2. Data komplementer, diperoleh dari
wawancara, dokumentasi dan
observasi yang bertujuan untuk memperoleh data pendukung yang berkenaan dengan kegiatan operasional dan fasilitas penunjang di Balai
Latihan Kerja Yogyakarta.
Tabel 5. Teknik Pengumpulan Data Jenis Data
Teknik Pengumpulan
Data Sumber Data
a. Kurikulum program pelatihan
Dokumentasi Kurikulum Program
Pelatihan Pemagangan Wawancara
Kasi Diklat Ketua Jurusan Perhotelan
b. Kompetensi Keahlian Food Beverages
Product di Hotel Angket
Industri tempat pemagangan FB Manager
Cheef
G. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dengan menggunakan angket merupakan instrumen data utama yang digunakan oleh peneliti. Jenis angket yang digunakan
merupakan angket tertutup dengan jenis Skala Likert. Angket berisi daftar pertanyaan berbentuk checklist yang harus dijawab oleh responden dengan 4
alternatif jawaban yakni jawaban Sangat Relevan SR dengan skor = 4, Relevan R dengan skor = 3, Kurang Relevan KR dengan skor = 2, dan
Tidak Relevan TR dengan skor = 1. Penggunaan angket dengan alternatif jawaban berjumlah 4 digunakan untuk menghindari adanya kecenderungan
responden memilih jawaban yang berada di tengah. Angket yang disusun mencakup mata latihan food beverages product yang ada pada Kurikulum
Pelatihan Pemagangan Perhotelan Balai Latihan Kerja Yogyakarta Tahun ke- I, II dan III.
Tabel 6. Kisi – kisi Instrumen Kompetensi Food Beverages Product Konsep
Variabel Sub
Variabel Indikator
Sub Indikator
Item Nomor
Relevansi Kurikulum
Pelatihan Pemagangan
Perhotelan BLK dengan
Tuntutan Kompetensi
Keahlian Food
Beverages Product di
Hotel 1.Kurikulum
pelatihan pemagangan
perhotelan BLK
- Kemampuan Kognitif
- Teknik dasar memasak
- Hygiene Sanitasi - Terminologi
hotel - Menyiapkan dan
Membuat Bumbu - Menyusun dan
Mempersiapkan Makanan
- Menyusun dan Menyiapkan
Makanan - Menerima dan
Menyimpan Persediaan
- Bahasa Inggris Pehotelan
- Sikap Profesi Hotel
1 2
3,8 4
5
6
7
9 10
- Kemampuan Afektif
- Sikap profesi hotel
- Pengetahuan perhotelan
- Hygiene Sanitasi - Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
- Melaksanakan Prosedur
Keselamatan Makanan
- Menerima dan Menyimpan
Persediaan - Memonitor
Pendapatan dan Biaya Jasa Boga
11,14,15, 16,22,34
12,13 17,18,19,
20,21 23,24,25
29,30
26,27
28,31,32, 33
Lanjutan Tabel 6. Konsep
Variabel Sub
Variabel Indikator
Sub Indikator
Item Nomor
Relevansi Kurikulum
Pelatihan Pemagangan
Perhotelan BLK
dengan Tuntutan
Kompetensi Keahlian
Food Beverages
Product di Hotel
1.Kurikulum pelatihan
pemagangan perhotelan BLK
- Kemampuan Psikomotorik
- Menyusun dan
Menyiapkan Makanan
- Teknik Dasar Memasak
- Menyiapkan Sandwiches
- Menyiapkan Kaldu dan
Saus - Menyiapkan
Sup - Menyiapkan
Dessert yang Panas dan
Dingin
- Oriental Food - Menyiapkan
dan Membuat Salad
- Menyiapkan dan membuat
makanan pelengkap
- Menyiapkan dan Membuat
Bumbu - Menyiapkan
dan membuat hidangan
daging, ayam, sea food, dan
kare
- Menyiapkan dan memasak
hidangan hasil laut
- Menyiapkan dan membuat
hidangan nasi dan mie
- Menyiapkan 35,36
37 38,46
39,41 40
42,43,44, 45
47 48,49
50
51
52,55
60,64, 65
53,62
54 56,57, 58
dan memasak unggas
- Menyiapkan dan membuat
pastry
Lanjutan Tabel 6. Konsep
Variabel Sub
Variabel Indikator
Sub Indikator
Item Nomor
Relevansi 1.Kurikulum - Kemampuan
- Menyiapkan 59,61,63
Kurikulum Pelatihan
Pemagangan Perhotelan
BLK dengan
Tuntutan Kompetensi
Keahlian Food
Beverages Product di
Hotel pelatihan
pemaganga n perhotelan
BLK Psikomotorik
sayuran, telur, dan makanan
dari tepung
- Sikap profesi hotel
66 2.Program
pelatihan pemaganga
n perhotelan BLK
- Tujuan program
pelatihan - Visi dan misi
- Penyusun kurikulum
1 2
- Proses Pelatihan
- Proses pembelajaran
- Penentuan materi pelatihan
- Alokasi waktu - Kerjasama
dengan instansi lain
- Kriteria instruktur
- Proses seleksi peserta
- Fasilitas 3
4 5
6
7 8
9 - Evaluasi
Pelatihan Bentuk evaluasi
pelatihan 10
1. Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkap sesuatu menjadi sasaran pokok pengamatan
yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Sutrisno Hadi, 1986. Adapun pengecekan instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
dikonsultasikan kepeda para ahli judgement expert, dilakukan dengan cara meminta pertimbangan dari para ahli untuk diperiksa dan dievaluasi
secara sistematik, yaitu dengan dosen Pendidikan Teknik Boga FT UNY yang
berkompeten terhadap
kurikulum pendidikan
untuk mengkonsultasikan tingkat kesesuaian butir materi angket dengan butir
kompetensi kurikulum.
