Apostrof. Asindenton. Gaya Bahasa Retoris

17

e. Apostrof.

Apostrof ialah semacam gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir. Biasanya para orator klasik menggunakan gaya bahasa ini. Dalam pidato yang disampaikan para orator mengarahkan pembicaraan secara langsung kepada yang tidar hadir kepada orang leluhur yang telah meninggal, kepada barang atau obyek yang abstrak, khayalan para orator yang ada dibenaknya seolah-olah orator berbicara langsung kepada para hadirin. Seperti pada contoh berikut. 9 Hai kamu dewa-dewa yang berada di surga, datanglah dan bebaskanlah kami dari belenggu penindasan ini Gorys Keraf. 2004: 131 10 ...Souvenez-vous que je marche accompagné du dieu de la guerre et du dieu de la fortune Kriswanda, 1997: 114. .... Ingatlah Saudara, bahwa saya berjalan dalam bimbingan Dewa peperangan dan Dewa keberuntungan. Pada contoh 9 terdapat pengalihan amanat kepada sesuatu yang tidak hadir dalam frasa „dewa-dewa yang berada di surga‟ yang menandakan adanya gaya bahasa apostrof. Sama halnya dengan contoh 10 terdapat frasa “du dieu de la guerre et du dieu de la fortune” Dewa peperangan dan Dewa keberuntungan yang menandakan adanya gaya bahasa apostrof dalam contoh 10.

f. Asindenton.

Asidenton ialah gaya bahasa yang berupa acuan, yang bersifat padat dan jelas dihubungkan dengan beberapa frasa, klausa yang sederajat tanpa dihubungkan dengan kata sambung. Bentuk tersebut biasanya dipisahkan dengan koma. Seperti pada contoh berikut. 18 11 Dan kesesakan, kepedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa Gorys Keraf. 2004: 131 12 Ta tête, ton geste, ton air sont beaux comme un beau paysage Puisi Charles BOUDELAIRE ‹‹ A celle qui est trop gaie ›› 1821 – 1867 dalam Poesie.webnet.fr . Kepalamu, gerakanmu, tubuhmu indah bagaikan pemandangan yang indah. Gaya bahasa asidenton dalam contoh 11 terlihat dari adanya kata „kesesakan, kepedihan, kesakitan, seribu derita‟ yang memiliki derajat yang sama dalam maknanya. Sedangkan dalam contoh 12 kata-kata yang sederajat terdapat dalam kata “tête, geste, air”.

g. Polisidenton.