Histeron proteron. Pleonasme dan tautologi.

21 bertahun- tahun berupa sebuah rumah. Klausa „rumah yang buruk‟ menjadi indikator perendahan diri si penutur. Sedangkan pada contoh 20 litotes digunakan untuk menunjukkan suatu pernyataan untuk menyangkal lawan katanya. Terdapat pada kalimat “Ce n‟est pas mal” itu tidak sakit yang bermakna antonimnya yaitu “C‟est bien” itu baik-baik saja.

l. Histeron proteron.

Histeron proteron ialah pengungkapan pernyataan yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar, misalnya menempatkan sesuatu yang terjadi kemudian pada awal peristiwa. Hal tersebut disebut juga dengan hiperbalon. Seperti pada contoh berikut. 21 Saudara-saudara, sudah lama terbukti bahwa Anda sekalian tidak lebih baik sedikit pun dari para pesuruh, hal itu tampak dari anggapan yang berkembang akhir-akhir ini Gorys Keraf. 2004: 133 22 Mets tes chaussures et tes chaussettes http:mirovinben.com . Pakai sepatumu dan pakai kaos kakimu Contoh 21 menampakan adanya sebuah peristiwa yang terjadi sebagai peristiwa utama di awal kalimat. Hal tersebut ditunjukkan dengan induk kalimat „Saudara-saudara, sudah lama terbukti bahwa Anda sekalian tidak lebih baik sedikit pun dari para pesuruh ‟ sebagai pesan utama dalam kalimat tersebut. Lain halnya dengan contoh 22. Yang terjadi dalam contoh 22 memunculkan adanya kejadian logis yang terbalik atau kebalikan dari sesuatu yang wajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan runtutan penggunaan sepatu yang seharusnya dimulai dengan memakai kaos kaki terdahulu baru selanjutnya sepatu. Tetapi pada contoh 22 terjadi kebalikan dari aturan logis tersebut dengan menyebutkan penggunaan sepatu dahulu baru kaos kaki. 22

m. Pleonasme dan tautologi.

Pada dasarnya pleonasme dan tautologi ialah acuan dalam mepergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan. Walaupun kedua istilah tersebut disamakan tetapi terdapat perbedaan antar keduanya. Disebut tautologi apabila kata yang berlebihan itu sebenarnya mengandung perulangan dari kata lain. Seperti pada contoh berikut. 23 Ia tiba jam 20.00 malam waktu setempat. Gorys Keraf. 2004: 133 24 Les ingredients d‟origine naturelle, bons pour vous, bons pour votre chat.. Elle edisi Oktober 2009. Komposisi alami, baik untuk Anda, baik untuk kucing Anda... Pada contoh 23 terjadi pengulangan kata yang sama maknanya pada „jam 20.00‟ dengan kata „malam‟. Hal tersebut pengulangan gagasan dikarenakan malam sudah mencakup pukul 20.00. Dan pada contoh 24 pengulangan gagasan terjadi pada kata “bons” yang memiliki konten pembeicaran sesuatu hal yang alami atau “Les ingredients d‟origine naturelle” tentu baik untuk manusia maupun hewan. Sedangkan ploenasme ialah penghilangan kata yang berlebihan namun secara semantik artinya tetap sama sedangkan tautologi ialah kata yang berlebihan itu mengandung perulangan dari sebuah kata yang lain. Seperti pada contoh berikut. 25 Saya telah mendengar hal itu dengan telinga saya sendiri Gorys Keraf. 2004: 133 26 Je l‟ai vu de mes propres yeux vus http:mirovinben.com. Aku telah melihat dengan kedua mata jernihku yang melihat. Ungkapan 25 merupakan sebuah pleonasme karena walau dihilangkan kata „telinga‟ maknanya masih tetap utuh dan tidak berubah. Sama halnya dengan 23 ungkapan 26 penghilangan kata “propres yeux” mata indah maknanya tetap sama.

n. Perifrasis.