24 tidak merokok. Kebiasaan merokok akan menurunkan kapasitas
paru-paru, sehingga kemampuannya untuk mengkonsumsi oksigen akan menurun. Bila orang tersebut dituntut untuk
melakukan tugas yang menuntut pengerahan tenaga, maka akan mudah lelah karena kandungan oksigen dalam darah rendah
Jeanie Croasmun. 2003. Sedangkan menurut Bustan 2000, kebiasaan merokok dibagi menjadi 4 kategori yaitu, kebiasaan
merokok berat 20 batanghari, sedang 10-20 batanghari, ringan 10 batanghari dan tidak merokok.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Annuals of Rheumatic Diseases
Croasmun, 2003 terhadap 13.000 perokok dan non perokok dengan rentang umur antara 16 s.d 64 tahun,
dilaporkan bahwa perokok memiliki risiko 50 lebih besar untuk merasakan MSDs. Hal ini dikarenakan efek rokok akan
menciptakan respon rasa sakit atau sebagai permulaan rasa sakit, mengganggu
penyerapan kalsium
pada tubuh
sehingga meningkatkan
risiko terkena
osteoporosis, menghambat
penyembuhan luka patah tulang serta menghambat degenerasi tulang.
e. Kesegaran Jasmani
Pada umumnya keluhan otot jarang dialami oleh seseorang yang dalam aktifitas kesehariannya mempunyai cukup waktu
untuk beristirahat. Sebaliknya, bagi yang dalam pekerjaan kesehariannya memerlukan tenaga besar dan tidak cukup istirahat
25 akan lebih sering mengalami keluhan otot. Tingkat kesegaran
tubuh yang rendah akan mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot. Keluhan otot akan meningkat akibat kurangnya kelenturan
otot sejalan dengan bertambahnya aktivitas fisik tanpa kesegaran jasmani Mitchell, 2008.
Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh Evans 1996 yang dilakukan terhadap 10 pekerja dan telah berumur
tua, didapatkan bahwa olahraga telah terbukti efektif meningkatkan daya tahan otot tubuh. Hal ini dapat dilihat karena
adanya kenaikan 128 kapasitas oksigan pada otot akibat olahraga yang dilakukan setiap hari selama 12 pekan Evans,
1996. Gambar 2.5.
Senam 4-Before
Sumber : WMSDs Guide and Tools for Modified Work, Susan 2005
26 Sejalan dengan penelitian di atas, Moore 1998 telah
melakukan penelitian terhadap 60 pekerja di perusahaan manufaktur dengan mengadakan senam selama 5-8 menit setiap
harinya dalam dua bulan. Senam tersebut meliputi gerakan pada leher, bahu, tangan, pinggang, punggung dan kaki. Maka
diperoleh hasil yang signifikan yaitu pekerja merasakan peningkatan fleksibilitas otot dan pengurangan rasa sakit pada
otot.
f. Kekuatan Fisik
Seperti yang dilaporkan oleh NIOSH 2007 bahwa keluhan punggung yang tajam pada para pekerja yang menuntut
pekerjaan otot diatas batas kekuatan otot maksimalnya. Dalam studinya, Chaffin 1991 mengemukakan bahwa
pekerja yang memiliki kekuatan otot rendah beresiko tiga kali lipat lebih besar mengalami keluhan otot dibandingkan pekerja
yang memiliki kekuatan otot yang tinggi. Namun sama halnya dengan kebiasaan merokok dan jenis kelamin, pendapat ini masih
diperdebatkan.
g. Masa Kerja