Oleh karena itu, melihat besarnya dampak yang muncul maka perusahaan dapat menerapkan sistem job rotation dan perusahaan
menghimbau kembali kepada pekerja untuk menggunakan back support guna meminimalisir keluhan MSDs, serta perusahaan mewajibkan kepada
pekerja agar melakukan senam pagi secara rutin. Hal tersebut sesuai dengan teori yang disebutkan dalam Parkes et al.
2005 bahwa otot yang tegang dapat dipulihkan apabila ada jeda waktu istirahat yang digunakan untuk peregangan otot. Selain himbauan untuk
beristirahat, perusahaan juga menyediakan back support yang berfungsi menyokong pinggang dan punggung guna menghindari risiko ketika dalam
posisi membungkuk. Akan tetapi banyak pekerja yang tidak memakainya karena merasa kurang nyaman dan ruang geraknya terbatas ketika bekerja.
Adapun jenis back support yang biasa digunakan adalah sebagai berikut : Gambar 6.4.
Back Support
Sumber : www.ergoweb.com
6.3.2. Hubungan antara Usia dengan Keluhan MSDs
Menurut Bridger 1995, sejalan dengan meningkatnya usia akan terjadi degenerasi pada tulang dan keadaan ini mulai terjadi degenerasi
berupa kerusakan jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan parut, pengurangan cairan. Hal tersebut menyebabkan stabilitas pada tulang dan
otot menjadi berkurang sehingga semakin tua seseorang maka semakin tinggi risiko orang tersebut mengalami penurunan elastisitas pada tulang
yang menjadi pemicu timbulnya gejala MSDs. Hasil analisis hubungan antara faktor usia dengan keluhan MSDs di
bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia menyebutkan bahwa kelompok pekerja yang memiliki keluhan MSDs berat 9,4 berusia rata-rata 36
tahun, sedangkan mereka yang memiliki keluhan MSDs ringan 77,3 berusia rata-rata 31 tahun. Lain halnya dengan kelompok pekerja dengan
kategori tidak ada keluhan MSDs 13,3 memiliki rata-rata usia 28 tahun. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa keluhan MSDs akan
meningkat secara linear sesuai dengan bertambahnya usia. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang terdapat dalam
Oborne 1995 bahwa keluhan otot skeletal biasanya dialami seseorang pada usia kerja yaitu 24-65 tahun dan keluhan pertama biasa dialami pada usia 35
tahun serta tingkat keluhan akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Sedangkan teori yang disebutkan oleh Bridger 2003 bahwa sejalan
dengan meningkatnya usia akan terjadi degenerasi pada tulang dan keadaan ini mulai terjadi di saat seseorang berusia 30 tahun. Pada usia 30 tahun
terjadi degenerasi yang berupa kerusakan jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan parut, pengurangan cairan sehingga hal tersebut
menyebabkan stabilitas pada tulang dan otot menjadi berkurang.
Berdasarkan hasil uji statistik tabel 5.10 diperoleh p value 0,116 0,05 hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia pekerja
dengan keluhan MSDs. Tidak adanya hubungan dimungkinkan karena pekerja yang memiliki usia dibawah umur rata-rata untuk terkena keluhan
MSDs 31 tahun, lebih banyak yang bekerja dengan risiko pekerjaan ringan daripada risiko pekerjaan sedang dan juga lebih banyak yang memiliki masa
kerja dibawah rata-rata 7 tahun untuk mengalamai keluhan MSDs. Selain itu, banyak terdapat pekerja yang berumur dibawah usia rata-rata terjadinya
keluhan MSDs 31 tahun dan mengalami keluhan MSDs. Sebaliknya, terdapat pekerja yang berumur diatas usia rata-rata terjadinya keluhan MSDs
31 tahun akan tetapi tidak mengalami keluhan MSDs berat.
6.3.3. Hubungan antara Masa Kerja dengan Keluhan MSDs