a. Dasar Yuridis
Dasar yuridis atau dasar hukum adalah dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama yang berasal dari peraturan perundang-
undangan. Dasar yuridis itu terdiri dari dasar Idiil, Konstitusional, dan Operasional.
1 Dasar Idiil
Dasar idiil adalah dasar yang berasal dari Filsafat Negara, Dasar Negara, dan Dasar Pendidikan di Indonesia yaitu Pancasila,
dimana Sila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.
2 Dasar Konstitusional
Dasar konstitusional Pendidikan Agama berasal dari Unndang-Undand Dasar 1945 Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2 yang
berbunyi: 1.
Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa 2.
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadat menurut agama
dan kepercayaanya itu.
3 Operasional
Dasar operasional adalah dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah di
indonesia. Seperti yang disebutkan pada ketetapan MPRS nomor XXVIIMPRS1966, Bab I Pasal 1
yang berbunyi: “Pendidikan agama menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari
Sekolah Dasar
sampai Universitas
Negri ”. Kemudian
operasionalisasi pendidikan agama semakin diperkuat oleh tap MPR nomor IVMPR1973, 1978, 1983 dan seterusnya. Dan
sekarang diperkuat lagi oleh undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 4 dan Pasal 39 ayat 2 dan Pasal 11 ayat 6.
b. Dasar Religius
Dasar religius adalah yang bersumber dari ajaran agama Islam baik al-
Qur’an maupun al-Hadits. Menurut Islam, melaksanakan pendidikan agama itu merupakan perintah Allah dan sebagai ibadah
kepadanya.
12
Dalam al- Qur’an banyak ayat-ayat yang menunjukkan adanya
perintah tersebut, sebagaimana firman Allah SWT: 1
Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 125
“Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk ”.
2 Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 104
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan
mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung
”.
c. Dasar Psikologis