Kerangka Konsep Definisi Operasional

40 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dibuat untuk menjelaskan kaitan antara keluhan MSDs dengan faktor pekerjaan dan faktor pekerja berupa umur, kebiasaan merokok, indeks masa tubuh, kesegaran jasmani, masa kerja. Untuk faktor jenis kelamin tidak diteliti karena seluruh pekerja di bagian Fabrikasi berjenis kelamin laki-laki, sedangkan faktor waktu kerja tidak diteliti karena waktu kerja yang diterapkan kepada seluruh pekerja Fabrikasi adalah sama, yaitu 8 delapan jam kerja setiap hari. Faktor lingkungan seperti getaran, mikromiklat dan pencahayaan tidak diteliti karena keterbatasan alat ukur dan memerlukan ahli atau yang telah tersertifikasi untuk mengukurnya. Untuk faktor psikososial seperti kepuasan kerja, stress mental dan organisasi kerja tidak diteliti karena penelitian ini hanya terfokus terhadap pengukuran karakteristik fisik pekerjaan pada bagian fabrikasi di PT. Caterpillar Indonesia. Sedangkan pengaruh faktor stress terhadap keluhan MSDs, belum didapatkan penelitian dan fakta-fakta yang jelas serta belum ada alat ukuruji yang akurat, untuk saat ini alat ukur tersebut masih dalam tahapan pengujian dan pengembangan alat ukur NIOSH 2002. Adapun skema kerangka konsep dapat digambarkan sebagai berikut : Skema 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Keluhan MSDs Risiko Pekerjaan Usia Masa Kerja Indeks Masa Tubuh Kebiasaan Merokok Kesegaran Jasmani

3.2. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Keluhan MSDs Gejala yang ada pada salah satu bagian tubuh atau lebih yang dirasakan oleh responden berupa pegal pada otot, kaku, nyeri, kesemutan, rasa terbakar dan bengkak pada persendian. Mengisi lembar Nordic Body Map Nordic Body Map 1. Keluhan berat; jika memiliki satu gejala atau lebih yang menetap selama 3 hari dalam waktu 7 tujuh hari terakhir. 2. Keluhan ringan; jika memiliki satu gejala atau lebih yang menetap selama 1 hari dalam waktu 7 tujuh hari terakhir. 3. Tidak ada keluhan Katharine et al. 2005 Ordinal 2. Risiko Pekerjaan Tingkat risikopaparan dari aktifitas pekerjaan dengan mengukur postur leher, bahu, siku, tangan dan pergelangan tangan, serta punggung dengan mengacu pada skor Quick Expossure Check Observasi, Wawancara Lembar QEC, Kuesioner, Kamera, Busur, tabel skor 1. Risiko Sedang; jika diperoleh nilai total QEC 40 - 50 2. Risiko rendah; jika diperoleh nilai total QEC ≤ 40 Buckle and Li, 2005 Ordinal 3. Usia Terhitung lama hidup pekerja saat tahun kelahiran hingga penelitian dilakukan. Wawancara Kuesioner Tahun Ratio 4. Masa Kerja Lamanya bekerja sebagai juru laswelder. Wawancara Kuesioner Tahun Ratio 5. Indeks Masa Tubuh Kondisi status gizi pekerja saat dilakukan penelitian. Dihitung dengan rumus BB 2 TB berat badan 2 tinggi badan WHO 200. Pengukuran langsung Timbangan badan dan microtoa 1. Obesitas; jika IMT 30 2. Overweight ; jika IMT 25-30 3. Normal ; jika IMT 18,5-25 4. Underweight ; jika IMT 18,5 WHO, 2003 Ordinal 6. Kebiasaan Merokok Banyaknya jumlah rokok yang dikonsumsi oleh pekerja setiap hari. Wawancara Kuesioner 1. Berat jika 20 batanghari 2. Sedang jika 10-20 batanghari 3. Ringan 10 batang per hari 4. Tidak merokok jika berhenti 1 tahun Bustan, 2000 Ordinal 7. Kesegaran Jasmani Kegiatan melakukan senam pagiolahraga dalam seminggu. Humantech, 2003 Wawancara dan observasi Kuesioner 1. Kurang; jika melakukan senam pagiolahraga 5 xminggu 2. Cukup; jika melakukan senam pagiolahraga ≥ 5 xminggu Ordinal

3.3. Hipotesis