6. Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan adalah batas akhir yang dicita-citakan seseorang dan dijadikan pusat perhatian untuk dicapai melalui usaha. Dalam tujuan
terkandung cita-cita, kehendak dan kesengajaan serta berkonsentrasi penyusunan daya upaya untuk mencapainya.
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghanyatan, dan pengalaman siswa tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat
dan beragama.
18
Secara umum, tujuan pendidikan Islam terbagi kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional. Tujuan
umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan dengan cara lain. Tujuan sementara
adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan
akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik menjadi manusia- manusia sempurna insan kamil setelah ia menghabisi sisa umurnya.
Sementara tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.
19
Pendidikan dalam Islam haruslah berusaha membina atau mengembalikan manusia kepada fitrahnya yaitu kepada Rubbubiyah Allah
sehingga mewujudkan manusia yang: a.
Berjiwa tauhid b.
Takwa kepada Allah SWT c.
Rajin beribadah dan beramal shaleh d.
Ulil albab
18
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999, cet. Ke-1, hal. 74-75
19
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, cet. Ke-2, hal. 18-19
e. Berakhlakul karimah.
20
7. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah berbeda dengan yang dilaksanaka di madrasah-madrasah. Perbedaan tersebut dapat
dilihat pada alokasi waktujumlah jam pelajaran dan materi kurikulum bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan pada kedua
lembaga pendidikan. Jumlah jam pelajaran di Pendidikan Agama Islam di madrasah-
madrasah lebih banyak dibandingkan waktu yang tersedia disekolah- sekolah,
21
di Madrasah Tsanawiyah 9 jam pelajaran perminggu sedangkan di SMP hanya 2 jam perminggu.
Ini adalah hal yang sangat wajar, namum jika dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku maka
sangat dinyakinkan lulusan dari SMP pun cukup untuk menjadi orang yang taat beragama, beribadah, bertakwa kepada Allah SWT serta
berakhlak yang mulia. Bisa saja disekolah diadakan ektrakurikuler semacam baca tulis al-
Quran, atau mungkin hidden kurikulum seperti, membaca al- Qura’an
terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai, yang tak kalah pentingnya sepandai-pandainya guru Pendidikan Agama Islam menggunakan berbagai
macam cara atau metode mengajar agar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya tinggal namanya, akan tetapi terlaksana sepenuhnya dan
menjadikan siswanya orang yang taat beragama, bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak yang mulia.
Yang mengemban peran utama dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam adalah guru.
20
Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, hal. 128
21
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, hal. 79
8. Komponen Dasar Pelaksanaan Pendidikan Islam 1. Pedidik