Tujuan Menulis Hakikat Keterampilan Menulis
Ishwara 2011:130-133 berpendapat bahwa dalam menulis teks berita diusahakan singkat dan sederhana, hindari kalimat rumit dan pilihlah kalimat yang
pendek dan tepat. Hal itu dilakukan agar penulis tidak menulis berlebihan overwriting. Berita juga harus ringkas, namun berita juga harus lengkap.
Lengkap artinya memberikan gambaran yang sebenarnya dari suatu peristiwa sehingga memberikan pengertian yang obyektif dan harus imbang serta akurat.
Selanjutnya, menurut Ishwara 2010:166-167 memaparkan tulisan yang baik berisi: 1 kalimat yang sederhana, 2 bahasa yang sederhana artinya
bahsa sehari-hari, 3 keyakinan artinya tulisan harus betul-betul benar sehingga pembaca yakin dengan peristiwa atau permasalahan yang disajikan tersebut secara
akurat dan saksama, 4 gaya yang alami artinya cara menceritakan kejadian atau peristiwa haruslah sesuai dengan kenyataan peristiwa yang terjadi.
Sedangkan menurut Pujiono 2013:97 menyatakan bahwa ada enam ciri-ciri bahasa jurnalistik, antara lain: 1 singkat artinya menghindari penjelasan
yang bertele-tele, mendayu-dayu, 2 padat artinya menyampaikan informasi sesuai 5W+1H, 3 sederhana artinya memilih kalimat tunggal dan sederhana, 4
lugas artinya menyampaikan informasi secara langsung dan tegas, 5 menarik artinya menggunakan pilihan kata diksi yang sering dipakai masyarakat, 6
jelas artinya informasi mudah dipahami. Berdasarkan pemaparan ciri-ciri bahasa jurnalistik menurut para ahli
jadi dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri bahasa jurnalistik ada tiga, yakni pertama, singkat adalah informasi yang disampaikan tidak bertele-tele. Kedua, padat adalah
informasi yang disampaikan lengkap, berisi, lugas, dan memilih untuk
mengutamakan kalimat sederhana tanpa menyalahi kaidah-kaidah tata bahasa baku sehingga masyarakat mudah memahami dan tertarik untuk membacanya.
Ketiga, jelas adalah informasi yang disampaikan bermakna denotatif sehingga pembaca memahami arti atau maksud si penulis.