Kepentingan Nasional National Interest

16 Kepentingan nasional yang bersifat luas dan bercabang tersebut menyebabkan kepentingan nasional sebuah negara terlihat dinamis. untuk menentukan kebijakannya, sebuah negara harus mampu menentukan kepentingan nasionalnya. Kepentingan nasional yang bersifat piroritas ataupun vital. Dalam hal ini keutuhan sebuah wilayah bagi sebagian negara adalah harga mati, negara tidak akan dengan mudah melepaskan klaim atas wilayah tersebut, begitu pula Jepang dan Rusia. Namun demikian dalam menentukan kepentingan nasional yang bersifat luas dan komprehensif, selain melihat unsur dalam negeri, kepentingan nasional juga harus melihat usur yang datang dari lingkungan internasional. Tulisan terakhir adalah jurnal yang di tulis oleh Svetlana Vassiliouk dengan Judul Japanese-Russian Energy Cooperation: Problem and Perspectives yang di terbitkan oleh The Institute of Energy Economics, Jepang pada tahun 2008. Dalam jurnal tersebut Vassiliouk menjelaskan mengenai hubungan tarik- menarik antara Jepang-Rusia. Dalam Jurnal tersebut menjelaskan kerjasama energi Jepang pasca Perang Dunia II yang terhambat dengan sengketa kepulauan yang sedang mereka hadapi. Terdapat banyak kepentingan yang terjadi dalam hubungan bilateral Jepang dan Rusia pasca Perang Dunia II. Tidak hanya kepentingan atas pulau sengketa, namun juga kepentingan negara lain terhadap Jepang-Rusia, seperti AS. Hal ini diperparah dengan pecahnya Perang Dingin , dimana keduanya Jepang-Rusia berada dalam kubu yang berseberangan ideologi. Kerjasama yang diselenggarakan oleh kedua negara tersebut selain 17 sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan energi, juga digunakan sebagai bentuk kepercayaan kedua negara dalam menjalin hubungan atau mitra kerjasama. Perbedaan penulisan ini dengan skripsi yang sedang penulis teliti adalah dalam jurnal tersebut Vassilliouk melihat hingga tahun 2007 hubungan Jepang- Rusia yang tidak menentu, kerjasama energi yang dijalankan tidak membuahkan hasil signifikan terhadap hubungan bilateral kedua negara terkait sengketa kepulauan. Dalam Jurnal tersebut Vassilliouk tidak hanya melihat kebutuhan energi, namun juga melihat faktor kepentingan lain yang berasal dari luar, hal ini yang digunakan sebagai penghambat bagi hubungan bilateral kedua negara. Sedangka skripsi yang saya teliti fokus terhadap kepentingan energi Jepang, dengan melihat penyebab peningkatan kerjasama energi pada tahun 2011-2013. Skripsi ini melihat peningkatan kerjasama dari dua arah Jepang-Rusia.

