116 seperti guru menerangkan dalam setiap kesempatan tentang manfaat-
manfaat penggunaan internet sebagai sumber belajar.
b. Hubungan yang Positif antara Norma Subyektif dan Niat dari
Siswa Kelas III SMK N 3 Yogyakarta berkenaan dengan Penggunaan Internet sebagai Sumber Belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa r
hitung
yang bernilai 0, 64 lebih besar dari pada r
tabel
Peningkatan norma subyektif dilakukan dengan memberikan lebih banyak lagi pengalaman dan informasi yang positif mengenai
penggunaan internet sebagai sumber belajar bukan kepada target langsung namun kepada orang-orang yang dianggap penting bagi
target, dalam hal ini adalah guru, orang tua dan teman sekolah yang terdiri dari teman sekelas, adik kelas atau kakak kelas. Langkah ini
ditujukan untuk meningkatkan konstruk-konstruk di dalamnya yakni keyakinan normatif dan keinginan untuk mengikuti sehingga semakin
yang bernilai 0,30. Ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara norma
subyektif dan niat dari siswa kelas III SMK N 3 Yogyakarta untuk menggunakan internet sebagai sumber belajar. Hubungan tersebut
membawa kepada makna mampunya norma subyektif untuk mempengaruhi niat penggunaan internet sebagai sumber belajar. Hal
ini menyarankan bahwa guna meningkatkan niat siswa untuk menggunakan internet sebagai sumber belajar dapat dilakukan dengan
meningkatkan norma subyektif yang mendukung siswa untuk melakukan perilaku tersebut.
117 mengarah secara positif kepada dilakukannya perilaku target yakni
penggunaan internet sebagai sumber belajar. Langkah atau teknik yang standar dan tetap tidak tersedia
dalam melakukan peningkatan norma subyektif ini samahalnya dengan peningkatan sikap. Pilihan langkah yang mungkin diambil adalah
pihak yang berwenang dari sekolah stake holder dalam hal ini adalah kepala sekolah dibantu stafnya mewacanakan lebih banyak lagi
tentang manfaat-manfaat langsung dari penggunaan internet sebagai sumber belajar bagi siswa kepada orang tua murid, para guru dan
peserta didik lainnya. Kepala sekolah dapat meningkatkan norma subyektif secara
teknis dengan melakukan: 1 Langkah persuasif seperti : diskusi dengan para guru tentang
segala hal yang berkaitan dengan penggunaan internet sebagai sumber belajar supaya tercipta kesamaan visi.
2 Pengharusan bagi guru untuk menggunakan internet baik sebagai media pelengkap maupun media utama dalam proses belajar
mengajar yang dilakukannya selama ini. Cara ini hendaknya didahului dengan langkah nomor 1.
3 Pewacanaan tentang manfaat penggunaan internet sebagai sumber belajar bagi siswa kepada orang tua atau wali siswa pada setiap
kesempatan, misalnya melalui setiap wali kelas saat pembagian laporan hasil belajar para orang tua siswa diberitahu tentang ini.
118 4 Pembentukan duta PISB yang terdiri dari beberapa siswa yang
berasal dari tiap-tiap kelas atau jurusan. Duta PISB ini berfungsi untuk mendorong siswa-siswa lainnya dalam mengoptimalkan
penggunaan internet sebagai sumber belajar. Langkah ini bersifat opsional.
5 Penginstruksian kepada guru untuk mengharuskan murid melakukan pengayaan melalui internet untuk setiap materi dari
setiap mata diklat yang telah diberikan.
c. Hubungan yang Positif antara Persepsi Kontrol Perilaku dan Niat
dari Siswa Kelas III SMK N 3 Yogyakarta berkenaan dengan Penggunaan Internet sebagai Sumber Belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa r
hitung
yang bernilai 0, 68 lebih besar dari pada r
tabel
Peningkatan persepsi kontrol perilaku dilakukan dengan memperbanyak faktor fasilitas dan kesempatan dan atau meniadakan
faktor penghambat dalam menggunakan internet sebagai sumber yang bernilai 0,30. Ini membuktikan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi kontrol perilaku dan niat dari siswa kelas III SMK N 3 Yogyakarta untuk
menggunakan internet sebagai sumber belajar. Hubungan tersebut membawa kepada makna mampunya norma subyektif untuk
mempengaruhi niat penggunaan internet sebagai sumber belajar. Hal ini menyarankan bahwa guna meningkatkan niat siswa untuk
menggunakan internet sebagai sumber belajar dapat dilakukan dengan meningkatkan persepsi kontrol siswa terhadap perilaku tersebut.