Analisis Korelasi Bivariat Analisis Regresi Linier Berganda

82 1 Mencari persamaan garis regresi 3 3 2 2 1 1 X b X b X b a Y + + + = 12 dengan, Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan X 1 X = Subyek pada variabel independen 1 2 X = Subyek pada variabel independen 2 3 b = Subyek pada variabel independen 3 1 angka peningkatan atau penurunan variabel dependen = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan yang didasarkan pada perubahan variabel ndependen 1. Bila + garis naik dan bila - garis turun. b 2 angka peningkatan atau penurunan variabel dependen = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan yang didasarkan pada perubahan variabel ndependen 2. Bila + garis naik dan bila - garis turun. b 3 angka peningkatan atau penurunan variabel dependen = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan yang didasarkan pada perubahan variabel ndependen 3. Bila + garis naik dan bila - garis turun. a = Harga Y ketika harga X=0 Harga konstan Sugiyono, 2011:260-283 2 Menguji signifikansi koefisien korelasi Rumus yang digunakan adalah dengan uji F reg 2 2 1 1 R m m N R F reg − − − = seperti di bawah ini: 13 dengan, F reg N = jumlah anggota sampel = Harga R garis regresi m = jumlah variabel independen R 2 ganda = koefisien determinasi. kuadrat dari koefisien korelasi Sugiyono, 2011a:286 Hasil F reg atau F hitung kemudian dikonsultasikan dengan harga F tabel . Derajat kebebasan pembilang dk pembilang didapat dari jumlah variabel independennya. Dk penyebut dihitung dari rumus 83 N – m – 1 . Koefisien korelasi ganda dari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dinyatakan signifikan apabila harga F hitung lebih besar dari harga F tabel pada taraf signifikansi 5 persen. SPSS 16.0 for windows digunakan untuk menguji signifikansi korelasi sederhana ini. 84

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

2. Niat

Variabel Niat diperoleh dengan skor tertinggi sebesar 5, skor terendah sebesar 1, mean M 3,5 dan standar deviasi sebesar 0,99 berdasarkan data yang didapat melalui penyebaran angket kepada 44 responden. Rumus K=1+3.3 log N digunakan untuk menentukan jumlah kelas digunakan K. N adalah jumlah responden yaitu sebanyak 44 orang siswa. Hasil perhitungannya adalah jumlah kelas K 6, rentang R 4, panjang kelas P 0,7 sebagaimana yang ditampilkan pada Tabel 8. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Data Variabel Niat Kelas Frekuensi Persentase Persentase Komulatif 1-1,7 2 4.6 4.6 1,8-2,5 6 13,6 18,2 2,6-3,3 7 15,9 34,1 3,4-4,1 19 43,2 77,3 4,2-4,9 5 11,4 88,7 5,0-5,7 5 11,4 100,0 Jumlah 44 100.0 100.0 Hasil distribusi frekuensi data variabel Niat yang disajikan pada Tabel 8 ditunjukkan juga pada Gambar 11. 85 Gambar 11. Histogram Distribusi Frekuensi Data Variabel Niat Identifikasi kategori kecenderungan atau tinggi-rendahnya Niat didasarkan pada lima kategori kecenderungan. Perhitungan kategori kecenderungannya adalah sebagai berikut: Sangat kuat {½ X Median + Maks} X Maks Kuat Median X {½ X Median + Maks} Sedang {½ X Median + Min} X Median Lemah Min X {½ X Median + Min} Sangat lemah X Min Francis, et. al., 2004:16-24 Distribusi frekuensi kecenderungan variabel Niat berdasarkan ketentuan di atas ditunjukkan pada Tabel 9. Tabel 9. Distribusi Kecenderungan Niat Kategori Interval Kelas f Persentase Sangat kuat 4,1 – 5,0 10 22,7 Kuat 3,1 – 4,0 19 43,2 Sedang 2,1 – 3,0 9 20,4 Lemah 1,1 – 2,0 5 11,4 Sangat lemah 1,0 1 2,3 Jumlah 44 100,00 5 10 15 20 1-1,7 1,8-2,5 2,6-3,3 3,4-4,1 4,2-4,9 5,0-5,7 Ju m lah R es pon de n O ran g Rentang Penilaian Niat 86 Hasil distribusi kecenderungan data variabel Niat yang disajikan pada Tabel 9 dapat digambarkan juga dalam Gambar 12. Gambar 12. Diagram Pie Distribusi Kecenderungan Variabel Niat Gambar 12 menunjukkan bahwa siswa kelas 3 dari semua program keahlian di SMK N 3 Yogyakarta yang memiliki Niat untuk menggunakan internet sebagai sumber belajar termasuk ke dalam kategori sangat kuat sebanyak 22,7 persen. Siswa yang memiliki Niat termasuk ke dalam kategori kuat sebanyak 43,2 persen. Siswa yang memiliki Niat termasuk ke dalam kategori sedang sebanyak 20,4 persen. Siswa yang memiliki Niat termasuk ke dalam kategori lemah sebanyak 11,4 . Siswa yang memiliki Niat termasuk ke dalam kategori sangat lemah sebanyak 2,3 persen.

3. Sikap

Variabel Sikap diperoleh dengan skor tertinggi sebesar 9,60 , skor terendah sebesar -3,40, mean M 3,84 dan standar deviasi sebesar 2,3 berdasarkan data yang didapat melalui penyebaran angket kepada 44 responden. Rumus K=1+3.3 log N digunakan untuk menentukan jumlah kelas K. N adalah jumlah responden yaitu sebanyak 44 orang siswa. Sangat kuat, 22.7 kuat, 43.2 Sedang, 20. 4 Lemah, 11. 4 Sangat lemah, 2.3