Kerjasama Energi Jepang-Rusia Kerjasama Ekonomi dan Energi Jepang-Rusia hingga tahun 2009 1.
63
mekanisme yakin, plane orientated dan market orientated yakni perjanjian antar negara terkait undang- undang JV dan perdagangan lintas batas ekspor- impor.
Pada tahun 1989, hasil dari perdagangan tersebut mencapai enam miliar dolar AS.
Tabel 3.2. Kerjasama Energi Uni Soviet- Jepang pada tahun 1970-an
Sumber: Svetlana Vassiliouk Contemporary Japanese-Russian Energy Cooperation: Problems, Current Developments, and PerspectivesInternational Political Science
Association. 2008.
64
Pada tahun 1990 perdagangan Jepang-Rusia telah mencapai tahap ketiga. Pada tahun tersebut intensitas perdagangan menurun. Hubungan bilateral kedua
negara kembali renggang. Kemudian ekspor dan impor menjadi sangat tidak stabil, meskipun hubungan perdagangan telah memperoleh hasil yang baik dan
signifikan.
145
Oleh sebab itu hal ini akan manjadi perhatian khusus bagi kedua negara baik dari pemerintah Rusia maupun pemerintah Jepang.
Kerjasama kedua negara berakhir ketika Perang Dingin berangsung. Hingga pada awal tahun 1990 tidak ada aktivitas dalam hubungan bilateral
Jepang-Rusia. Pada tahun 1992 Rusia mengalami krisis pasca Perang Dingin , namun demikian justru krisis tersebut kembali menjadi awal mula kerjasama
Jepang-Rusia. Pada saat itu Jepang menggelontorkan dana sebagai bantuan Ekonomi kepada Rusia melalui G8. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bantuan
ekonomi Jepang ke Rusia pada tahun-tahun transisi tersebut sebagian besar mengarah pada investasi di bidang sumber daya energi di wilayah tersebut.
Investasi Jepang pada kurun waktu 1990-1994 sebagian besar mengarah pada investasi minyak mentah dan gas. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan Jepang
akan sumber daya energi utamanya, yakni gas yang amat tinggi. Dalam kebijakan investasi tersebut, Jepang kembali melibatkan perusahaan dalam negerinya.
Negara tersebut melibatkan salah satu perusahaan minyak terbesarnya yakni perusahaan minyak Mitsui dan Mitsubishi. Kedua perusahaan besar Jepang
145
Andrey Belov, 123
65
tersebut menanam investasi dalam Proyek Sakhalin-II sebesar 45 . Kemudian sisanya dipegang oleh perusahan besar dunia Royal Dutch Shell milik AS.
146
Bantuan-bantuan tersebut kembali berlanjut pada proyek-proyek kerjasama energi. Pada tahun 2008, pemerintah Jepang melalui Lembaga
Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri METI dan Departemen Sumber Daya Alam dan Energi - ANRE
147
menandatangani Memorandum of Understanding MoU dengan perusahaan minyak terbesar Rusia Rosneft. Hal ini
merupakan pondasi bagi kerjasama energi di sejumlah sektor. Perjanjian serupa juga dilakukan pada bulan Mei 2009 dan bulan Juli 2010 antara ANRE,
perusahaan Itochu Jepang dan perusahaan petroleum Japan JAPEX dan Salah satu perusahaan energi terbesar milik Rusia, yakni perusahaan energi Gazprom
148
. Setelah penandatanganan Nota Kerjasama di bidang efisiensi energi dan
energi terbarukan pada bulan Mei 2009, kedua negara telah mengintensifkan kerjasama mereka di daerah-daerah dengan menyimpulkan sejumlah kesepakatan
penting di antara instansi terkait, dan melakukan seminar bilateral tahunan untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan kolaborasi dalam efisiensi energi dan
konservasi proyek yang sedang di jalankan tersebut.
149
Pada bulan Juli 2010, pasokan minyak mentah Rusia ke Jepang mencapai 93 , yakni mencapai sekitar
146
Poppy Sari Dewi, 16. Lihat juga www.cdi.orgrussiajohnson7068-16.cfm dan www.mofa.go.jpregionrussiaassistancetechhtml diakses pada 28 juni 2014
147
Svetlana Vasiliouk. Japanese- Russian Enerrgy cooperation: Problem and Perspecties- History of Bilateral cooperation: Lessons from the Past, 3.
148
Gazprom and Japanese Agency for Natural Resources and Energy Consider Cooperation
in Eastern
Russia”, Gazprom
dapat diakses
di http:www.gazprom.compressnews2011januaryarticle107602 dikutip dari Svetlana Vasiliouk,
4.
149
Svetlana Vasiliouk, 4.
66
1,61 juta kiloliter sekitar 10.130.000 barel. Jumlah ini merupakan 9 dari total impor minyak mentah Jepang.
150
Sebagian besar proyek-proyek bilateral antara Jepang-Rusia hingga akhir tahun 2010 ini secara geografis terbatas pada Pulau Sakhalin dan Siberia.
Pengembangan proyek ini fokus terhadap pengembangan minyak dan gas. Permasalahan politik yang tersisa, dan kurangnya kepercayaan, serta faktor
penghambat lain dalam hubungan Jepang-Rusia, menjadi kesulitan bagi kedua negara untuk menjalankan kerjasama dengan komprehensif. Namun demikian
investasi dan proyek-proyek bersama terutama di Rusia masih dilakukan oleh perusahaan-perusahaan energi Jepang.
Merkipun kerjasama bilateral kedua negara hingga tahun 2010 tergolong tidak memuaskan dan masih terdapat kepentingan yang tumpang tindih dari pihak
luar, namun konsistensi kedua negara baik Jepang-Rusia masih terlihat. Hal ini terlihat kembali pada tahun awal tahun 2011. Terjadi pertemuan yang dilakukan
Perdana Menteri Jepang Sinzo Abe dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara kembali menunjukkan perbaikan dalam
hubungan bilateralnya, terutama di bidang kerjasama perdagangan dan energi.
151
Hal Ini menunjukkan bahwa pembicaraan damai tetap dilakukan oleh kedua negara Jepang-Rusia untuk meredam tensi atas isu tertitori yang sedang
mereka hadapi. Selanjutnya Pada sub-bab berikut penulis akan memaparkan bagaimana perkembangan kerjasama energi serta hubungan bilateral antara
150
Risa Maeda. Japan almost doubles Russia crude imports in Aug. Fox Business, 30 September 2010. Dikutip dari Svetlana Vasiliouk , 4.
151
Akhiro Iwashita, The Northern Territories and Russo- Japan Relations, 3
67
Jepang-Rusia pada tahun 2011 hingga 2013. Hal ini menarik karena pada pertengahan tahun 2011 konsumsi energi Jepang semakin meningkat akibat
desakan kebutuhan pasca gempa dan Tsunami yang melanda Jepang.