2. Variabel Budaya Tanggung Jawab Sosial : Diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar -0,012, yang berarti bahwa variabel budaya tanggung jawab sosial secara negatif mempengaruhi prestasi kerja dan tidak signifikan. Hal ini
berarti semakin tinggi budaya tanggung jawab sosial, maka semakin rendah prestasi kerja.
3. Variabel Budaya Supportiveness : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar
0,027, yang berarti bahwa variabel budaya supportiveness secara positif mempengaruhi prestasi kerja serta signifikan. Artinya adalah semakin tinggi
budaya supportiveness, maka semakin tinggi pula prestasi kerja.
4. Variabel Budaya Inovasi : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,027,
yang berarti bahwa variabel budaya inovasi secara positif mempengaruhi prestasi kerja dan signifikan. Artinya adalah semakin tinggi budaya inovasi,
maka semakin tinggi pula prestasi kerja.
5. Variabel Budaya Mengutamakan pada Penghargaan : Diperoleh nilai
koefisien regresi sebesar 0,011, yang berarti bahwa variabel budaya mengutamakan pada penghargaan secara positif mempengaruhi prestasi kerja
tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi budaya penghargaan, maka semakin tinggi pula prestasi kerja, walaupun dalam hal ini secara
statistik tidak signifikan.
6. Variabel Budaya Orientasi Kinerja : Diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar -0,004, yang berarti bahwa variabel budaya orientasi kinerja secara negatif mempengaruhi prestasi kerja dan tidak signifikan. Artinya adalah
semakin tinggi budaya orientasi kinerja maka semakin rendah pula prestasi kerja.
7. Variabel Budaya Stabilitas : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,017
yang berarti bahwa variabel budaya stabilitas secara negatif mempengaruhi prestasi kerja tetapi signifikan. Artinya adalah semakin tinggi budaya
stabilitas maka semakin rendah pula prestasi kerja, meskipun secara statistik signifikan.
8. Variabel Motivasi Kerja : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,037,
yang berarti bahwa variabel motivasi kerja secara negatif mempengaruhi prestasi kerja tetapi signifikan. Artinya adalah semakin tinggi motivasi kerja
seorang karyawan maka semakin rendah prestasi kerjanya, namun secara statistik signifikan. Hal ini tentu tidak sejalan dengan teori, maka dari itu
penyebab dari hasil tersebut akan dijelaskan pada bagian diskusi.
9. Variabel Gaya Kepemimpinan : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar
-0,005, yang berarti bahwa variabel gaya kepemimpinan secara negatif mempengaruhi prestasi kerja dan tidak signifikan. Dapat diartikan bahwa
kecenderungan gaya kepemimpinan di Media Satu Group tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan.
10. Variabel Lama Kerja : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,032 yang
berarti bahwa variabel lama kerja secara positif mempengaruhi prestasi kerja dan secara statistik signifikan. Hal ini berarti karyawan semakin lama
karyawan bekerja atau lebih berpengalaman, maka semakin tinggi pula prestasi kerjanya.
11. Variabel Pendidikan : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,751, yang