Teknik yang digunakan validitas suatu item digunakan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Cara menghitung
validitas suatu tes dapat dilakukan dengan menguji korelasi antara skor butir yang ditetapkan sebagai nilai x dengan skor total butir dipandang
sebagai y, kemudian diperiksa dengan menggunakan korelasi Product Moment, dengan formulasi :
NΣxy – Σx Σy
r
xy = ------------------------------------------- {NΣ x
2
– Σx
2
}{ NΣy
2
– Σy
2
} Sudjana, 1992
Keterangan :
r
xy
: Koefisien korelasi antara variabel x dan y N
: Jumlah subyek Σxy
: Jumlah dari hasil perkalian antara skor x Σx
: Jumlah dari skor-skor x Σy
: Jumlah dari skor-skor y Σx
2
: Jumlah dari pengkuadratan skor x Σy
2
: Jumlah dari pengkuadratan skor y Σx
2
: Jumlah dari pengkuadratan seluruh skor x Σy
2
: Jumlah dari pengkuadratan seluruh skor y Masrun dalam Sugiyono 2001 menyatakan item yang mempunyai
korelasi positif dengan kriterium skor total serta korelasinya tertinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.
Biasanya syarat minimal untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3”. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3
maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dalam
penelitian ini untuk mencari validitas item digunakan bantuan komputer program SPSS edisi 10.
Hasil perhitungan, didapat semua item 10 item valid pada kemampuan kognitif, semua item 24 item valid pada kemampuan afektif
dan semua item 32 item valid pada kemampuan psikomotorik. Dengan demikian semua item dalam angket untuk kesesuaian kuriulum BLK
dengan dunia industri yang berjumlah 66 item adalah valid. Rekapitulasi hasil perhitungan dapat dilihat dalam lampiran.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen menunjukkan tingkat kepercayaan suatu instrumen sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dipercaya. Suharsimi Arikunto, 1992.
Reliabilitas variabel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Penggunaan rumus Alpha Cronbach dikarenakan pada
setiap butir pertanyaan instrumen tersebut menggunakan rating scale
yang mempunyai nilai 1-4. Rumus Alpha Cronbach untuk perhitungan uji reliabilitas menurut Sugiono 1997 adalah sebagai berikut:
2 2
11
1 1
1 σ
σ b
k k
r
dimana :
N N
x x
2 2
2
σ
Keterangan : r”
: reliabilitas instrumen k
: banyaknya butir pertanyaanbanyaknya soal
2
σ
b
2
:jumlah varians butir
2
σ
1
2
: varians total N
: jumlah sampel x
2
: jumlah kuadrat skor x
2 2
: kuadrat jumlah skor Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen
sebagai pedoman didasarkan pada pedoman yang telah dimodifikasi sebagai berikut:
0,08 – 1,00 : sangat tinggi
0,60 – 0,79 : tinggi
0,40 – 0,59 : cukup
0,20 – 0,39 : rendah
0,00 – 0,19 : sangat rendah
Untuk menganalisis reliabilitas instrumen penelitian ini digunakan bantuan komputer SPSS edisi 10.
Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
No Instrumen Penelitian
Nilai Reliabilitas
1. Aspek Kognitif
0,6536 Tinggi
2. Aspek Afektif
0,6485 Tinggi
3. Aspek Psikomotorik
0,9424 Sangat Tinggi
Dari pengujian reliabilitas instrumen didapatkan instrumen yang reliabel. Dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa aspek kognitif dan aspek afektif memiliki tingkat reliabilitas tinggi sedangkan aspek psikomotorik memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi
dengan nilai 0,9424. Ujicoba instrumen ini dilakukan terhadap 8 responden.
H. Teknik Analisis Data