e. Control, sejumlah aturan dan sejumlah pengawasan yang digunakan untuk mengatur dan mengawasi perilaku karyawan.
f. Identify, tingkat identifikasi diri tiap anggota dalam organisasi secara keseluruhan melebihi group kerja atau bidang profesi masing-masing.
g. Reward system, tingkat alokasi dan penghargaan kenaikan gaji, promosi jabatan, dll berdasarkan performance karyawan.
h. Conflict tolerance, tingkat toleransi terhadap konflik dan kritik keterbukaan yang muncul dalam organisasi.
i. Communication patterns, tingkat keterbatasan komunikasi dalam organisasi yang sesuai otoritasi pada hirarki formal.
2.2.4. Pengukuran budaya perusahaan
Pengukuran budaya perusahaan adalah pengukuran terhadap penerimaan anggota perusahaan itu terhadap ciri-ciri atau karakteristik budaya perusahaan, dan
bukan melihat apakah yang mereka sukai atau tidak sukai. Pengukuran ini dapat melihat bagaimana anggota perusahaan melihat organisasinya Robbins, 2003.
Budaya perusahaan yang diukur dalam penelitian ini tidak difokuskan pada bentuk budaya itu sendiri, melainkan pada budaya perusahaan yang dipersepsikan
oleh para karyawannya atau untuk mengetahui sejauhmana budaya perusahaan itu telah diserap dan dijadikan landasan atau pedoman dalam bekerja oleh seluruh
anggota perusahaan.
Budaya perusahaan dalam penelitian ini menggunakan pengukuran yang berdasarkan pada ciri-ciri budaya organisasi O’Reilly, Chatman, dan Caldwell,
1991. Budaya organisasi yang dapat diamati adalah pola-pola perilaku yang merupakan manifestasi atau ungkapan-ungkapan dari asumsi-asumsi dasar dan nilai-
nilai. O’Reilly, Chatman, dan Caldwell 1991, dalam Munandar, 2001 mengemukakan ciri-ciri budaya organisasi sebagai berikut:
1. Inovasi dan pengambilan resiko Mencari peluang baru, mengambil resiko, bereksperimen, dan tidak merasa
terhambat oleh kebijakan dan praktek-praktek formal. 2. Stabilitas dan keamanan
Menghargai hal-hal yang dapat diduga sebelumnya, keamanan, dan penggunaan dari aturan-aturan yang mengerahkan perilaku.
3. Penghargaan kepada orang Memperlihatkan toleransi, keadilan, dan penghargaan terhadap orang lain.
4. Orientasi hasil Memiliki perhatian dan harapan yang tinggi terhadap hasil, capaian, dan tindakan.
5. Orientasi tim dan kolaborasi Bekerja bersama secara terkoordinasi dan berkolaborasi.
6. Keagresifan dan persaingan Mengambil tindakan-tindakan tegas di pasar-pasar dalam menghadapi para
pesaing.
Jadi, fokus
penelitian ini dibatasi pada budaya perusahaan dari persepsi
individu. Berdasarkan ciri-ciri budaya organisasi yang dikemukakan oleh O’Reilly, Chatman, dan Caldwell, kemudian pengukuran budaya perusahaan menggunakan
tujuh struktur faktor yang berisi 28 nilai yang dikembangkan dari penelitian Sarros, Judy, dan Cooper 2005 yang digunakan saat mengukur OCP Oragnizational
Culture Profile.
2.3. Motivasi Kerja