpulkan,
post test, refleksi dan tindak lanjut. Hal tersebut dapat dilihat pada
produk yang dicetak terpisah pada halaman 12 pada pembelajaran 1.
Penilaian 1.
Penilaian bersifat otentik kontekstual dan menggunakan
beragam teknik penilaian meliputi sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan
Penilaian yang digunakan menggunakan penilaian otentik
meliputi penilaian pengetahuan, ketrampilan, sikap sosial dan sikap
spiritual. Seperti dalam terori menurut Nurgiyantoro2011:29
yang menjelaskan pada Kurikulum 2013 harus menggunakan penilaian
otentuk untuk melakukan penilaian yang meliputi seluruh kegiatan
peserta didik ketika melakukan pembelajaran. Hal tersebut dapat
dilihat pada produk yang dicetak
terpisah pada halaman 14, 37, 58, 80, 98, dan 114.
2. Kesesuaian teknik, bentuk, dan
instrumen penilaian dengan indikator yang akan dicapai
Teknik dan bentuk penilaian disesuaikan dengan indikator yang
akan dicapai. Bentuk penilaian tersebut disusun secara rubric
sesuai dengan teori menurut Nurgiyantoro 2011:30. Hal
tersebut dapat dilihat pada produk yang dicetak terpisah pada halaman
14, 37, 58, 80, 98, dan 114. Lembar Kerja Siswa LKS
1. Kelengkapan unsur-unsur LKS
tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi
Pada Lembar Kerja Siswa LKS terdapat tujuan serta petunjuk
pelajaran yang mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu pada
LKS juga terdapat refleksi pada setiap pembelajaran.
2. Tampilan LKS indah dan
menarik Tampilan LKS yang disusun dapat
menarik perhatian dan minat peserta didik untuk belajar.
Bahasa 1.
RPPTH menggunakan Bahasa RPPTH disusun dengan
Indonesia yang baik dan benar menggunakan tata bahasa yang
baku. Hal tersebut dapat dilihat pada produk yang dicetak terpisah.
BAB V PENUTUP
Bab ini memaparkan a kesimpulan, b Keterbatasan pennelitian serta c saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 dikembangkan dengan prosedur penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi
antara model pengembangan bahan ajar Kemp dan prosedur penelitian RD Borg dan Gall. Pengembangan tersebut hanya meliputi lima
langkah pengembangan,
yaitu 1
potensi dan
masalah, 2
pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi ahli, 5 revisi
desain, hingga dihasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 subtema Bekerja Sama
Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
b. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui tahap- tahap pengembangan, antara lain validasi oleh dua pakar Kurikulum
2013, dua guru kelas I SD, diperoleh skor dari masing-masing pakar kurikulum 2013 mendapat skor 4,0 dan 3,84. Sedangkan hasil validasi
dari dua guru pelaksana Kurikulum SD 2013 kelas 1 diperoleh hasil 3,64 dari guru pertama dan 4,26 dari guru kedua. Rerata produk dari