30 dan  c  tingkat  makro  basic  causes,  yaitu  faktor-faktor  yang  berhubungan
dengan struktur makro dari masyarakat
C. Masa Remaja 1.  Pengertian Masa Remaja
Menurut  Sarwono  Sarlito  2011: 12,  remaja  adalah  suatu masa  dimana 1  individu  berkembang  dari  saat  pertama  kali  menunjukkan  tanda-tanda
seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, 2 individu mengalami  perkembangan  psikologis  dan  pola  identifikasi  dari  kanak-kanak
menjadi  dewasa,  dan  3  terjadi  peralihan  dari  ketergantungan  sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
Pendapat lain dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat dalam Sofyan, 2008: 22  remaja  adalah  usia  transisi  dimana  seorang  individu  telah  meninggalkan
usia  kanak-kanak  yang  lemah  dan  penuh  ketergantungan,  akan  tetapi  belum mampu ke usia yang kuat dan penuh tanggung jawab terhadap dirinya maupun
terhadap  masyarakat.  Sementara  Kartini  Kartono  2000:12  mengungkapkan bahwa  adolesence  masa  remaja  merupakan  periode  antara  pubertas  dan
kedewasaan.  Usia  yang  diperkirakan  12  sampai  dengan  21  tahun  untuk  anak gadis  yang  lebih  cepat  matang  daripada  anak  laki-laki,  dan  antara  13  sampai
dengan 22 tahun bagi anak laki-laki. Dari  berbagai  pendapat  diatas  mengenai pengertian  remaja,  maka  dapat
disimpulkan  bahwa  remaja  adalah  peralihan  dari  masa  kanak-kanak  menuju dewasa,  berkisar  antara  usia  12  sampai  dengan  21  tahun  dan  pada  masa
tersebut  terjadi  proses  pematangan  baik  secara  fisik,  psikologis  serta  menuju
kepada kematangan ekonomi.
31
2.  Perkembangan Seksualitas Pada Remaja
Perkembangan  seksualitas  pada  remaja  diawali  oleh  masa  pubertas. Menurut Yani Widyastuti, dkk 2009: 22, pubertas merupakan masa peralihan
antara  masa  kanak-kanak  dan  masa  dewasa.  Masa  pubertas  dapat  diawali dengan  berfungsinya  ovarium  dan  berakhir  jika  sudah  ada  kemampuan
reproduksi.  Lebih  lanjut  dijelaskan  bahwa  pada  masa  pubertas  remaja  akan mengalami  perubahan-perubahan  yang  dipengaruhi  oleh  hormon.  Perubahan-
perubahan pada masa pubertas disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 1.  Perubahan Yang Dipengaruhi Hormon Pada Masa Pubertas
Jenis Perubahan
Perempuan Laki-laki
Hormon Estrogen dan Progresteron
Testosteron Tanda
Menstruasi Mimpi basah
Perubahan Fisik
1  Pertambahan tinggi badan. 2  Tumbuh rambut di sekitar
alat kelamin dan ketiak. 3  Kulit menjadi lebih halus.
4  Suara menjadi lebih halus dan tinggi.
5  Payudara mulai membesar.
6  Pinggul semakin besar. 7  Paha membulat.
1 Tumbuh rambut disekitar kemaluan, kaki, tangan, dada,
ketiak dan wajah. Tampak pada anak laki-laki mulai
berkumis.
2 Suara bariton atau bertambah besar.
3 Badan lebih berotot terutama bahu dan dada.
4 Pertambahan berat dan tinggi badan.
5 Buah zakar menjadi lebih besar dan bila terangsang
dapat mengeluarkan sperma. Perubahan
emosi 1 Sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas, frustasi.
2 Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan dari rangsangan luar yang mempengaruhinya.
3 Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua dan lebih senang pergi bersama dengan teman sebayanya daripada
tinggal dirumah. Perubahan
sosial 1  Minat dalam hubungan heteroseksual yang lebih besar.
2  Kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan kedua jenis kelamin. 3  Bertambahnya wawasan sehingga memiliki penilaian yang
lebih baik serta lebih bisa mengerti orang lain. 4  Berkurangnya prasangka dan diskriminasi.
