KESIMPULAN Peningkatan kerjasama energi Jepang-Rusia di tengah sengketa kepulauan kuril 2011-2013

30 Perbedaan ini menjadi penting karena terdapat dua pertimbangan. Pertama, mengandung pengertian bahwa terdapat batas, antara ketersediaan dan waktu. Berdasarkan energi yang tidak dapat diperbaharui tersebut, maka melahirkan kebutuhan efisiensi dalam penggunaan energi dan sekaligus konserfasinya. Kedua, terkait dengan kebutuhan untuk melakukan diversifikasi penggunaan energy. 49 Dikenal dengan istilah enegry mix, yakni suatu negara sebaiknya tidak hanya mengandalkan satu sumber energi yang tersedia, namun harus menganekararagamkan sumber- sumber energi yang dibutuhkan. 2. Terkait dengan dimensi penggunaan teknologi pengolahannya. Berdasarkan sudut pandang ini, energi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu energi tradisional traditional energy dan energi modern modern energy, contoh untuk energi modern adalah listrik, fossil fuels bahan bakar dan seluruh energi yang dapat di perbaharui. Sedangkan contoh energi tradisional adalah penggunaan kayu bakar dan biomass. 3. Bila dilihat dari sudut pandang dimensi mata rantai, energi dapat dikategorikan sebagai energi primer primary energy, energi sekunder secondary energy, dan energi akhir final energy. 50 Keterkaitan antara energi primer, sekunder dan akhir dikenal dengan istilah mata rantai energi energy chain. Rantai ini berawal aktivitas eksplorasi hingga ekstraksi yang disebut sebagai energi primer. Kemudian aktivitas pemrosesan 49 Makmur Keliat. Kebijakan Keamanan Energi, 35. 50 Ronald A. Morse Energy and Japan’s National Security Strategy, dalam Ronald A. Morse ed, The Politics of Japan’s Energy Security. Berkeley: Institute of East Asian StudiesUniversity of California, 1981, 38. Dikutip dari Makmur Keliat, Kebijakan Keamanan Energi, 36. 31 hingga transportasi disebut dengan energi sekunder, selanjutnya konservasi hingga distribusi disebut sebagai energi akhir. 4. Dampak lingkungan yang diakibatkan oleh energi. Berdasarkan sudut pandang ini dapat dilihat dari dua kategori, yaitu energi bersih clean energy dan energi kotor dirty energy atau energi yang tidak ramah lingkungan. Dalam kategori tersebut dapat dibagi lagi menjadi beberapa sektor; sektor rumah tangga, sektor industrial, sektor komersial, dan sektor transportasi. 51 Pembagian sektor ini menentukan penggunaan energi. Misalnya, gas alam yang dipandang lebih bersih dibandingkan dengan batu bara dan bahan bakar minyak karena beresiko menghasilkan carbon dioxide CO 2 . Resiko ini lebih kecil jika dibandingkan dengan penggunaan batu bara.

B. Sumber Daya Energi Jepang

1. Kebutuhan Sumber Daya Energi Jepang.

Sejarah agresi Jepang ke negara-negara Asia Tenggara selama Perang Dunia II tidak lepas dari motivasi Jepang dalam mencari sumber mineral strategis yang ada di sepanjang kawasan ini, mulai dari minyak bumi, timah, batu bara, alumunium hingga besi. Keseluruhan sumber mineral tersebut merupakan bahan baku utama pembangkit energi bagi proses industrialisasi di negeri mata hari terbit tersebut. 52 Pasca mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II pada tahun 51 Makmur Keliat. Kebijakan Keamanan Energi, 37. 52 Daniel Yergin, The Prize: The Epic Quest for Oil, Money and Power, NewYork: Simon Schuster Publishing, 1992. Dikutip dari Nurul Isnaeni Jepang dan Isu Keamanan Energi : Dari Krisis Minyak Dunia Hinga Politik Perubahan Iklim, Jurnal Politik Internasional; Krisis Energi. Departmen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia V. 8, n. 2, 2006. 56.