Teori Pengharapan Expectancy Theory

penentu penting mengenai apakah sistem dipercaya dapat lebih bermanfaat, lebih penting, atau relatif dapat memberikan keuntungan yang lebih. Pengaruh kinerja di dalam konteks ini berhubungan dengan prestasi dari tugas individu. Tingginya kinerja berimplikasi terhadap perbaikan efisiensi, perbaikan efektivitas dan atau peningkatan kualitas Goodhue dan Thompson, 1995. 2.1.4 Technology to Performance Chain TPC Menurut Goodhue dan Thompson dalam Seddon dan Staples 2004 Technology to Performance Chain TPC merupakan sebuah model yang mana peran penting teknologi berpengaruh terhadap kinerja pada tingkat individual. Inti dari model ini adalah agar teknologi informasi memberikan dampak positif terhadap kinerja individual maka teknologi tersebut harus dimanfaatkan dan teknologi tersebut harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Model Technology to Performance Chain TPC mengkombinasikan pengetahuan dari peneliti-peneliti pada sikap pengguna sebagai prediktor penggunaan sistem dan pengetahuan dari peneliti-peneliti pada Task Technology Fit sebagai prediktor dari kinerja.

2.1.5 Teori Pengharapan Expectancy Theory

Teori pengharapan dari Victor Vroom dalam Robbins 2007 berargumen bahwa kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu bergantung pada kekuatan pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh output tertentu dan tergantung pada daya tarik output itu bagi individu tersebut. Teori pengharapan adalah suatu dasar untk memahami bagaimana dan mengapa seorang individu memilih beberapa alternatif Wright dalam Pratama, 2008 dan merupakan sebuah bagian dari teori proses yang berusaha untuk menjelaskan bagaimana perilaku diarahkan, disinergikan, dan didukung. Teori pengharapan Vroom ini berfokus pada tiga hubungan : 1 Hubungan upaya-kinerja : probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong kinerja. Hal ini berarti bahwa perilaku yang diharapkan dalam pekerjaan akan meningkat jika seseorang merasakan adanya hubungan yang positif antara usaha-usaha yang dilakukannya dengan kinerja. 2 Hubungan kinerja-imbalan : sampai sejauh mana individu itu meyakini bahwa berkinerja pada tingkat tertentu akan mendorong tercapainya output yang diinginkan. Dengan kata lain, teori pengharapan dapat didefinisikan sebagai kecenderungan untuk bertindak bergantung pada kekuatan pengharapan bahwa suatu tindakan akan diikuti oleh pemberian hasil. Hal ini dapat ditunjukkan dengan pengguna merasa bahwa dengan menggunakan sistem e-filling akan sangat membantu dalam pelaporan pajak. 3 Hubungan imbalan-sasaran-pribadi : sampai sejauh mana imbalan-imbalan organisasi memenuhi sasaran atau kebutuhan pribadi individu serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan berkaitan dengan teori proses yang berfokus pada kepastian proses psikologis yang mendasari tindakan dan menekankan pada penjelasan fungsi sistem keputusan individu yang berhubungan dengan perilaku. Teori pengharapan ini dapat menjadi landasan teori dan salah satu sudut pandang yang dapat membantu memahami perilaku pengguna end user dan motivasi pengguna untuk menggunakan atau tidak menggunakan sistem informasi tertentu. Konsep teori pengharapan ini mengasumsikan bahwa sebagian besar individu mengambil suatu tindakan untuk alasan tertentu.

2.1.6 User E-filling