32 Pendapat  tersebut  sesuai  dengan  pendapat  Imran  2000:  12  bahwa
perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja, dipengaruhi oleh berfungsinya  hormon-hormon  seksual  testosteron  untuk  laki-laki  dan
progesteron    estrogen  untuk  wanita.  Hormon-hormon  inilah  yang berpengaruh  terhadap  dorongan  seksual  remaja.  Pertumbuhan  kelenjar  seks
seseorang  telah  sampai  pada  taraf  matang  saat  akhir  masa  remaja,  sehingga fokus  utama  pada  fase  ini  biasanya  lebih  diarahkan  pada  perilaku  seksual
dibandingkan pertumbuhan kelenjar seks itu sendiri.
Sementara  menurut  Eny  Kusmiran  2011:  30,  pubertas  yaitu  masa terjadinya perubahan-perubahan fisik meliputi penampian fisik seperti bentuk
tubuh  dan  proporsi  tubuh  dan  fungsi  fisiologis  kematangan  organ-organ seksual.  Lebih  lanjut dijelaskan bahwa  perkembangan  seksualitas remaja ada
tiga macam yaitu sebagai berikut: a.  Minat dalam permasalahan yang menyangkut kehidupan sosial
Remaja  mulai  ingin  tahu  tentang  kehidupan  seksual  manusia.  Untuk  itu mereka  mencari  informasi  mengenai  seks,  baik  melalui  buku,  film  atau
gambar-gambar  lain  yang  dilakukan  secara  sembunyi-sembunyi.  Hal  ini dilakukan  remaja  karena  kurang  terjalinnya  komunikasi  yang  bersifat
dialogis  antara  remaja  dengan  orang  dewasa  baik  orang  tua  maupun  guru dan  kebanyakan  masyarakat  masih  menganggap  tabu untuk  membicarakan
masalah seksual dalam kehidupan sehari-hari. b.  Keterlibatan aspek emosi dan sosial pada saat berkencan
Perubahan  fisik  dan  fungsi  fisiologis  pada  remaja  menyebabkan  daya  tarik terhadap  lawan  jenis  yang  merupakan  akibat  timbulnya  dorongan  seksual.
33 Misalnya  pada  anak  laki-laki  dorongan  yang  ada  dalam  dirinya  terealisasi
dengan aktivitas mendekati teman perempuannya, hingga terjalin hubungan. Dalam  berkencan  biasanya  para  remaja  melibatkan  aspek  emosi  yang
diekspresikan  dengan  berbagai  cara  seperti  bergandengan  tangan,  ciuman, memberikan tanda mata, bunga, kepercayaan dan sebagainya.
c.  Minat dalam keintiman secara fisik Dengan adanya dorongan seksual dan rasa ketertarikan terhadap lawan jenis
kelaminnya,  perilaku  remaja  mulai  diarahkan  untuk  menarik  perhatian lawan  jenis  kelaminnya.  Dalam  rangka  mencari  pengetahuan  mengenai
seks, ada remaja yang melakukannya secara terbuka bahkan mulai mencoba mengadakan  eksperimen  perasaannya  dalam  bentuk-bentuk  perilaku  yang
menuntut  keintiman  secara  fisik  dengan  pasangannya  seperti  berciuman, bercumbu  dan  lain-lain.  Perkembangan  minat  seksual  ini  disebut  masa
keaktifan seksual  tinggi  yang  merupakan  masa  ketika  masalah  seksual  dan lawan jenis menjadi bahan pembicaraan yang menarik dan dipenuhi dengan
rasa ingin tahu tentang masalah seksual. Berdasarkan  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  perkembangan
seksualitas  pada  remaja  diawali  oleh  masa  pubertas  yakni  masa  terjadinya perubahan-perubahan fisik meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan
proporsi  tubuh  dan  fungsi  fisiologis  kematangan  organ-organ  seksual  yang dipengaruhi oleh berfungsinya hormon-hormon seksual.
3.  Tugas Perkembangan Remaja
Menurut  William  Kay  dalam  Syamsu  Yusuf:  2011:  72,  tugas perkembangan remaja sebagai berikut: