9 Pemerintah juga sudah memberikan tujuan mata pelajaran IPS agar peserta
didik dapat memiliki kemampuan, ini tertulis dalam Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 adalah sebagai berikut:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Dengan memberikan tujuan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
diharapkan siswa dapat menerapkan kemampuan tersebut dalam bermasyarakat tidak terkecuali di lingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar. Dilihat dari
kajian diatas IPS merupakan pelajaran yang berorientasi pada persoalan mengenai manusia dan lingkungannya. Keterkaitan hal ini sangat berguna bagi anak untuk
memecahkan suatu masalah yang ada di kelas pada mata pelajaran IPS.
2. Pemahaman Konsep IPS
Menurut Uno 2006: 36 tingkat pemahaman diartikan kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan
sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Kemampuan mengerti memahami antara lain: dapat menjelaskan dengan kata-
kata sendiri, dapat membandingkan, dapat membedakan, dan dapat
10 mempertentangkan. Sudijono 2006: 50 menambahkan pemahaman adalah
tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Dapat dikatakan peserta didik menguasai pemahaman yaitu peserta didik dapat memberikan penjelasan
dengan kata-kata sendiri. Hal ini juga senada dengan yang diungkapkan oleh Ramdhani 2016: 41 kemampuan pemahaman merupakan unsur penting dalam
pembelajaran, dengan memberikan pengertian yang sederhana terhadap materi- materi dari informasi baru bukan hafalan saja.
Sudjana 2016: 24 Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut:
a. Tingkat pertama adalah terjemahan, mulai dari terjemahan dari arti sebenarnya,
b. Tingkat kedua adalah penafsiran, menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian
grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok, c. Tingkat ketiga adalah ekstrapolasi, peserta didik dapat melihat di balik yang
tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, masalahnya.
Dari ketiga tingkatan pemahaman di atas tingkat pemahaman yang sesuai pada penelitian ini adalah ekstrapolasi, karena peserta didik dapat memberikan
pendapat dari sebuah kejadian masa lalu yang telah dilihat dan rasakan. Pendapat lain mengenai dimensi pemahaman dikemukakan oleh Anderson 2015: 100
bahwa memahami adalah mengkonstruk makna dari materi pembelajaran,