Kerangka Berfikir KAJIAN TEORITIS

sebagainya”. 42 Dalam kamus besar bahasa indonesia yang lain disebutkan pula bahwa kualitas memiliki arti tingkat baik buruknya suatu kadar, derajat, taraf, atau mutu disesuatu. 43 Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa kualitas atau mutu adalah suatu tingkat atau kadar pada sesuatu, baik pada benda, manusia atau lainnya. Dalam beribadahpun dapat dilihat berdasarkan dari kualitas apakah baik, sedang, atau rendah. Sedangkan seperti diatas pengertian ibadah adalah melaksanakan segala ketaatan dan perintah Allah yang berkaitan denga akhlak dan kewajiban sebagai seorang pribadi dan seorang yang bermasyarakat yang sesuai dengan ketentuan Allah walaupun bertentangan dengan keinginan pribadi, melaksanakan syariat dan hukum Allah dengan selalu mengagungkan dan mengagungkan dan mengesakannya dengan cara menyembah kepadanya tampa menyekutukan dengan sesuatu pun untuk mencapai keridhaan dan mengharap pahala-Nya di akhirat Jadi kualitas ibadah dapat dapat diartikan sebagai mutu atau kualitas ketaatan seorang hamba kepada Sang Pencipta dalam melaksanakan syariat yang telah ditentukan oleh-Nya.

C. Kerangka Berfikir

Pendidikan Islam laksana mata uang yang mempunyai dua muka. Pertama, sisi keagamaan yang merupakan wahyu Ilahi dan sunah Rasul, berisikan hal-hal mutlak dan berada diluar jangkauan indera dan akal keterbatasan akal dan indera. Disini wahyu dan sunah berfungsi memberikan petunjuk dan mendekatkan jangkauan indera dan akal budi manusia untuk memahami segala hakikat kehidupan. Kedua, sisi pengetahuan yang berisikan hal-hal yang mungkin dapat diindera dan diakali, berbentuk pengalaman- pengalaman aktual maupun pengalaman fikir, baik berasal dari wahyu dan sunah maupun dari para pemeluknya kebudayaan. 42 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka Amani, 2002, h. 263 43 Tim Penyusun Kamus P3B, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1996 Sisi pertama lebih menekankan pada kehidupan akhirat dan sisi kedua lebih menekankan pada kehidupan dunia. Kedua sisi tersebut selalu diperhatikan dalam setiap gerak dan usahanya. Karena memang pendidikan Islam mengacu kepada kehidupan dunia dan ukhrawi. Pendidikan agama juga tidak terlepas dari pengajaran agama, yaitu pengetahuan yang ditujukan kepada pemahaman hukum, syariat, kewajiban- kewajiban, batas-batas dan norma-norma yang harus dilakukan dan diindahkan. Pendidikan Islam harus memberikan nilai-nilai yang dapat dimiliki dan diamalkan oleh anak didik, supaya semua perbuatanya dalam hidup mempunyai nilai-nilai agama, atau tidak keluar dari norma agama Kaitannya dengan ibadah, seperti shalat, puasa, mengaji, merupakan hal yang diwajibkan dalam ajaran Islam, apabila ditinggalkan maka akan mendapatkan dosa. Melaksanakan shalat telah ditentukan, yaitu lima kali dalam sehari semalam, dan bagitu pula dengan puasa wajib dilakukan ketika memasuki bulan suci ramadhan. Bagi orang yang memiliki pemahaman tentang ajaran Islam, ia cenderung akan melaksanakan kewajiban-kewajibannya kepada Allah dengan melaksanakan ibadah rutin dan selalu berusaha agar tidak pernah meninggalkan ibadahnya.

D. Pengajuan Hipotesa