Klaim Rusia Terhadap Kepulauan Kuril

78 Pada tahun 1970-an Jepang dihadapkan pada lonjakan harga minyak dunia yang melambung tinggi karena terjadi krisis. Kemudian pada tahun 2000 Jepang dihadapkan pada isu lingkungan karena penggunaan nuklirnya. Jepang bergabung dengan negara-negara anggota Perserikatan Bangsa- Bangsa untuk bersama-sama menandatangani Kyoto Protocol. 179 Namun dalam perjalanannya Jepang kemudian mengkaji ulang kebijakan atas penandatanganan ratifikasi Protokol Kyoto karena ketidak-ikutsertaan AS dan Cina dalam meraftifikasi perjanjian tersebut. 180 Di samping itu Jepang harus bersaing dengan negara-negara tetangga, utamanya dengan negara-negara OECD. Negara-negara OECD seperti Cina, India memiliki kebutuhan energi yang sama dengan Jepang. Negara-negara tersebut tidak mampu memenuhi konsumsi domestik hanya dengan mengandalkan produksi domestik. Oleh sebab itu Jepang harus mengamankan suplai energi asing terlebih dahulu. Selain dengan negara anggota OECD Jepang harus menjalin hubungan baik dengan negara-negara produsen minyak dan energi. Pada tiga tahun terakhir ini, Jepang dihadapkan pada krisis energi yang diakibatkan oleh bencana gempa dan tsunami yang melanda Fukushima. Bencana tersebut adalah bencana alam sekaligus krisis energi terbesar yang pernah dialami 179 Rangkaian kerja PBB yang berkaitan dengan isu lingkungan dan perubahan iklim. Sebuah perjanjian internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi perjanjian tersebut berkomitmen untuk mengirangi emisi atau pengeluaran karbon dioksida dan gas rumah kaca secara berlebihan. Namun Jepang mengkji ulang kebijakannya karena ketidakikutsertaan negara maju seperti AS dan Jepang dalam meratifikasi perjanjian tersebut. Japan Position Regarding the Kyoto Protocol. Kementerian Luar Negeri Jepang MOFA. Tokyo 2011,2. Tersedia di http:www.mofa.go.jppolicyenvironmentwarmcopkp_pos_1012.html diakses pada 12 Oktober 2014. 180 Japan Position Regarding the Kyoto Protocol. Ministry of Foreign Affairs of Japan, 2. 79 Jepang. 181 Bencana gempa bumi yang berkekuatan 9,0 skala richter tersebut menyebabkan terjadinya tsunami. Dalam musibah tersebut, Jepang mengalami kerugian besar di sektor infrastruktur, seperti hancurnya bangunan kota dan rusaknya beberapa reaktor nuklir. Selain kerugian berupa materi, bencana tsunami tersebut menyebabkan 20.000 orang meninggal. Rusaknya beberapa infrastruktur seperti bangunan pemerintah, pemukiman penduduk, dan rusaknya beberapa reaktor nuklir inti menjadi permasalahan besar bagi Jepang sehingga bencana tersebut menjadi masalah baru bagi Jepang yang berkaitan dengan keamanan energinya. Tiga buah reaktor utama milik pabrik bertenaga nuklir Daiichi Fukushima ditutup dan tidak dapat beroperasi karena dikhawatirkan akan menanbah kerugian dan mengalami kerusakan pada reaktor lain maka pihak pabrik memutuskan untuk menutup reaktor yang tersisa. Selain pihak pabrik, masyarakat juga meminta agar pabrik bertenaga nuklir tersebut ditutup. Oleh sebab itu pemerintah Jepang mengeluarkan perintah untuk menutup seluruh reaktor bertenaga nuklir. 182 Selama enam bulan berikutnya seluruh reaktor nuklir Jepang tidak dapat beroperasi. Keputusan pemerintah tersebut bertujuan untuk menghindar rusaknya reaktor lain dan dikhawatirkan bencana susulan akan terjadi. Secara geografis, pada dasarnya Jepang rentan terhadap pembangkit listrik bertenaga nuklir PLTN. Selama ini Jepang sangat bergantung terhadap sumber daya nuklirnya. 183 181 Damian Grammaticas, Japan Earthquake: Explosion at Fukushima Nuclear Plan Tokyo, BBC News Asia- Pasific tersedia di http:www.bbc.co.uknewsworld-asia-pacific- 12720219 182 Damian Grammaticas, Japan Earthquake: Explosion at Fukushima Nuclear Plan. 183 Linda McCann, Japan’s Energy Security Challenges: The World is Watching. Department of Defence, ADF Journal, no 190, 2013, 11. 80 Namun, ketergantungan Jepang terhadap nuklir sebagai pembangkit Listrik memiliki dua hambatan. Hambatan pertama mengacu pada syarat pembuatan atau disain mesin pembangkit nuklir yang disebabkan oleh kesalahan pekerja atau kesalahan teknis mesin. Hambatan kedua berkaitan dengan keadaan geografis Jepang yang sering mengalami gempa. 184 Kendala geografis ini menjadi ancaman yang paling mungkin dialami Jepang. Penyebab seringnya terjadi gempa di Jepang karena letaknya yang berada di kawasan Ring of Fire lingkaran Api. Lingkaran api ialah sebuah wilayah perairan Pasifik yang rawan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi. Lingkaran api mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Wilayah ini membentang dari Amerika Utara, Pasifik, Eurasia hingga Filipina. Sekitar 90 gempa bumi telah terjadi di wilayah ini. 185 Sementara itu Jepang terletak diantara lempeng Amerika utara dan Eurasia. Oleh sebab itu kejadian alam seperti gempa bumi dan tsunami sulit di prediksi, sehingga amat rentan terhadap PLTN Jepang. Sebelum bencana alam melanda Fukushima, Jepang mengandalkan sumber daya energi bertenaga nuklir sebagai sendi dari strategi keamanan energinya. Dapat dilihat dari data yang ditunjukkan sebelum terjadi bencana tsunami yang melanda Jepang, lebih dari 30 dari konsumsi listrik Jepang bertumpu pada PLTN. 186 Bencana Tsunami pada tahun 2011 tersebut menyebabkan konsumsi 184 Rod Adams, Nuclear Power after Fukushima: It is still, the energy of the Future- Atomic Insights Agustus 2011, tersedia di; http:atomicinsights.comnuclear-power-after- fukushima-it-is-still-the-energy-of-the-future pertama kali terbit di jurnal National Review vol LXIIIno. 11, 20 juni 2011. 185 Mount Ontake Volcano Eruption Death Toll Reaches 55: Reports, oktober 2014 http:en.ria.ruworld20141008193798036Mount-Ontake-Volcano-Eruption-Death-Toll- Reaches-55-Reports.html 186 Linda Mcc Can, Japan’s Energy Security Challenges: The World is Watching, 3.