Perluasan Destinasi Energi Rusia

50

BAB III. DINAMIKA HUBUNGAN JEPANG-RUSIA

Bab ini terdiri dalam dua bagian. Pada bagian pertama dijelaskan tentang sejarah sengketa kepulauan Kuril dan sumber daya yang terkandung di kepulauan tersebut, untuk menunjukkan potensi yang dimiliki pulau sengketa. Selanjutnya bagian kedua memaparkan pasang surut hubungan bilateral Jepang-Rusia pasca Perang Dunia II. Hubungan bilateral tersebut meliputi tensi kedua negara dan kerjasama ekonomi dan energi baik dalam bentuk bantuan maupun penanaman modal.

A. Sengketa Kepemilikan Pulau Jepang-Rusia

Hubungan bilateral Jepang-Rusia memiliki sejarah panjang. Hubungan kedua negara Jepang-Rusia selalu diwarnai dengan perang perebutan wilayah, konflik dan ketegangan. Ketegangan kedua negara tersebut terjadi sejak masa kekaisaran. 108 Konflik kedua negara berlanjut ketika Perang Dunia I hingga Perang Dunia II berakhir. Hal ini disebabkan karena kedua negara, Jepang dan Rusia merupakan negara besar yang gemar melakukan ekspansi ke wilayah lain dengan tujuan memperluas wilayah dan untuk mengeksploitasi kekayaan alam dari negara jajahan. 109 Aksi saling klaim dua negara Jepang-Rusia terhadap beberapa pulau di wilayah Pasifik ini membuat hubungan kedua negara semakin renggang. Disela- sela konflik tersebut, kedua negara terlibat dalam beberapa 108 Jonah Asher. Sakhalin Island: Shaping Modern Japanese- Russian Relations, Missouri Proquest LLC 2009, 9-10. Dikutip dari Fitria Rahmawati. 109 Fitria Rahmawati, Kerjasama antara Rusia dan Jepang dalam Menangani Sengketa Kepulauan Kurill Selatan Periode 2003-2011. Hubungan Internasional- FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, 44. 51 perjanjian damai. Sebagaimana pada tahun 1853, Rusia pertama kalinya menancapkan bendera di Pulau Sakhalin bagian utara dan menyatakan kepemilikan pulau tersebut. 110 Aksi Kekaisaran Rusia tersebut mengundang protes dari pihak Jepang. 111 Kemudian untuk pertama kalinya diadakannya perjanjian Simodha Simoda Treaty pada tahun 1855. Perjanjian tersebut menghasilkan beberapa perjanjian, yakni perjanjian perdagangan, navigasi dan delegitimasi antara Jepang dan Rusia. 112 Selain itu perjanjian Simoda menentukan batas pulau- pulau sengketa, seperti batas Pulau Etorofu dan Uruppu sebagai bagian dari Rusia. Dengan kata lain seluruh Kepulauan Kuril bagian utara menjadi milik Kekaisaran Rusia, sementara bagian selatan adalah milik Kekaisaran Jepang. 113 Namun perjanjian tersebut tidak serta merta mampu menurunkan tensi sengketa dua kakaisaran, hingga masa kekaisaran Rusia berakhir. 114 Pasca Perjanjian Simoda, terjadi perang antara Jepang, Cina dan kekaisaran Rusia pada tahun 1856. Dalam perang tersebut, Jepang mampu mengalahkan Cina. Kekalahan tersebut memaksa Cina menandatangani Traktat Aigun 1858 yang didalamnya berisi bahwa kekaisaran Cina harus mnyerahkan teritorialnya di wilayah Utara dari Heilongjiang Amur dan Timur Ussuri, 110 Marilyn Macgruder Barnewell. When The Swan’s Neck Breaks, Philadelphia, Xulon press, 2008 dikutip dari Fitria Rahmawati. h.26 111 Time Table of Sakhalin Island,2009 112 Kimie Hara, Japanese-SovietRussian Relation Since 1945. Nisan Institute, Routladge. Japan, 12. 113 Ibid, 12 114 Pradyumna Pasat Karan, Dick Gilbreath. Japan in the 21 st Centtury; Environtment, economy, and Society. Kentucky, Universitu of kentucky 2005,h 300di kutip dari Fitria Rahmawati. 52 termasuk pulau Sakhalin. 115 Mengetahui hal tersebut kekaisaran Jepang mambuat tugu prasasti di Sakhalin Utara dan menyatakan bahwa seluruh pulau sakhalin menjadi milik kekaisaran Jepang. Kekaisaran Jepang dan Rusia kembali melakukan negosiasi melalu traktat St. Petersburg St.Petersburg Treaty pada tahun 1875. Dalam traktat tersebut kedua kekaisaran sepakat untuk malakukan pertukaran wilayah. Kekaisaran Jepang bersedia menyerahkan wilayah Sakhalin kepada kekaisaran Rusia, agar Jepang dapat kembali menguasai wilayah Kuril yang terletak antara Kamchatka dan Hokkaido tersebut. 116 Kemudian keseluruhan kepulauan Kuril berada pada teritori kekaisaran Jepang, sementara sebagai gantinya kekaisaran Rusia berhak atas Pulau Sakhalin. Aksi saling klaim Kepulauan Kuril berlanjut pada peperangan yang terjadi pada bulan Februari tahun 1904. Konflik berdarah yang terjadi antara Jepang- Rusia berlangsung selama satu tahun. Perang terjadi ketika Kekaisaran Rusia mencari pelabuhan air hangat warm water port di pelabuhan Arthur-Manchuria untuk digunakan sebagai armada angkatan laut dan sebagai pusat perdagangan maritim. 117 Dalam perang tersebut imperialis Rusia mengalami kekalahan, dan perang berakhir ketika ditandatanganinya perjanjian Portsmouth Portsmouth 115 Michel Share B. Where Empires collided; Russian and Soviet Relations with Hong Kong, Taiwan, Macao. Hongkong, Chenese University Press 2007 h,263 dikutip dari Fitria Rahmawati.h, 25 116 Thomas J Schoenboum. Peace in Northeast Asia, Resolving Japan’s territorial and Maritime Dispute with China, Korea and the Russia Federation. Edwar Elgar, 2008, 52 117 Ibid, 52 53 Treaty pada tahun 1905 118 . Pada tahun 1905 tersebut Jepang mengalahkan Rusia, sehingga Jepang mengakuisisi Pulau Sakhalin Selatan sebagai bagian dari Jepang. Kemudian hubungan bilateral kedua negara Jepang-Rusia semakin buruk, hingga terjadi konflik terbuka dan bentrok militer. Jepang melakukan penyerangan di beberapa wilayah, seperti Siberia. 119 Hal tersebut terus berlangsung hingga Perang Dunia II berakhir. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu. 120 Pasca penyerahan Jepang terhadap sekutu, Kepulauan Kuril disita oleh pasukan Uni Soviet. Penyitaan kepualauan Kuril tersebut kurang dari satu tahun, dimulai pada akhir bulan Agustus tahun 1950 hingga pada awal bulan Agustus tahun 1951. Keputusan tersebut diambil setelah penandatangaan perjanjian San Fransisko oleh Uni soviet pada tahun 1951. 121 Sejak ditetapkannya perjanjian tesebut Uni Soviet dan Jepang kembali bernegosiasi, namun negosiasi tersebut terhenti karena terdapat perbedaan pendapat terkait klaim Kepulauan Kuril. Negosiasi yang dilaksanakan pada tahun 1995 hingga 1956 tersebut membicarakan mengenai pembagian pulau yang disengketakan. 122 Hasil negosiasi tersebut menyatakan bahwa Pulau Shikotan dan Habomai diberikan kepada otoritas Jepang. 118 The Treaty of Portsmouth and The Russo- Japanese War 1904-1905, U.S. Department of State Office of the Historian. Tersedia di https:history.state.govmilestones1899- 1913portsmouth-treaty diakses pada 03 September 2014 119 Kimie Hara. Japanese- Soviet Russian relations Since 1945- Dificult Peace. Routlage, 2005, 13 120 Ibid, 13 121 The Treaty of Portsmouth and The Russo- Japanese War 1904-1905. 122 Ibid.