kepemimpinan, lama kerja, pendidikan, dan usia sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan.
2.2. Persepsi Budaya Perusahaan
2.2.1. Persepsi
Persepsi perseption merupakan tahap paling awal dari serangkaian pemroses
informasi. Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki yang disimpan dalam ingatan untuk mendeteksi atau memperoleh dan
menginterpretasi stimulus rangsangan yang diterima oleh alat indera Matlin 1989; Solso 1988, dalam Suharnan 2005.
Persepsi adalah suatu proses dimana sensasi dan informasi yang diterima melalui panca indra diubah menjadi kesatuan yang teratur rapih dan berarti, yaitu
objek-objek yang dapat dipersepsi Bruno, 1989. Robbins 2003 mendefinisikan persepsi sebagai berikut:
“Perception is a process by which individuals organize and interpret their sensory impressions in order to give meaning to their environment.”
Menurut Robbins persepsi adalah suatu proses dimana individu-individu mengorganisasi dan menginterpretasi kesan-kesan indera mereka agar memberikan
arti kepada lingkungan mereka. Namun demikian apa yang dipersepsikan seseorang dapat secara nyata berbeda dari realitas objektif. Ini dapat ditunjukkan dengan fakta
bahwa tidak akan ada seorang pun yang mempunyai pandangan yang tepat sama tentang permasalahannya.
Dari pengertian tersebut, apabila dikaitkan dengan perilaku dan sikap, bahwa individu-individu berperilaku dalam cara tertentu atau membentuk sikap-sikap
tertentu yang tidak didasarkan pada lingkungan eksternalnya sebagaimana kenyataannya, tetapi lebih didasarkan pada apa yang mereka lihat atau apa yang
mereka rasakan sebagaimana keadaannya. Persepsi dengan demikian merupakan penentu yang sangat penting bagi variabel-variabel dependen, karena interpretasi
mereka tentang realitas bukan berdasarkan realitas itu sendiri. Dalam hubungan antara persepsi terhadap budaya perusahaan, maka faktor
stimulus yang dimaksud adalah budaya perusahaan yang dirasakan kondusif oleh karyawan. Selain itu, akan dilihat bagaimana tiap karyawan mempersepsikan atau
memandang budaya perusahaannya yang berupa nilai-nilai, kebiasaan, serta norma yang ada di perusahaan berdasarkan informasi dan pengetahuan yang dimilikinya.
2.2.2. Budaya perusahaan