Mata Kuluah Umum MKU 1 Data Hasil Wawancara. 1. Visi dan Misi yang Melatarbelakangi Penyelenggaraan Pelatihan

77

2. Kurikulum D3 Perhotelan Fisip UI

Tujuan Program D3 Pariwisata konsentrasi perhotelan antara lain: a Mendidik mahasiswa menjadi terampil di bidang kepariwisataan yang mempunyai kemampuan dalam kegiatan penyelenggaraan hotel. b Menghasilkan lulusan yang mampu merencanakan dan melaksanakan prinsip- prinsip pengelolaan hotel yang mencakup sistem akuntansi dan pengendalian biaya untuk kepentingan sistem informasi hotel, pengelolaan makanan, tata hidangan, kantor depan, dan tata graha. Dalam rangka mencapai tujuan Program D3 Pariwisata dalam penyusunan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri Pariwisata, sehingga menghasilkan 60 praktik dan 40 teori, yang terdiri dari: Tabel 9. Kurikulum D3 Perhotelan Fisip UI No Mata Kuliah SKS Jumlah SKS

A. Mata Kuluah Umum MKU

6 6

B. 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Mata Kuliah Dasar Keahlian MKDK Pengantar Ekonomi Pengantar Pariwiasata Pengantar Antropologi dan Sosiologi Pengantar Manajemen Bahasa Inggris II Bahasa Inggris III Metode Penelitian Customer Service Pengantar Hubungan Masyarakat Pengantar Perhotelan Pengantar MICEMeetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions Pengantar Usaha Jasa Perjalanan Wisata Folklor Indonesia Manifestasi dan Ragam Budaya Indonesia Barat Manifestasi dan Ragam Budaya Indonesia Timur Pemasaran Usaha Pariwisata 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78 Lanjutan Tabel 9. No Mata Kuliah SKS Jumlah SKS 17 18 19 20 21 22 23 Hukum Pariwisata Kapita Selekta Keanekaragaman Seni Indonesia Antropologi dan Sosiologi Pariwisata Pengantar Akuntansi Aspek-aspek Kesehatan Pariwisata Wisata Cagar Budaya 2 3 3 3 3 3 3 Jumlah B 67

C. 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Mata Kuliah Keahlian MKK Front Office I Front Office II Hotel Accounting I Hotel Accounting II Food Production I Food Production II Food Service I Food Service II Beverage Service Beverage Service II Housekeeping Tata Graha I House Keeping II Banquet Service atau Convention Service Praktik Kerja 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 Jumlah C 39 Jumlah A+B+C 112 C. Pendapat Industri tentang Relevansi Kurikulum Kompetensi Food Beverages Product Program Pelatihan Pemagangan Perhotelan BLK Dalam penelitian ini responden berasal dari 3 hotel berbintang 5 dan 4 di Yogyakarta berjumlah 8 orang chef. 3 responden berasal dari Hotel Melia Purosani, 3 responden berasal dari Hotel Novotel Yogyakarta dan 2 responden berasal dari Hotel Santika Yogyakarta. Berikut ini uraian deskripsi data hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh dalam penelitian. 79

