Desain Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Istilah Penelitian

55

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pendapat industri tentang relevansi kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan Balai Latihan Kerja dengan kompetensi keahlian food beverages Product tenaga kerja Hotel berbintang empat dan lima di Yogyakarta. Termasuk penelitian deskriptif karena dalam penelitian ini tidak dilakukan kontrol terhadap variabel, dan data yang terkumpul diuraikan dan dirinci secara jelas kemudian diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dan dipaparkan dalam bentuk deskripsi. Penelitian diskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Suharsimi Arikunto, 1992. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan kegiatan observasi di BLK Yogyakarta terlebih dahulu, kemudian menyebarkan angket kepada responden. Pada angket terdapat butir-butir pertanyaan yang harus dijawab oleh responden secara terbuka dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Data hasil angket yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

B. Variabel Penelitian

Variabel menurut Sugiyono 1998 merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Berdasarkan kajian teori maka variabel penelitian yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah pendapat industri tentang relevansi kompetensi food beverages product kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan Balai Latihan Kerja dengan keahlian tenaga kerja di Hotel.

C. Definisi Operasional Istilah Penelitian

Dalam penelitian ini melibatkan satu variabel yaitu pendapat industri tenteng kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan BLK dengan kompetensi keahlian food beverages product, artinya adalah pendapat industri adalah hal ini hotel tempat magang terhadap kurikulum pelatihan pemagangan perhotelan dengan kompetensi keahlian food beverages product menurut kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotorik yang diterapkan di BLK Yogyakarta. Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah sebagai berikut : 1. Pendapat industri adalah hasil pikiran atau tanggapan dari chef terhadap materi food beverages product yang diajarkan di BLK kemudian disimpulkan. 2. Relevansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat kesesuaian kumpulan materi yang ada dalam kurikulum program pelatihan pemagangan perhotelan BLK dengan materi keterampilan, pengetahuan, dan keahlian tenaga kerja di Hotel. 3. Kurikulum adalah jenis mata latihan dan topik yang ada dalam program kurikulum yang diajarkan di BLK Yogyakarta. 4. Kompetensi adalah pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dasar untuk melakukan pekerjaan dalam bidang food beverages product yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan di BLK 5. Keahlian Tenaga Kerja yaitu keterampilan dan pengetahuan dalam bidang food beverages product yang mampu dikuasai oleh tenaga kerja setelah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan di BLK . Jadi secara keseluruhan topik dalam penelitian ini menyangkut kesesuaian isi mata latihan yang diajarkan dalam pelatihan pemagangan perhotelan yang tertuang pada kurikulum food beverages product dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sebagai kriteria cook helper tenaga kerja bidang food beverages product di Hotel.

D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian