secara optimal dalam menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai, terampil, disiplin dan produktif.
4. Kompetensi a. Kompetensi Kejuruan
Kompetensi berasal dari kata “Competence
” yang berarti kecakapan,
kemampuan. Kompetensi
merupakan pengetahuan,
ketrampilan, dengan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak Depdiknas, 2002. Kebiasaan berpikir dan
bertindak secara konsisten serta secara terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi berkompeten. Artinya pengetahuan, ketrampilan dan
nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.
Pengertian kompetensi menurut pasal 35 ayat 2 Undang-Undang Pendidikan RI Nomor 20 Tahun 2003. Kompetensi adalah seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Secara umum, pengertian kompetensi dikaitkan dengan pengetahuan, keterampilan, perilaku dan
nilai-nilai yang dimiliki peserta didik sesudah mengikuti pendidikan Kepmendiknas No. 232U2000; No 045U2002. Menurut Bloom dalam
Moh Uzer Usman 1995 menyatakan kompetensi seseorang terdiri dari tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
Ranah afektif menekankan hasil belajar yang bersifat intelektual. Ranah
kognitif menekankan hasil belajar yang bersifat perasaan emosi, derajat penolakan atau penerimaan. Ranah psikomotorik menekankan ketrampilan
gerak, pemakaian bahan, benda atau perbuatan yang membutuhkan koordinasi otot dan syaraf.
Kompetensi tidak semata-mata diartikan sebagai kemampuan melaksanakan tugas secara teknis yang bersifat unjuk kerja yang dapat
diamati performance observable tetapi juga menyangkut kemampuan- kemampuan dasar key competencies yang bersifat intelektual dan mental
emosional yang sangat diperlukan untuk perkembangan sikap profesional dalam pekerjaan dan perkembangan aspek-aspek kehidupan yang lebih
luas, seperti peka dan responsif terhadap berbagai hal yang terjadi, rasional dan berfikir logis, membuat keputusan, bertanggung jawab, mandiri, dan
dapat bekerjasama Depdikbud 1999. Berbagai pengertian kompetensi di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan pekerjaan tertentu yang bersifat intelektual, mental
emosional dan keterampilan dalam pengembangan sifat profesional dan aspek-aspek kehidupan yang lebih luas yang diperoleh melalui pendidikan
dan ketrampilan. Kompetensi kejuruan adalah kesanggupan untuk melakukan
tindakan atau kerja dengan kecakapan dan ketrampilan yang diperoleh melalui pembawaan dan latihan atau praktik tertentu yang dimiliki
individu sebagai pencerminan kecerdasan. Penentuan keberhasilan belajar
untuk kompetensi kejuruan didasarkan atas standar minimal tingkat penguasaan yang dipersyaratkan dan bersifat individual Sukadi 2003.
Dari pengertian kompetensi kejuruan diatas, kompetensi kejuruan food beverages product diartikan sebagai kesanggupan atau kemampuan untuk
melakukan tindakan atau bekerja dengan kecakapan dan ketrampilan yang diperoleh melalui pembawaan dan latihan atau praktik bidang food
beverages product yang dimiliki individu sebagai pencerminan kecerdasan seseorang.
Peningkatan kompetensi profesional di Indonesia merupakan hal yang penting dalam rangka pembinaan tenaga kerja Indonesia yang handal
dan siap bersaing di era globalisasi. Berbagai usaha pemerintah seperti pemanfaatan BLK yang tersedia, pembentukan inkubator, pemilihan
pelaksana pelatihan yang tepat, dan perbaikan kurikulum yang sangat sederhana akan tetapi tepat guna akan dapat membantu banyak dalam
meningkatkan kompetensi profesi tenaga kerja Indonesia. Usaha peningkatan kompetensi profesional semakin penting
artinya mengingat bahwa return terhadap jumlah tahun sekolah, hasil akademik, tempat kerja di klinik privat, dan keahlian komputer merupakan
dasar penentuan besarnya kompensasi. Bersamaan dengan itu, perbedaan gaji tenaga kerja sangat menonjol sehingga akan menimbulkan
permasalahan tersendiri, seperti yang dialami berbagai negara saat ini, dimana insentif untuk meningkatkan investasi pendidikan dan upgrading
pelatihan akan mampu mengurangi ketimpangan pendapatan.
Jelas bahwa peningkatan kompetensi profesi bukan hanya akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi suatu negara, akan tetapi juga
akan memperbaiki pemerataan pendapatan sehingga memungkinkan terciptanya pembangunan yang berkelanjutan sustainable development.
Dalam dunia perhotelan khususnya bagian food beverages product membutuhkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya.
Profesional memiliki arti sikap mental seseorang yang sudah memegang suatu profesi atau pekerjaan dan sangat lekat dengan profesi itu, serta
menguasai segala aspek yang ada di dalamnya. Jika dalam profesi
memasak terdapat 20 macam aspek maka koki profesional akan menguasai dengan baik semua aspek tersebut, jadi ia dapat disebut sebagai koki
profesional profetional cook. Seorang profetional cook jika berhasil mengembangkan potensi manajerialnya akan menjadi profetional chef.
Aspek kerja job aspect yang harus dikuasai seorang koki untuk menjadi profesional menurut Bartono PH dan Rufino EM 2006 antara lain:
a Teknik Dasar Memasak Cooking Metohd b Pengetahuan Bahan Comodity
c Teknik Penyimpanan Refrigeration d Higiene, Sanitasi, Keselamatan Kerja
e Kemampuan Bahasa Asing Inggris-Prancis f Istilah Kuliner Internasional
g Teknik Pengawetan Makanan h Pengetahuan Makanan Kemasan
i Pengetahuan Bumbu Dapur j Pengetahuan Resep Standar dan Standard Yield
k Pengetahuan Menu, Menu Costing dan Planning l Pengetahuan Alat Masak dan Istilahnya
m Teknik Purchasing, Receiving, Store n Dasar-Dasar Nutrisi
o Dasar-Dasar Pembuatan Stock, Soup, Sauce p Dasar-Dasar Pastry Bakery Technology
q Dasar-dasar Butcery dan Portion Control r Teknik Ice Carving dan Buttter Carving
s Dasar Profesionalisme t Autologi Resep Internasional. Bartono PH Rufino EM, 2006
Balai Latihan Kerja Yogyakarta khususnya kejuruan perhotelan membekali peserta magang dengan berbagai macam ketrampilan dibidang
perhotelan, diantaranya kompetensi ketrampilan food beverages Product. Setelah lulus dari BLK peserta magang perhotelan dapat bekerja
di hotel sebagai cook helper dengan bidang tanggung jawab: a Datang ke tempat kerja sesuai jadwal
b Berpakaian bersih, rapi mengenakan seragam dan nametag c Memeriksa peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
pekerjaan yang ditugaskan d Memeriksa catatan chef, untuk melihat resep makanan khusus, sup dan
salad untuk setiap hari
e Menyiapkan semua bahan untuk masakan dan hiasan makanan f Memastikan semua piring, gelas dan peralatan dapur dibersihkan
dengan baik g Mencuci dan membersihkan semua piring, gelas dan lainnya
h Memeriksa oven gas dan membersihkannya i Selama operasi, membantu cook dalam memotong daging atau sayuran
dan siap mengisi tugas jika cookassistant cook tidak hadir j Menanyakan kepada chef untuk setiap tugas khusus atau tugas
tambahan yang mungkin diminta dan diperlukan setiap hari k Memeriksa tugas sampingan setiap hari dan tugas sampingan berubah
setiap minggu l Terus-menerus memeriksa semua tugas untuk memastikan standar
kualitas makanan dan selalu memeriksa ulang untuk memastikan makanan sesuai dengan permintaan tamu. Rymberthus A. Amakora
Andrikus. 2000
b. Kompetensi Food Beverages