7. Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan
Konsep dasar dan hakikat SIM dalam supervisi pendidikan; nilai penting dari SIM dalam kepengawasan; pengenalan fungsi
SIM dalam kepengawasan; latihan menggunakan komputer dan teknologi infornasi dalam SIM pendidikankepengawasan.
2
8. Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Konsep dasar dan hakikat penjaminan mutu pendidikan;
penjaminan mutu pendidikan sebagai suatu sistem; peran pengawas dalam penjaminan mutu sekolah; prosedur dan
teknik penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan; isu-isu tentang mutu sekolah dan analisisnya, serta implikasinya bagi
kepengawasan. 2
9. Inovasi
dan Kebijakan
Pendidikan Teori inovasi pendidikan; teori kebijakan pendidikan; faktor-
faktor yang mempengaruhi inovasi dan kebijakan pendidikan; berbagai inovasi pendidikan yang sedang berjalandilakukan;
menganalisis berbagai inovasi dan kebijakan pendidikan yang ada; peran pengawas sebagai inovator pendidikan.
3
10. Pengembangan
Profesi Pengawas Konsep dasar dan hakikat profesi pengawas; syarat-syarat
profesi pengawas: organisasi, standard kompetensi, dan kode etik; jenjang dan prosedur pengembangan profesi; analisis
kasus aktual profesi pengawas. 2
11. Pembinaan dan
Pengembangan Kurikulum
Konsep dasar dan hakikat kurikulum; prosedur dan teknik pengembangan kurikulum, evaluasi kurikulum; pemanfaatan
hasil evaluasi kurikulum untuk membina guru agar menggembangkan kurikulum.
3
12. Teknologi
Pembelajaran dan Bimbingan
Konsep dasar dan hakikat pembelajaran dan bimbingan; peran teknologi dalam pembelajaran dan bimbingan; jenis-jenis
teknologi pembelajaran dan bimbingan; latihan membuat media pembelajaran dan media bimbingan; latihan membina
guru untuk mengembangkan media dalam pembelajaran dan media bimbingan
3
13. Studi Kasus dan
Praktikum Kepengawasan
Orientasi di tiga kategori sekolah belumtidak terakreditasi, terakreditasi baik, dan sekolah unggul; mengususn program
kepengawasan berdasarkan hasil orientasi; simulasipraktikum implementasi program yang dibuat; mengevaluasi,
menganalisis hasil evaluasi, dan memanfaatkannya untuk menyusun program lebih lanjut.
4
2. Sertifikasi Bagi Yang Telah Menjadi Pengawas
Bagi yang telah menjadi pengawas juga diberikan sertifikat pengawas apabila telah mengikuti Diklat Profesi Pengawas dan lulus uji kompetensi
pengawas. Diklat Profesi Pengawas diselenggarakan oleh APSI Pusat bekerja sama dengan Direktorat Tenaga Kependidikan. Diklat
dilaksanakan selama satu bulan dengan jumlah alokasi waktu 300 jam setara dengan 20 SKS. Uji kompetensi Pengawas diselenggarakan oleh
Direktorat Tenaga Kependidikan melalui LPMP daerah. Apabila belum lulus uji kompetensi diberi kesempatan mengulang satu kali lagi. Apabila
© DEPDIKNAS 2006
34
dalam ujian ulang masih belum lulus juga, pengawas yang bersangkutan wajib mengikuti pendidikan profesi pengawas seperti yang diberlakukan
kepada calon pengawas dengan catatan ada beberapa pengetahuan dan kemampuan praktis tentang kepengawasan yang dikonversikan setara
dengan mata kuliah sebagai berikut: a. Perencanaan Pendidikan
b. Administrasi dan Manajemen Sekolah c. Supervisi Pendidikan.
d. Praktikum Kepengawasan. e. Teknologi Pembelajaran dan Bimbingan.
Kurikulum Diklat Profesi Pengawas yang diselenggarakan oleh APSI bekerjasama dengan Direktur Tenaga Kependidikan minimal berisi
pengetahuan dan kemampuan keahlian sebagai berikut: a. Monitoring dan Evaluasi Pendidikan 30 jam,
b. KajianStudiPenelitian Kepengawasan 45 jam, c. Pengembangan Program dan Profesi Kepengawasan 30 jam,
d. Pengembangan Teknologi Informasi Kepengawasan 45 jam, e. Penjaminan Mutu Pendidikan 30 jam,
f. Inovasi dan Kebijakan Pendidikan 30 jam, g. Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran 45 jam
h. Studi Kasus Kepengawasan 45 jam
© DEPDIKNAS 2006
35
Adapun deskripi tiap matapelajaran Diaklat minimal berisi materi kajian sebagaiman dipaparkan pada tabel berikut ini.
No Matakuliah
Deskripsi Jam
1. 1
Monitoring dan Evaluasi
Pendidikan Konsep dasar monitoring dan evaluasi pendidikan dalam
kepengawasan; prosedur dan teknik monitoring dan evaluasi dalam pengawasan; jenis dan pendekatan monitoring dan evaluasi
dalam pengawasan evaluasi input, proses, output, outcome; nilai pentingnya monitoring dan evaluasi dalam pengawasan
pendidikan; prosedur dan teknik monitoring dan evaluasi dalam pengawasan; analisis hasil monitoring dan evaluasi dan
pemanfaatannya bagi program kepengawasan.
30
2. Kajian
StudiPenelitian Kepengawasan
Konsep dasar penelitian pendidikan dalam kepengawasan; masalah-masalah pendidikan dalam bidang kepengawasan
terutama difokuskan pada kinerja sekolah, komponen dan faktor- faktor yang mempengaruhinya; pendekatan penelitian, prosedur
dan teknik penelitian; latihan membahas hasil-hasil penelitian kependidikan dan kepengawasan untuk dimanfaatkan dalam
kepengawasan. 45
3. Pengembangan
Program dan Profesi
Kepengawasan Teori dan konsep dasar pengembangan program dan profesi
kepengawasan; pendekatan, prosedur dan teknik pengembangan program profesi kepengawasan; latihan penyusunan program
pengembangan profesi pengawas. 30
4. Pengembangan
Teknologi Informasi
Kepengawasan Konsep dasar dan hakikat SIM dalam supervisi pendidikan; nilai
penting dari SIM dalam kepengawasan; pengenalan fungsi SIM dalam kepengawasan; latihan menggunakan komputer dan
teknologi infornasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi kepengawasan.
45
5. Penjaminan
Mutu Pendidikan
Konsep dasar dan hakikat penjaminan mutu pendidikan; penjaminan mutu pendidikan sebagai suatu sistem; peran
pengawas dalam penjaminan mutu sekolah; prosedur, teknik dan latihan menerapkan sistem penjaminan mutu pendidikan.
30
6. Inovasi dan
Kebijakan Pendidikan
Teori inovasi pendidikan; teori kebijakan pendidikan; faktor- faktor yang mempengaruhi inovasi dan kebijakan pendidikan;
berbagai inovasi pendidikan yang sedang berjalandilakukan; menganalisis berbagai inovasi dan kebijakan pendidikan yang
ada; simulasi peran pengawas sebagai inovator pendidikan. 30
7. Pengembangan
Kurikulum dan Pembelajaran
Konsep dasar dan hakikat pengembangan kurikulum dan pembelajaran; prosedur dan teknik pengembangan kurikulum dan
pembelajaran, evaluasi kurikulum dan pembelajaran; latihan membina guru untuk mengembangkan kurikulum dan
pembelajaran 45
8. Studi Kasus
Kepengawasan Orientasi di tiga kategori sekolah belumtidak terakreditasi,
terakreditasi baik, dan sekolah unggul; mengususn program kepengawasan berdasarkan hasil orientasi; simulasipraktikum
implementasi program yang dibuat di dalam kelas; implementasi program kepengawasan dibuat; mengevaluasi, menganalisis hasil
evaluasi; menyusun laporan pelaksanaan dan hasilnya; presentasi dan refleksi serta menyusun program tindak lanjut
kepengawasan..
45
© DEPDIKNAS 2006
36
BAB V KUALIFIKASI REKRUITMEN DAN SELEKSI
A. Kualifikasi
Dengan asumsi jabatan pengawas di masa depan, lebih menarik bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya maka kualifikasi yang dituntut dari calon
pengawas bisa ditingkatkan. Kualifikasi calon pengawas bisa dilihat dari beberapa aspek yakni; tingkat pendidikan dan keahliankeilmuan,
pangkatjabatan dan pengalaman kerja serta usia.
1. Tingkat Pendidikan dan Keahlian
Tingkat pendidikan dan keahlian atau keilmuan bagi pengawas dan calon pengawas sekolah dibedakan antara pengawas TKSD, SLB, rumpun
mata pelajaran dan bimbingan konseling. a. Kualifikasi untuk pengawas TKSD hendaknya memiliki berlatar
belakang pendidikan minimal Sarjana S1 atau D IV dengan keahlian kependidikan, lebih diutamakan lagi berpendidikan S2 dalam
kependidikan seperti Administrasi Pendidikan, Teknologi Pendidikan dan Pendidikan bidang ilmu seperti pendidikan Matematik, Pendidikan
Biologi, Pendidikan Bahasa Indonesia dan pendidikan bidang ilmu lainnya.
b. Kualifikasi untuk pengawas SLB berpendidikan minimal S1 kependidikan dalam bidang Pendidikan Luar Biasa pendidikan
khusus, diutamakan S2 kependidikan dan atau Psikologi. c. Kualifikasi untuk pengawas rumpun mata pelajaranmatapelajaran,
berpendidikan minimal S1 kependidikan dan S1 non-kependidikan dalam rumpun ilmu yang relevan dan memiliki Akta IV. Sangat
diutamakan yang berpendidikan S2-S3 kependidikan dan atau S2-S3 non-kependidikan yang memiliki Akta IV. Pengawas rumpun mata
pelajaran terutama di SMA dan SMK sebaiknya menjadi pengawas mata pelajaran agar keahlian pengawas lebih relevan dengan mata-
© DEPDIKNAS 2006
37