23
ungkapan 26 penghilangan kata “propres yeux” mata indah maknanya tetap sama.
n. Perifrasis.
Perifrasis merupakan gaya bahasa yang hampir sama dengan pleonasme tetapi memiliki perbedaan. Persamaan dengan pleonasme ialah gaya bahasa
perifrasis ini menggunakan kata lebih banyak dari yang diperlukan sedangkan perbedaannya terletak pada kata-kata yang berebihan tersebut sebenarnya bisa
diganti dengan hanya satu kata saja. Seperti pada contoh : 27
Ia telah beristirahat dengan damai mati, meninggal Gorys keraf. 2004: 134
28 Elle a un billet vert
http:mirovinben.com .
Ia memiliki uang dolar. Contoh 27 merupakan perifrasis yang sebenarnya bisa menggunakan kata
„mati‟ atau „meninggal‟ namun diganti dengan „beristirahat dengan damai‟. Sama halnya dengan contoh 28 nomina
“un billet vert” merupakan kata-kata yang berlebihan dan bisa diganti dengan hanya menggunakan kata
“dollar” saja.
o. Prolepsis atau antisipasi.
Prolepsis atau
antisipasi ialah
penggunaan kata-kata
sebelum mengungkapkan kejadian yang sebenarnya terjadi atau pesan utama dari kalimat
tersebut, biasanya menggunakan pengulangan subyek yang dimaksud pada kejadian yang akan diungkapkan. Seperti pada contoh berikut.
29 Almarhum Pardi pada waktu itu menyatakan bahwa ia tidak mengenal
orang tersebut Gorys Keraf. 2004: 134 30
Cela serait trop long à expliquer Itu terlalu panjang penjelasannya
http:mirovinben.com .
24
Pada contoh 29 pengungkapan pesan utama „ia tidak mengenal orang
tersebut ‟ didahului dengan „kata-kata pendahulu‟ yaitu „Almarhum Pardi pada
waktu itu menyatakan ‟ mengindikasikan gaya bahasa prolepsis. Pengulangan
subjek „Almarhum Pardi‟ juga termasuk indikasi gaya bahasa tersebut. Dan pada contoh 30 pesan utama yang ingin disampaikan ialah
“à expliquer” yang didahului oleh kalimat “Cela serait trop long”. Kalimat 30 memiliki makna
bahwa hal yang ingin disampaikan merupakan hal yang sangat panjang alur
ceritanya.
p. Erotesis atau pernyataan retoris.
Erotersis atau pernyataan retoris ialah gaya bahasa yang mempunyai tujuan penekanan dan tidak menghendaki adanya jawaban dari pernyataan yang
diungkapkan, gaya bahasa ini biasanya digunakan dalam pidato dan para orator biasanya tidak menghendaki adanya jawaban. Dalam pernyataan retoris terdapat
asumsi bahwa hanya ada satu jawaban yang mungkin. Seperti pada contoh berikut.
31 Terlalu banyak komisi dan perantara yang masing-masing
menghendaki pula imbalan jasa. Herankah saudara kalau harga- harga itu terlalu tinggi ? Gorys Keraf. 2004: 135
32 Tu penses vraiment que je n‟ai pas pensé ? www.linternaute.com
Kamu benar-benar memikirkan apa yang tidak terpikirkan oleh ku?
q. Silepsis dan zeugma.