1. Kemampuan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik a. Kemampuan Kognitif

Pada kemampuan kognitif butir soal dalam angket berjumlah 10 butir, dari 8 responden diperoleh skor tertinggi ST = 40 dan skor terendah SR = 34. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi data pendapat industri tentang kesesuaian kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan BLK kompetensi keahlian food beverages product pada kemampuan kognitif, sebagai berikut: Tabel 10. Distribusi Frekuensi Kemampuan Kognitif Interval Frekuensi Jumlah nilai 30,0 – 32,0 32,5 – 34,5 1 34 35,0 – 37,0 3 109 37,5 – 40,0 4 155 Total 8 298 Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 10, diperoleh hasil analisis rerata mean M = 37,25, mean ideal Mi = 25, standar deviasi ideal SDi = 5, skor tertinggi ideal STi = 40 dan skor terendah ideal SRi = 10 selanjutnya dikelompokkan berdasarkan acuan kurva normal yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 11. Kategori Berdasarkan Acuan Kurva Normal Kemampuan Kognitif Kategori Nilai Kategori Mi + 1,5 SDi Mi sd Mi+1,5SDi Mi – 1,5 SDi sd Mi Mi – 1,5 SDi 32,5 25 sd 32,5 17,5 sd 25 17,5 Sangat Relevan Relevan Kurang relevan Tidak relevan 80 Dari tabel 11 dapat diketahui frekuensi tertinggi terdapat pada kategori sangat relevan sebanyak 8 responden yang mempunyai rentang skor 32,5, bila digambarkan dalam bentuk histogram adalah sebagai berikut: 8 1 2 3 4 5 6 7 8 Frekuensi Kategori Kem am puan Kognitif Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan Gambar 2. Histogram Kemampuan Kognitif Berdasarkan kategori acuan kurva normal pada tabel 11 dapat diketahui frekuensi 8 responden atau semua responden berada pada rentang skor 34 – 40. Harga rerata Mean 37,25 dan Mean ideal 25 maka MMi. dilihat dari distribusi frekuensi dan perolehan nilai rerata kemampuan kognitif berada pada rentang 80 - 100 atau 93 relevan dengan bidang pekerjaan di hotel. Pendapat industri tentang relevansi kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan BLK kompetensi food beverages product pada kemampuan kognitif masuk kategori sangat relevan. Rincian hasil analisis data dapat dilihat pada lampiran.

b. Kemampuan Afektif

Pada kemampuan afektif butir soal dalam angket berjumlah 24 butir, dari 8 responden diperoleh skor tertinggi ST = 93 dan skor terendah 81 SR = 83. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi data pendapat industri tentang kesesuaian kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan BLK kompetensi keahlian food beverages product pada kemampuan afektif, sebagai berikut: Tabel 12. Distribusi Frekuensi pada Kemampuan Afektif Interval Frekuensi Jumlah nilai 80 – 83 1 83 84 – 87 1 85 88 – 91 4 360 92 – 96 2 185 Total 8 713 Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 12, diperoleh hasil analisis rerata mean M = 89,125, mean ideal Mi = 60, standar deviasi ideal SDi = 12, skor tertinggi ideal STi = 96 dan skor terendah ideal SRi = 24 selanjutnya dikelompokkan berdasarkan acuan kurva normal yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 13. Kategori Berdasarkan Acuan Kurva Normal Kemampuan Afektif Kategori Nilai Kategori Mi + 1,5 SDi Mi sd Mi+1,5SDi Mi – 1,5 SDi sd Mi Mi – 1,5 SDi 78 60 sd 78 42 sd 60 42 Sangat Relevan Relevan Kurang relevan Tidak relevan Dari tabel 13 dapat diketahui frekuensi tertinggi terdapat pada kategori sangat relevan sebanyak 8 responden yang mempunyai rentang skor 78, bila digambarkan dalam bentuk histogram adalah sebagai berikut: 82 8 1 2 3 4 5 6 7 8 Frekuensi Kategori Kem am puan Afektif Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan Gambar 3. Histogram Kemampuan Afektif Berdasarkan kategori acuan kurva normal pada tabel 13 dapat diketahui frekuensi 8 responden atau semua responden berada pada rentang skor 83 – 93. Harga rerata Mean 89,125 maka MMi. dilihat dari distribusi frekuensi dan perolehan nilai rerata kemampuan afektif berada pada rentang 80 - 100 atau 92 relevan dengan bidang pekerjaan di hotel. Pendapat industri tentang relevansi kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan BLK kompetensi food beverages product pada kemampuan afektif masuk kategori sangat relevan. Rincian hasil analisis data dapat dilihat pada lampiran..

