Frekuensi Durasi Beban Alat PerangkaiGenggaman

17

1. Faktor Pekerjaan

a. Postur Kerja

Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiahnya. Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi, semakin tinggi pula terjadi keluhan otot skeletal. Sikap kerja tidak alamiah pada umumnya karena ketidaksesuaian pekerjaan dengan kemampuan pekerja Grandjen, 1993. Berdasarkan hasil penilitian Hendra dan Raharjo 2008, diperoleh bahwa skor risiko REBA pada pekerjaan pemuatan kelapa sawit ke dalam truk sebesar 8-10high risk, dan 83,7 dari 117 pekerja merasakan keluhan MSDs pada leher dan punggung bawah. Adapun postur-postur janggal adalah sebagai berikut : Gambar 2.3. Postur Tubuh Janggal Sumber : WMSDs Guide and Tools for Modified Work, Susan Stock 2005

b. Frekuensi

Frekuensi yang terlampau sering akan mendorong fatigue dan ketegangan otot tendon. Ketegangan otot tendon dapat dipulihkan apabila ada jeda waktu istirahat yang digunakan untuk 18 peregangan otot. Dampak gerakan berulang akan meningkat bila gerakan tersebut dilakukan dengan postur janggal dan beban yang berat. Berdasarkan studi yang dilakukan European Campaign On Musculoskeletal Disorders pada tahun 2008 terhadap 235 juta orang pekerja di Eropa, melaporkan 62 telah terpapar MSDs pada tangan akibat adanya gerak repetitiveberulang dan 46 dilaporkan akibat posisi tubuh yang melelahkan selama bekerja. Gambar 2.4. Posisi tubuh yang akan diukur Sumber : WMSDs Guide and Tools for Modified Work, Susan Stock 2005

c. Durasi

Durasi adalah jumlah waktu terpajan faktor risiko. Durasi didefinisikan sebagai durasi singkat jika 1 jam per hari, durasi sedang yaitu 1-2 jam per hari, dan durasi lama yaitu 2 jam per 19 hari. Durasi terjadinya postur janggal yang berisiko bila postur tersebut dipertahankan lebih dari 10 detik Brief Survey Methode dalam Humantech, 2003. Berdasarkan hasil studi Octarisya 2009, diketahui bahwa 59,3 pekerja yang mengalami keluhan MSDs diakibatkan oleh aktifitas mengangkatmanual handling dengan total waktu kerja selama 6 jam setiap hari.

d. Beban

Beban merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan otot rangka. Berat beban yang direkomendasikan adalah 23-25 kg, sedangkan menurut Departemen Kesehatan 2009 mengangkat beban sebaiknya tidak melebihi dari aturan yaitu laki-laki dewasa sebesar 15-20 kg dan wanita 16-18 tahun sebesar 12-15 kg. Berdasarkan studi oleh European Campaign On Musculoskeletal Disorders terhadap 235 juta pekerja di beberapa negara Eropa pada tahun 2008, diperoleh 18 pekerja telah mengalami MSDs diakibatkan pekerjaan memindahkan benda berat dari container setiap harinya.

e. Alat PerangkaiGenggaman

Menurut Tarwaka 2004 pada saat tangan harus memegang alat ataupun menekan tombol, maka jaringan otot tangan yang lunak akan menerima tekanan langsung dari pegangan alat, apabila hal ini sering terjadi dapat menyebabkan 20 rasa nyeri otot menetap. Berdasarkan hasil studi Susan et al. 2004, permasalahan ergonomi pada operator mesin dan assembler adalah ketika tangan digunakan untuk menghidupkan mesin seperti mendorong tombol dan menekan panel, menggenggam besi untuk membuka kotak, memegang benda atau pun alat kerja dengan ujung jari Susan, 2005.

2. Faktor Lingkungan

a. Getaran