Persepsi Kontrol Perilaku Deskripsi Teori
46 komputer dan koneksi internet maka keyakinan kontrol akan semakin
tinggi. Ajzen menyatakan bahwa seorang individu yang mempunyai
informasi yang jelas mengenai penggunaan internet sebagai sumber belajar dan yakin mampu melakukan perilaku itu dikatakan memiliki persepsi
kontrol perilaku yang kuat dan meyakinkan. Ia mampu mencoba dan berlatih melakukan penggunaan internet sebagai sumber belajar berulang
kali sehingga semakin yakin akan kemampuannya dalam melakukan perilaku tersebut. Individu tersebut dikatakan memiliki efikasi diri
tehadap penggunaan internet sebagai sumber belajar. Hal ini mengindikasikan persepsi kontrol perilaku memperkuat motivasi
sehingga secara langsung menentukan perilaku Ajzen, I., 1991:184. Contohnya adalah seorang individu yang memiliki persepsi kontrol
perilaku yang tinggi tentu mengetahui jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang didapatinya ketika hendak belajar menggunakan internet
sebagai sumber belajar. Ia tentu mengetahui bagaimana caranya menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk online, jika dia
tidak memiliki fasilitas-fasilitas tersebut. Kasus yang lebih lanjut adalah setelah menguasai penggunaan internet sebagai sumber belajar, individu
tersebut hendak mendalami mata diklat rangkaian listrik dengan menggunakan internet. Dia pasti mengetahui aktivitas online apa yang
tepat untuk mendalami subjek tersebut dengan efektif efisien apakah itu browsing
, chatting, bergabung dengan grup, downloading, membangun
47 blog atau situs web dan lain-lain Ketut I. Ismara Rama Hendi P.,
2010:180-181. Kondisi sebaliknya yang dapat terjadi adalah apabila persepsi
kontrol perilaku ini rendah sehingga individu tidak mendapat cukup kesempatan mencoba dan tidak tahu kepada siapa ia dapat memperoleh
bantuan pada saat mengalami hambatan, maka persepsi kontrol perilaku tidak secara langsung mempengaruhi penggunaan internet sebagai
sumber belajar tetapi hanya memperkuat niat saja untuk melakukan perilaku tersebut Ajzen, I., 1991:119.
Persepsi kontrol perilaku juga dapat diukur dengan dua cara yaitu cara langsung dan tidak langsung. Cara langsung dilakukan dengan
menanyakan kepada responden perihal efikasi diri dan kontrolabilitas nya untuk melakukan perilaku yang dimaksud. Sedangkan cara tidak langsung
dilakukan dengan menanyakan kekuatan keyakinan kontrol control belief strength
dan daya keyakinan kontrol control belief power untuk melakukan perilaku yang dimaksud Francis, J. J., et. al., 2004:21-24.
Pengukuran persepsi kontrol perilaku yang digunakan adalah secara tidak langsung. Hal ini ditujukan untuk mengungkap kekuatan
keyakinan kontrol control belief strength yang berupa persepsi individu terhadap ketersediaan informasi atau sarana yang menunjang dilakukannya
perilaku penjagaan kebersihan dan kerapian lingkungan beserta daya keyakinan kontrol control belief power. Contoh butir pertanyaan untuk
mengukur kekuatan keyakinan kontrol adalah “Saya memiliki teman yang
48 bersedia dan mampu membantu ketika mengalami kesulitan dalam
menggunakan internet.” dengan format respon skala 5 poinnya “sangat tidak benar”, “tidak benar”, “tidak tahu”, “benar” dan “sangat benar”.
Sedangkan contoh butir pertanyaan untuk mengukur daya keyakinan kontrol adalah “Jika memiliki teman yang bersedia dan mampu membantu
ketika mengalami kesulitan dalam menggunakan internet, saya……...menggunakan internet sebagai sumber belajar.” dengan format
respon skala 5 poinnya “sangat tidak cenderung”, “tidak cenderung”, “ragu-ragu”, “cenderung” dan “sangat cenderung” diadaptasi dari Francis,
J. J., et. al., 2004:21-24.