c. Kemampuan Psikomotorik

Pada kemampuan psikomotorik butir soal dalam angket berjumlah 32 butir, dari 8 responden diperoleh skor tertinggi ST = 128 dan skor terendah SR = 101. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi data pendapat industri tentang kesesuaian kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan BLK kompetensi keahlian food beverages product pada kemampuan psikomotorik, sebagai berikut: 83 Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kemampuan Psikomotorik Interval Frekuensi Jumlah nilai 100 – 107 1 101 108 – 115 1 114 116 – 123 124 – 130 6 760 Total 8 975 Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 14, diperoleh hasil analisis rerata mean M = 121,875, mean ideal Mi = 80, standar deviasi ideal SDi = 16, skor tertinggi ideal STi = 128 dan skor terendah ideal SRi = 32 selanjutnya dikelompokkan berdasarkan acuan kurva normal yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 15. Kategori Berdasarkan Acuan Kurva Normal Kemampuan Psikomotorik Kategori Nilai Kategori Mi + 1,5 SDi Mi sd Mi+1,5SDi Mi – 1,5 SDi sd Mi Mi – 1,5 SDi 104 80 sd 104 56 sd 80 56 Sangat Relevan Relevan Kurang relevan Tidak relevan Dari tabel 15 dapat diperoleh hasil frekuensi tertinggi terdapat pada kategori sangat relevan sebanyak 7 responden yang mempunyai rentang skor 104, bila digambarkan dalam bentuk histogram adalah sebagai berikut: 84 7 1 1 2 3 4 5 6 7 Frekuensi Kategori Kem am puan Psikom otorik Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan Gambar 4. Histogram Kemampuan Psikomotorik Berdasarkan kategori acuan kurva normal pada tabel 15 dapat diketahui frekuensi tertinggi terdapat pada rentang skor 104 sebanyak 7 responden berada pada rentang skor 114 – 128 dan 1 responden berada pada rentang skor 80 sd 104 dengan skor 101. Harga rerata Mean 121,875 maka MMi. Dilihat dari distribusi frekuensi dan perolehan nilai rerata kemampuan psikomotorik 7 responden berada pada rentang 80-100 dan 1 responden berada pada rentang skor 60-80 atau 93 relevan dengan bidang pekerjaan di hotel. Pendapat industri tentang relevansi kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan BLK kompetensi food beverages product pada kemampuan psikomotorik masuk kategori sangat relevan. Rincian hasil analisis data dapat dilihat pada lampiran.

2. Pendapat Industri tentang Kesesuaian Kurikulum BLK

Secara keseluruhan butir soal kesesuaian kurikulum dalam angket berjumlah 66 butir, dari 8 responden diperoleh skor tertinggi ST = 258 dan skor terendah SR = 229. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi data pendapat industri tentang kesesuaian kurikulum pelatihan 85 pemagangan perhotelan BLK kompetensi keahlian food beverages product, sebagai berikut: Tabel 16. Distribusi Frekuensi Kesesuaian kurikulum Interval Frekuensi Jumlah nilai 229 – 237 1 229 238 – 246 2 488 247 – 255 4 1011 256 – 264 1 258 Total 8 1986 Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 16, diperoleh hasil analisis rerata mean M = 248,25, mean ideal Mi = 165, standar deviasi ideal SDi = 33, skor tertinggi ideal STi = 264 dan skor terendah ideal SRi = 66 selanjutnya dikelompokkan berdasarkan acuan kurva normal yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 17. Kategori Berdasarkan Acuan Kurva Normal Kesesuaian kurikulum Kategori Nilai Kategori Mi + 1,5 SDi Mi sd Mi+1,5SDi Mi – 1,5 SDi sd Mi Mi – 1,5 SDi 214,5 165 sd 214,5 115,5 sd 165 115,5 Sangat Relevan Relevan Kurang relevan Tidak relevan Dari tabel 17 dapat diketahui frekuensi tertinggi terdapat pada kategori sangat relevan sebanyak 8 responden yang mempunyai rentang skor 214,5, bila digambarkan dalam bentuk histogram adalah sebagai berikut: 86 8 1 2 3 4 5 6 7 8 Frekuensi Kategori Kesesuaian Kurikulum Sangat Relevan Relevan Kurang Relevan Tidak Relevan Gambar 5. Histogram Kesesuaian Kurikulum Berdasarkan kategori acuan kurva normal pada tabel 17 dapat diketahui frekuensi tertinggi terdapat pada rentang skor 214,5 sebanyak 8. Harga rerata Mean 248,25 maka MMi. dilihat dari distribusi frekuensi dan perolehan nilai rerata kesesuaian kurikulum berada pada rentang 80 - 100 atau 93 relevan dengan bidang pekerjaan di hotel. Secara keseluruhan pendapat industri tentang relevansi kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan BLK kompetensi food beverages product masuk kategori sangat relevan. Rincian hasil analisis data dapat dilihat pada lampiran..

D. Data Hasil Wawancara. 1. Visi dan Misi yang Melatarbelakangi Penyelenggaraan Pelatihan

Pemagangan di BLK Yogyakarta Visi dan misi yang melatarbelakangi penyelenggaraan pelatihan pemagangan khususnya kejuruan perhotelan di BLK Yogyakarta. Visi: terciptanya tenaga kerja yang terampil, ahli produktif dan kompetitif yang mampu memasuki pasar kerja nasional dan internasional. Serta mempunyai 87 misi yaitu: 1 Meningkatkan kualitas aparatur melalui pendidikan dan latihan, 2 Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja melelui pelatihan diberbagai jenis keterampilan dan keahlian dengan memenfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia, 3 Meningkatkan relevansi dan efisiensi program pelatihan sesuai kebutuhan yang dinamis 2. Kurikulum yang Digunakan pada Program Pelatihan Pemagangan Kejuruan Perhotelan di BLK Yogyakarta Kurikulum program pelatihan pemagangan kejuruan perhotelan di BLK Yogyakarta merupakan kurikulum yang disusun oleh Direktorat Bina Pemagangan Departemen Tenaga Kerja R.I tahun 2001 bekerja sama dengan Republik Federal Jerman yang telah disesuaikan dengan standar kompetensi untuk hotel dan restoran versi september 2000 serta disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan yang dilakukan oleh tim TAS Training Advisory Service di beberapa perusahaan di Yogyakarta.

3. Proses Pembelajaran Pelatihan Pemagangan Perhotelan di BLK

Proses pembelajaran untuk pemagangan tahun pertama 4 bulan pelatihan di BLK diajarkan 30 teori dan 70 praktik, kemudian 7 bulan magang di industri dan 1 bulan untuk ujian pemagangan di BLK. Tahun ke dua 3 bulan pelatihan di BLK 8 bulan magang di industri, 1 bulan ujian pemagangan di BLK. Untuk tahun ke tiga, 2 bulan pelatihan di BLK, 9 bulan pemagangan di hotel, 1 bulan ujian pemagangan di BLK. Untuk proses pelatihan di BLK diadakan setiap hari dari Senin sampai Sabtu di mulai dari 88 jam 07.30 WIB sampai 13.15 WIB kecuali hari Jum’at hanya sampai jam 11.30 WIB.

4. Dasar pertimbangan Penentuan Materi Pelatihan Food Beverages Product di BLK

Dasar pertimbangan penentukan materi pelatihan food beverages product berdasarkan identifikasi tim TAS Training Advisory Service ke perusahaan-perusahaan, dalam pemagangan perhotelan yang digunakan untuk identifikasi minimal hotel bintang 3 dan restoran yang ada di Yogyakarta. Tim TAS yang melakukan identifikasi terdiri dari 3 orang, 1 orang instruktur perhotelan, 1 orang dari bagian administrasi, dan Bapak Parjito, S. Pd. Beliau adalah koordinator tim TAS.

5. Alokasi waktu untuk setiap materi pelatihan yang diajarkan di BLK

Alokasi waktu untuk setiap mata latihan dalam kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan pada tahun pertama terdiri dari; kelompok umum 73 jam latihan, kelompok inti 855 jam latihan, kelompok penunjang 8 jam latihan, rotasi kerja 896 jam latihan, uji ketrampilan 88 jam latihan, jumlah keseluruhan jam latihan pada mata latihan tahun pertama 1920 jam latihan. Mata latihan tahun kedua terdiri dari; kelompok inti 808 jam latihan, rotasi kerja 1088 jam latihan, uji ketrampilan 24 jam latihan, jumlah keseluruhan jam latihan pada mata latihan tahun kedua 1920 jam latihan. Mata latihan tahun ketiga terdiri dari; kelompok inti 584 jam latihan, rotasi kerja 1240 jam latihan, uji ketrampilan 96, jumlah keseluruhan jam latihan pada mata latihan tahun ketiga 1920 jam latihan. 89 6. Kerjasama BLK dengan Instansi Lain yang Terlibat Secara Langsung Terhadap Penyelenggaraan Program Pelatihan Pemagangan Perhotelan Pihak-pihak yang terlibat secara langsung terhadap penyelenggaraan program pelatihan pemagangan perhotelan adalah PHRI sebagai penguji dalam ujian pemagangan, kemudian pihak hotel sebagai sarana praktik. Kadin sebagai penaung hotel dan untuk legalisasi sertifikat kemudian tim TAS sebagai jembatan antara BLK dengan Hotel serta mencarikan tempat untuk magang di hotel.

7. Kriteria Calon

Instruktur Pelatihan Pelatihan Pemagangan Perhotelan di BLK Kriteria yang harus dimiliki oleh calon instruktur pelatihan food beverages product, minimal berpendidikan Diploma 3 Perhotelan, menempuh diklat khusus, menempuh diklat teknis di BLK Bali tentang keahlian bidang perhotelan dan bahasa asing selama 6 bulan. Jumlah instruktur pemagangan perhotelan ada 10 orang, 8 orang telah bersertifikat asesor oleh LSP Lembaga Standarisasi Profesi yang dikeluarkan oleh BNSP Badan Nasional Standarisasi Profesi

8. Proses Seleksi Peserta Program Pelatihan Pemagangan Perhotelan di BLK

Proses seleksi peserta program pelatihan pemagangan perhotelan di BLK. Di mulai dari bagian pemasaran dan pelatihan mengumumkan kepada masyarakat melalui media, kemudian melalui pemerintah desa, kelurahan dan 90 kecamatan. Kemudian diadakan pendaftaran, setelah ditentukan waktu tertentu calon peserta dipanggil untuk diadakan seleksi. Seleksi terdiri dari seleksi tertulis dan wawancara. Untuk seleksi tulis berupa pengetahuan umum dan bahasa Inggris sedangkan seleksi wawancara dengan bahasa Inggris, yang kemudian dibuat berita acara hasil seleksi. Calon peserta yang diterima adalah dari mereka calon peserta rangking 1 sampai 16 dengan cadangan nomor 17 sampai 20. Persyaratan peserta minimal lulusan SLTA usia maksimal 27 tahun, tinggi badan laki-laki 160 cm dan wanita 155 cm serta berat badan ideal 9. Kondisi Peralatan dan Ruang Kelas serta Ruang Praktikum Tempat Pelaksanaan Pelatihan Pemagangan Perhotelan di BLK Kondisi ruang praktik yang ada di BLK sudah sesuai dan representatif untuk kegiatan pembelajaran. Ruang praktik yang dimiliki BLK terdiri dari: dapur 1, ruang laundry 1, restoran 1, bar 1, Front Office 1, Kamar untuk praktik House Keeping 3, dan ruang teori 2. Peralatan diklat perhotelan khususnya food beverages product sejauh ini cukup dan sudah mendukung untuk pelatihan pemagangan perhotelan.

10. Bentuk Evaluasi Pelatihan pada Ujian Pemagangan Perhotelan di BLK

Bentuk evaluasi pelatihan khususnya pada ujian pemagangan perhotelan berupa evaluasi akademis dan kedisiplinan. Evaluasi akademis terdiri dari teori dan praktik. Sedangkan evaluasi kedisiplinan berupa daftar hadir siswa. Materi yang diujikan pada ujian pemagangan perhotelan untuk ujian teori Bahasa Inggris instruktur yang menguji. Untuk praktik food 91 beverages product membuat satu rangkaian masakan dan pengujinya dari pihak industri yaitu PHRI Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.

E. Pembahasan 1. Kurilulum Program Pelatihan Pemagangan Perhotelan BLK