Penghitungan Kerangka Teori Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

37

c. Penghitungan

Contoh perhitunganpenilaian MSDs untuk faktor pekerjaan diuraikan sebagai berikut : Tabel 2.2. Tabulasi penilaian QEC pada bagian punggung Sumber : University of Surrey, Buckle 2005 Untuk menetukan besar risiko dari faktor pekerjaan dengan berpedoman pada tabulasi penilaian QEC pada bagian punggung yang menghasilkan nilai kombinasi postur kerja A1-A3 dan berat H1-H4. Jika diperoleh nilai pada A2 dan H2 maka akan didapat nilai 6, kemudian nilai tersebut ditulis pada yang kolom kosong yang tersedia di bagian pojok kanan bawah. Begitu juga dengan tabel berikutnya dihitung dengan cara yang sama. Setelah itu, nilai yang terdapat pada kotak bertuliskan ”score 1” hingga “score 6” dijumlahkan sehingga diperoleh total skor risiko paparan MSDs pada salah satu bagian tubuh yang nantinya dibandingkan dengan nilai standar yang ada. Prosedur yang sama dapat dilakukan kembali pada perhitungan risiko MSDs bagian tubuh lainnya seperti bahu, pergelangan tangan, leher. 38 Untuk mengetahui level risikopaparan dari hasil perhitungan di atas, dapat mengacu pada tabel berikut ini : Tabel 2.3. Kategori Nilai Paparan Pada Bagian Tubuh Skor Tingkat Paparan Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Punggung static 8-15 16-22 23-29 29-40 Punggun Gerak 10-20 21-30 31-40 41-56 Bahulengan 10-20 21-30 31-40 41-56 Pergelangan tangan 10-20 21-30 31-40 41-56 Leher 4-6 8-10 12-14 16-18 Sumber : University of Surrey, Buckle 2005 Total skor diperoleh dengan menjumlahkan skor pada setiap bagian tubuh, lalu dibagi dengan angka 176 total skor176. Adapun hasil perhitungan tersebut dikategorikan berdasarkan tabel berikut berikut : Tabel 2.4. Kategori Tingkat Paparan Tindakan Tingkatan QEC skor Ekuivalen skor RULA Tindakan Low ≤ 40 1 - 2 Dapat diterima Medium 41 – 50 3 – 4 Perlu investigasi lebih lanjut High 51 – 70 5 – 6 Investigasi lebih lanjut dan perubahan segera Very High 70 7+ Invesetigasi dan perubahan seketika Sumber : QEC work related, Buckle and Li, 2005

2.2. Kerangka Teori

Berbagai faktor risiko ergonomi dapat menyebabkan terjadinya MSDs yaitu, faktor pekerjaan, faktor lingkungan dan faktor manusia atau pekerja. Faktor pekerjaan antara lain gerakan berulang, postur, beban, durasi, frekuensi, sikap paksa tubuh, statis, manual handling beban berat serta postur dan Total Skor = Skor punggung + leher + bahu + pergelangan tangan 176 39 peralatan kerja yang tidak sesuai Grandjen, 1993; Kuorinka et al, 1995, Cohen et. Al, 1997; NIOSH, 1997; Susan Stock et.al, 2005. Selanjutnya faktor lingkungan antara lain getaran mekanis mikroklimat. Sedangkan faktor manusia atau pekerja antara lain umur, waktu kerja, jenis kelamin, ukuran tubuh atau antropometri dan kesehatan atau kesegaran jasmani serta masa seseorang bekerja Pheasant, 1995; Oborne, 1995. Faktor organisasi lainnya yang paling berpengaruh sebagai penyebab terjadinya MSDs adalah jadwal kerjashift kerja, langkah kerja, lingkungan kerja dan psikososial Susan Stock et.al, 2005. Adapun skema yang didapat sebagai berikut : Faktor Pekerjaan Postur Kerja, Forcebeban, Frekuensi, Durasi. Alat perangkai genggaman Faktor lingkungan 1. Getaran 2. Mikromiklat 3. Pencahayaan Faktor Pekerja 1. Umur 2. Jenis kelamin 3. Waktu kerja 4. Kebiasaan merokok 5. Kesegaran jasmani 6. Indeks Masa Tubuh 7. Masa kerja 8. Kekuatan fisik Faktor Psikososial 1. Kepuasan kerja 2. Organisasi kerja 3. Stress mental KELUHAN MSDs Skema 2.1. Kerangka Teori Keluhan MSDs Sumber : Kuorinka et al, 1995; NIOSH, 1997; Pheasant, 1995; Oborne, 1995; Cohen et. Al, 1997; Susan Stock et.al, 2005. 40 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep