Pertemuan III Alat dan Bahan

109 MATERI DAN EVALUASI 1. Materi Materi pertemuan 1 Kekalahan Jepang atas Sekutu Pengalaman pahit hidup di bawah penjajahan bangsa asing menjadikan bangsa Indonesia bertekad merebut kemerdekaan. Perjuangan mewujudkan kemerdekaan dilakukan dengan perjuangan fisik melalui organisasi modern. Tanda-tanda terwujudnya cita-cita rakyat Indonesia untuk merdeka mulai tampak ketika Jepang terdesak oleh kekuatan Sekutu yang termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Britania Raya, Filipina, Belanda, dan Selandia Baru. Perang antara Jepang dengan sekutu disebut Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri member janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang mengizinkan Indonesia untuk mengibarkan bendera Merah Putih di samping bendera Jepang Kimigayo. Kesempatan untuk memerdekakan diri benar-benar datang ketika terjadi kekosongan di Indonesia. Jepang telah menyerah kepada sekutu, sementara Sekutu belum tiba di Indonesia. Kesempatan emas ini digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan. Sekitar tiga bulan sebelum 110 bangsa Indonesia proklamasi, wakil-wakil bangsa Indonesia telah berusaha merumuskan dasar bagi negara Indonesia merdeka. Materi pertemuan 2 Usaha Mempersiakan Kemerdekaan dan Perumusan Pancasila Secara resmi persiapan kemerdekaan Indonesia dilakukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha kemerdekaan Indonesai BPUPKI dan Persiapan Kemerdekaan Indnesia PPKI.

1. Persiapan Kemerdekaan oleh BPUPKI

Pada tanggal 1 Maret 1945, Pemerintah Militer Jepang di Jawa, Kumakici Harada, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun kaisan Jepang. Dr. K. R. T Radjiman Widyodiningrat ditunjuk menjadi ketua didampingi dua orang ketua muda, yaitu R. P Suroso dan Ichibangase. Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali sidang resmi, yaitu:

a. Sidang pertama 29 Mei sampai 1 Juni 1945

Sidang ini bertempat di gedung Chuo Sangiin Gedung Pancasila dan membahas tentang dasar negara. Masa sidang pertema BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila. Beberapa tokoh yang memberikan usulan mengenai dasar negara adalah Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Berikut ini adalah gagasan yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh tersebut. 111 • Mr. Muh. Yamin 29 mei 1945 1. Peri Kebangsaan, 2. Peri Kemanusiaan, 3. Peri Ketuhanan, 4. Peri Kerakyatan, dan 5. Peri Kesejahteraan Rakyat. • Prof. Dr. Mr. Soepomo 31 Mei 1945 1. Persatuan, 2. Kekeluargaan, 3. Keseimbangan lahir dan batin, 4. Musyawarah, dan 5. Keadilan Rakyat. • Ir. Soekarno 1 Juni 1945 1. Kebangsaaan Indonesia, 2. Internasionalisme dan Peri Kemanusian, 3. Mufakat dan Demokrasi, 4. Kesejahteraan Sosial, dan 5. Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain memberikan usul mengenai isi dasar negara, Ir. Soekarno juga memberikan usul mengenai nama dasar negara tersebut yaitu: Pancasila. Sebelum sidang memasuki masa istirahat reses, BPUPKI membentuk panitia kecil yang bertugas menampung saran, usul, gagasan dari seluruh anggota BPUPKI tentang dasar negara yang nantinya diserahkan kepada Sekretariat BPUPKI.