2. Keamanan Energi Energy Security

Terdapat beberapa definisi dalam menjelaskan keamanan energi. Definisi keamanan energi menurut Internasional Energy Agencies IEA ialah “The uninterrupted availability of energy sources at an affordable price ” 26 ketersediaan yang terus menerus dari sumber energi dengan harga yang terjangkau. terjemahan oleh penulis Pengertian tersebut menjelaskan bahwa keamanan energi melindungi berbagai masalah seperti, kemanan prasarana, harga barang, ketersediaan keaneka ragaman, resiko dari terorisme dan perang, keamanan pendapatan, keamanan ketersediaan, akses untuk mendapatkan cadangan baru, dan energi sebagai 26 Whats is energy Security?. International Agency IEA tersedia di; http:www.iea.orgtopicsenergysecuritysubtopicswhatisenergysecurity diakses pada 20 juli 2014, 6 18 senjata. 27 Definisi keamanan energi menurut IEA tidak jauh berbeda dengan konsep keamanan energi menurut United Nation Development Program UNDP yakni, “The availability of energy at all times in various forms, in sufficient quantity and at affordable prices”. 28 Yang dipahami sebagai ketersediaaan pasokan energi dalam kuantitas yang cukup dengan harga yang dapat dijangkau. terjemahan oleh penulis Definisi keamanan energi menurut Institute of Energy Economics Japan IEEJ lebih komprehensif, secara spesifik menjelaskan keamanan suplai tidak hanya demi memenuhi kebutuhan manusia, juga penting bagi ekonomi dan industri, sebaga berikut; “To secure adequate energy at reasonable price necessary for the people’s lives, and economic and industrial activities of the country”. 29 Jaminan untuk mencukupi energi, dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan hidup manusia, ekonomi dan aktivitas industri dari sebuah negara terjemahan oleh penulis. Sedangkan menurut Jonathan Elkind dalam kebijakan dan Energi Internasional di US Department of Energy, 30 menyebutkan bahwa keamanan energi mengandung empat elemen, antara lain: 1. Ketersediaan Availability 27 Whats is Energy Security?. International Agency IEA, 8. 28 Definisi tersebut dijelaskan oleh UNDP tentang keamanan energi “the availability of energy at all times in various forms, in sufficient quantity and at affordable prices “. Lebih lanjut lihat dalam United Nations Development Prgram, World energy Assesment, New york 2000. Dikutipdalam Makmur Keliat, “Kebijakan Keamanan Energi” Global vol 8, 2006, 60. 29 Japanese- Russian Energy Cooperation: Problem and Perspectives. Istitute of Energy, Economic Japan IEEJ, tokyo, november 2008. Tersedia di; http:eneken.ieej.or.jpendatapdf461.pdf diakses pada 20 Februari 2014 30 Carlos Pascual dan Jonathan Elkind. Energy Security-Economics, Politics, Trategies, and Implication- Energy Security, Call for aBroader Agenda. Woshington,D.C. Brooking Institution Press, 2010, 121-129. 19 Elemen ini mengacu pada kemampuan produsen dan pengguna untuk mengamankan energi yang diperlukan dan komponen penduduknya seperti solusi teknis pada produksi, transportasi, konversi, penyimpanan dan distribusi. 2. Keandalan Reliability Elemen ini mengacu pada pelayanan energi yang bebas dari gangguan, dengan kriteria yang saling terkait, termasuk: a. Keanekaragaman sumber suplai keanekaragaman bahan bakar dan tteknologinya. b. Keanekaragaman rantai suplai. c. Kemampuan mengatasi kendala dan kegagalan. d. Menurunkan kebutuhan energi agar mengurangi beban dari infrastruktur. e. Penanganan pada kasus terjadinya kegagalan. f. Menyebarkan informasi ke pasar setiap waktu. 3. Keterjangkauan Affordability Hal ini tidak hanya terkait dengan harga yang murah, tetapi juga harga yang stabil dan tidak mudah berubah. 4. Keberlanjutan Sustainability Elemen terakhir mengacu pada meminimalkan kerusakan di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan lewat tersedianya infrastruktur energi yang ramah dan tahan lama. Beberapa komponen lain yang perlu diperhitugkan seperti emisi gas rumah kaca harus rendah dan mampu memproteksi sistem energi. 31 Berdasarkan bagian Kebijakan dan Energi Internasional pada US Department of Energy, Elkind menyebutkan bahwa keamanan energi 31 Carlos Pascual dan Jonathan Elkind, Energy Security-Economics, Politics, Trategies, and Implication- Energy Security,124-125. 20 mengandung empat elemen, yaitu: ketersediaan availability, keandalan reliability, keterjangkauan affordability, dan keberlanjutan sustainability. 32 a. Ketersediaan mengacu pada kemampuan konsumer dan pengguna untuk mengamankan energi yang diperlukannya. Komponen pendukungnya adalah solusi teknis pada produksi, transportasi, konversi, penyimpanan, dan distribusi. b. Keandalan, mengacu pada pelayanan energi yang bebas dari gangguan, dengan kriteria yang saling terkait, termasuk:  Keanekaragaman sumber suplai keanekaragaman bahan bakar dan teknologinya.  Keanekaragaman rantai suplai.  Kekenyalan atau kemampuan mengatasi kejutan dan kegagalan.  Menurunkan kebutuhan energi agar mengurangi beban dari infrastruktur.  Redundansi pada kasus terjadinya kegagalan.  Menyebarkan informasi ke pasar setiap waktu. c. Keterjangkauan, melibatkan tidak hanya harga yang murah – relatif terhadap penghasilan – tetapi juga harga yang stabil dan tidak mudah berubah. d. Keberlanjutan, mengacu pada meminimalkan kerusakan di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan lewat tersedianya infrastruktur energi yang awet dan berumur panjang. 32 Elkind Jonathan, “Energy Security: Call for Broader Agenda”. In Carlos Pascual and Jonathan Elkind eds, Energy Security: Economics, Politics, Strategies, and Implications 2010Washington DC, Brookings Institution Press,119-148.